Rencana Jembatan Sumsel-Babel, Lebih Panjang Dari Suramadu
Mimpi warga Sumatera Selatan dan Bangka Belitung untuk mempunyai jembatan penghubung untuk dua provinsi ini akan segera terwujud. Menteri Pekerjaan Um
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mimpi warga Sumatera Selatan dan Bangka Belitung untuk mempunyai jembatan penghubung untuk dua provinsi ini akan segera terwujud. Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basoeki Hadimoeldjono bahkan telah menyetujui untuk segera dilakukan percepatan pembangunan. Pemerintah pusat berkomitmen untuk mendanai pembangunan jembatan sepanjang 13 kilometer itu dengan menggunakan APBN.
• Warga Antusias Saksikan Peresmian Jembatan Suramadu
Aji, salah seorang PNS di lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyambut baik rencana pembangunan tersebut. Hal ini tentu akan memudahkan mobilitas masyarakat apalagi dirinya dan sang istri masih harus berbeda kota tempat tinggal. "Saya kerja di Palembang dan Istri orang sana yang juga bekerja. Lebih mudah dan bisa pangkas biaya dan waktu karena selama ini selalu naik pesawat kalau pulang libur saat weekend," ungkapnya, Senin (22/7).
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan, jika jembatan ini akan menjadi jembatan penghubung terpanjang di Indonesia dan melebihi dari panjang Jembatan Suramadu. Diperkirakan dalam proses pembangunannya akan menelan biaya Rp 15 triliun. “embatan yang rencananya akan menjadi proyek strategis nasional ini akan memiliki panjang jalan mencapai 13 kilometer. Ya, perkiraan biaya yang akan dikucurkan sekitar Rp 15 triliun,” ujarnya,
Sebelumnya proyek investasi ini sudah banyak yang melirik, bahkan terakhir ada investor Cina yang tertarik untuk membangunnya, namun mereka menghitung dengan konsep Break Even Point (BEP). “Hitung-hitungannya balik modal, kalau begitu gimana baliknya. Jadi saya bersama Gubernur Babel bertemu Menteri PUPR dan hasil dari pertemuan itu akhirnya pembangunan nantinya akan dibiayai dari APBN,” katanya.
Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut di Sumsel mulainya dari Desa Tanjung Tapa, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hingga ke daerah Bangka Selatan, Provinsi Babel. “Untuk pembangunannya tentu diinginkan secepatnya. Namun untuk membangun itu (jembatan Sumsel-Babel) kini membutuhkan penilaian kelayakan atau FS (Feasibility Study) dari bangunan jembatan dan ini baru mulai digarap pada 2020 mendatang,” tuturnya.
Dijelaskan Deru, dengan dibangunnya jembatan penghubung tersebut akan memberikan keuntungan bagi kedua provinsi terutama dalam mobilitas pengiriman barang. Sementara itu, Kepala Dinas PUBM-TR Provinsi Sumatera Selatan, Darma Budhi mengatakan untuk pembangunan jembatan tersebut masih dalam tahap Feasibility Study. Barulah setelah semua selesai dilanjutkan dengan tahapan lainnya."kita akan lihat proses kelayakannya dahulu baru ke tahap selanjutnya," ungkap Budhi.
Sementara sejumlah warga pun menyambut baik rencana tersebut, mengingat Pulau Bangka merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia. "Kalau ada jembatan, saya yakin setiap pekan warga Sumsel dan Jambi akan rtamai-ramai bewisata ke Bangka," kata Andi, warga Banyuasin. Dia berharap pembangunan segera dilakukan. (cr26)
Jembatan Sumsel-Babel
- Panjang Jembatan 13 kilometer
- Akses pendekat 2,1 kilometer
- Menghubungkan Desa Tanjung Tapa, Tulung Selapan (OKI) dan Bangka Selatan
- Target mulai pengerjaan 2020
- Dana Pembangunan : APBN
- Sekarang dimulai Feasibility Study