Bom Meledak di Lubuklinggau

Dua Petinggi Polri Berseberangan soal Bom Lubuklinggau

Kepolisian pun menduga aksi ini didalangi oleh kelompok teroris

Penulis: admin | Editor: Aang Hamdani
Dua Petinggi Polri Berseberangan soal Bom Lubuklinggau - BOM3.JPG
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Polisi berjaga di lokasi bom meledak di SM Swalayan Lubuklinggau, Sumsel, Sabtu (18/6/2011) pagi.
Dua Petinggi Polri Berseberangan soal Bom Lubuklinggau - BOM13.JPG
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Paket bom yang meledak di SM Swalayan Lubuklinggau, Sumsel, Sabtu (18/6/2011) pagi.
Dua Petinggi Polri Berseberangan soal Bom Lubuklinggau - BOM4.JPG
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Hindra Sumardjono, pemilik pusat perbelanjaan SM Swalayan di Lubuklinggau yang menjadi korban yang menjadi korban ledakan bom paket, Sabtu (18/6/2011)
Dua Petinggi Polri Berseberangan soal Bom Lubuklinggau - BOM21.JPG
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Kapolda Sumsel Irjen Pol Hasyim Irianto didampingi Kapolres Lubuklinggau, AKBP AKBP Takwil Ichsan memeriksa paket bom, Sabtu (18/6/2011)
Dua Petinggi Polri Berseberangan soal Bom Lubuklinggau - BOM41.JPG
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Walikota Palembang

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Sebuah benda yang diduga bom rakitan meledak di SM swalayan di jalan Yos Sudarso, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Sabtu (18/6/2011).

Kepolisian pun menduga aksi ini didalangi oleh kelompok teroris. Pasalnya, dari jenis kegiatannya, aktivitas ini sudah termasuk kegiatan teror.

"Pelakunya namanya sudah teroris itu. Cuma namanya siapa kita belum tahu. Jaringan mana kita belum tahu," kata Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar saat dihubungi Tribun, Sabtu (18/6/2011).

Polri sendiri, sebut Boy, sudah mengirimkan tim Densus 88-nya ke lokasi kejadian untuk menyelidiki insiden tersebut.

Sementara itu Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana justru mengaku Polri belum bisa memastikan bahwa benda yang meledak di swalayan itu adalah bom.

Oleh karenanya dia belum berani memastikan aksi itu terkait dengan kelompok teror. Dikatannya, bisa jadi yang meledak di sana itu hanya tabung gas atau benda lain yang rentan dan bisa menimbulkan ledakan.

"Kita belum tahu yang meledak apa? Soalnya tidak setiap ledakan itu bom, jadi kita harus melihat dulu," tuturnya.

"Sejauh ini saya belum dapat datanya. Sebaiknya kita enggak usah menyimpulkan dulu, kita tunggu data juga. Kalau bom tentu yang kena banyak, ini kan yang kena jadi korban cuma satu orang. Itu juga pemilik swalayannya," imbuhnya.

Yoga juga mengaku belum mengetahui apakah tim satuan Densus 88 Polri diterjunkan ke lokasi kejadian.

"Kapolda yang tahu apakah dia perlu minta back up ke mabes atau tidak. Saya nggak tahu (Densus sudah turun atau belum). Karena saya lagi nggak di kantor," tegasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved