FaceApp Lagi Viral, Pemerintah AS Sampai Was-Was Dan Minta FBI Lakukan Ini

Schumer juga menyoroti ketentuan layanan FaceApp yang dinilai bisa mengelabui pengguna soal keamanan data pribadi yang dikumpulkan.

Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM/HERWIS
Ilustrasi foto hasil FaceApp. Hasil Foto yang nampak lebih tua dari sebenarnya ini membuat pemerintah Amerika Serikat Was-Was sampai menurunkan FBI. 

SRIPOKU.COM-- Beberapa hari belakangan, warganet di seluruh dunia banyak mengunggah foto wajahnya yang terlihat jauh lebih tua dari sebenarnya.

Tentu saja, foto itu bukanlah asli, melainkan efek dari aplikasi FaceApp yang sedang viral lewat tantangan #AgeChallenge.

Maraknya penggunaan FaceApp rupanya membuat pemerintah AS was-was soal privasi data pengguna yang bersangkutan.

Senator AS Chuck Schumer bahkan meminta Biro Investigasi Federal (FBI) dan Komisi Perdagangan AS (FTC) untuk menyelidiki aplikasi tersebut.

Kekhawatiran Schumer didasarkan pada negara asal sang aplikasi.

FaceApp dikembangkan oleh perusahaan asal Rusia bernama Wireless Lab.

4 Jenis Makanan Yang Ampuh Mengatasi Migrain Secara Alami

Daftar Orang Yang Paling Dikagumi Tahun 2019, Cristiano Ronaldo Kalahkan Messi

Juventus Siapkan Pemain Ini Jadi Teman Duet Cristiano Ronaldo, Anak Dari Legenda Timnas Italia

Ilustrasi foto hasil FaceApp
Ilustrasi foto hasil FaceApp (SRIPOKU.COM/HERWIS)

"Saya meminta FBI untuk melihat apakah data pribadi yang diunggah oleh jutaan orang di AS ke FaceApp akan berpindah tangan ke pemerintah Rusia, atau entitas yang terafiliasi dengan pemerintah Rusia," tulis Schumer.

Schumer juga menyoroti ketentuan layanan FaceApp yang dinilai bisa mengelabui pengguna soal keamanan data pribadi yang dikumpulkan dan siapa saja yang bisa mengaksesnya.

Kekhawatiran serupa juga diungkapkan oleh Komite Nasional Demokrat (DNC).

Chief Security Officer Bob Lord bahkan meminta semua pejabat DNC untuk menghapus aplikasi tersebut di ponselnya.

"Tidak jelas apa risiko privasi yang akan dihadap. Tapi yang jelas, menghindari aplikasi memberikan manfaat lebih besar ketimbang risikonya," kata Lord. DNC sendiri memang pernah mengalami pengalaman buruk berkaitan dengan pemerintah Rusia.

Pada 2015 dan 2016, jaringan komputer DNC pernah dibobol hacker.

Sering Dikonsumsi Buat Sayuran Ataupun Lalapan, Ini 7 Manfaat Tak terduga Dari Jantung Pisang

Tak Melulu Soal Fisik, Ini Kriteria Perempuan Yang Dipilih Pria Untuk Berselingkuh

Jadi Momok Menakutkan, Berikut 5 Fakta Kanker Prostat Yang Diidap Oleh Arswendo Atmowiloto

Beberapa hli keamanan siber dan pemerintah AS menuding pemerintah Rusia adalah dalangnya.

Dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (19/7/2019) FaceApp sendiri telah mengetahui adanya kekhawatiran tersebut dan mengatakan bahwa data pengguna tidak akan dikirim ke Rusia.

"Meskipun tim riset dan pengembangan inti berada di Rusia, data pengguna tidak akan ditransfer kesana. Kebanyakan gambar dihapus dari server kami dalam 48 jam setelah  diunggah," jelas FaceApp.

"Kami juga tidak menjual atau memberikan data pengguna kepada pihak ketiga," lanjut FaceApp.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved