Pentingnya Pengelolaan K3 dan Lingkungan Dalam Operational Excellent

Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting di dalam sebuah perusahaan karena dapat me­ne­kan biaya .

Editor: Salman Rasyidin

Pentingnya Pengelolaan K3 dan Lingkungan Dalam Operational Excellent

Oleh: Ari Susanto,

Pengamat K3 dan Lingkungan di Palembang

Masalah kemanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting di dalam sebuah perusahaan, karena dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja berarti dapat me­ne­kan biaya operasional pekerjaan.

Maka, akan menjadi kebalikan jika didalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaan, biaya operasional akan meningkat sesuai dengan tingkat ke­pa­rahan dari kecelakaan kerja tersebut dan pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan.

Ilustrasi kesehatan lingkungan sekitar.
Ilustrasi kesehatan lingkungan sekitar. (SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA)

Dalam kasus kecelakaan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut as­pek financial (Dana), tetapi juga bisa menyebabkan cacat bagi pekerja bahkan mungkin me­ninggal dunia.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi ba­ik jasa maupun industri.

Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka me­nim­bulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang dapat pula mengakibatkan me­ning­katnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.

Budaya untuk selamat merupakan budaya yang harus dijunjung tinggi oleh setiap individu dan organisasi atau perusahaan pada khususnya.

Untuk menciptakan tempat kerja yang bebas insiden maka faktor budaya keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan harga mati.

Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana budaya K3 yang paling ideal dan paling efektifuntukmenciptakan lingkungan kerja yang selamat dan sehat?

Tiap perusahaan mempunyai budaya yang khas sesuai dengan karakteristik bisnis yang dijalani.

Semua perusahaan terutama yang berisiko tinggi bahkan memiliki sistem ma­na­jemen keselamatan dan kesehatan kerja atau SMK3 seperti yang dipersyaratkan peme­rin­tah.

Bahkan, beberapa diantaranya melebihi standar tersebut terutama perusahaan asing yang lebih maju dalam budaya keselamatannya --biasanya mengacu pada standar internasional atau standar yang lebih ketat.

Pada dasarnya, tanpa memandang besar kecilnya perusahaan atau core bisnis yang dijalankan paling tidak ada 4 (empat) syarat utama agar budaya K3 betul-betul tercipta dan diterapkan secara efektif.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved