Berita Palembang
Prada DP Tempuh Perjalanan 132 Kilometer Menuju Sungai Lilin Pakai Motor Almarhumah Vera Oktaria
Prada DP terduga pembunuh dan memutilasi Vera Oktaria, petugas kasir minimarket yang ada di Kota Palembang sampai saat ini masih belum ketemu.
Prada DP Tempuh Perjalanan 132 Kilometer Menuju Sungai Lilin Pakai Motor Almarhumah Vera Oktaria
Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo
SRIPOKU.COM,PALEMBANG--Jejak dan pergerakan Prada DP terus dilacak. Diketaui dia nekat Tempuh Perjalanan 132 Kilometer Menuju Sungai Lilin Pakai Motor Almarhumah Vera Oktaria.
Prada DP yang disebut-sebut terduga pembunuh dan memutilasi Vera Oktaria, petugas kasir minimarket yang ada di Kota Palembang sampai saat ini masih belum ketemu.
Namun dimanakah keberadaan motor matic milik korban Vera Oktaia yang sampai saat ini belum juga ditemukan.
Namun, Atasan tempat Vera bekerja bernama Yeyen mengatakan setiap pergi bekerja Alm. Vera Oktaria menggunakan motor matic yang baru saja dibelinya.
"Kalau dia pergi sih menggunakan motor matic, sepertinya baru karena kondisi motornya masih terlihat bagus dan belum ada plat nomor polisi,"ujarnya kepada Sripoku.com, Selasa (14/5/2019).
Dari keterangan Kakak perempuan Alm. Vera sendiri mengatakan nampaknya motor milik adiknya tersebut dibawa lari oleh Prada DP.
• Polsek Lawang Kidul dan Dinas Perhubungan Muaraenim Tertibkan Parkir Liar Pasar Bawah Tanjungenim
• Puluhan Massa Mengenakan Penutup Wajah Merusak Showroom Rizky Motor Beserta Isinya
• Sebanyak 40 Rumah di Graha Sukawinatan, Warganya Harus Begadang untuk Mendapatkan Air Bersih PDAM
Tentang aksi Prada DP yang melakukan motor Vera Oktaria, disebutkan oleh Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi.
Ia mengatakan diduga Prada DP ketika menuju penginapan yang berada di Sungai Lilin Muba menggunakan motor milik Alm.
Vera Oktaria, yang berjarak 132 kilometer dari Kota Palembang.
"Ketika Prada DP menuju penginapan kecil bernama Sahabat Mulia kesana menggunakan motor milik korban dan diduga masih dibawanya sampai sekarang,"katanya.
Karena dari keterangannya tidak ada motor yang ditemukan pada saat di TKP (Penginapan Sungai Lilin) hanya ada gergaji kecil yang digunakan untuk memotong tangan korban dan barang lainnya.
Ia menambahkan saat ini timgabungan kepolisian Polda Sumsel dan TNI terus mencari keberadaan Prada DP. Dan berharap secepatnya pelaku dapat ditemukan.
Polda Sumsel Periksa 7 Saksi dan Terus Lacak Prada DP
Hingga kini keberadaaan dan jejak Prada DP masih misteri.
Usai memeriksa 7 saksi, maka tim Tim gabungan dari Polda dan Pomdam II Sriwijaya melacak jejak Prada DP, terduga pelaku mutilasi Vera Oktaria.
Disebutkan bahwa jejak Prada DP, teruga pelaku yang melakukan mutilasi terhadap korban Vera Oktraia di sebuah penginapan ini, memang sulit dilacak, lantaran alat komunikasi yang digunakannya pun sulit dilacak.
Tetapi tim gabungan Tim Gabungan Polda dan Pomdam II Sriwijaya terus melakukan pengejaran, karena ada beberapa tempat yang diduga sudah disinggahi terduga pelaku Prada DP dan bersembunyi Datangi Baturaja Hingga Jatim.
Maka itulah, tim gabungan ini, terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku pembunuh disertai mutilasi yakni terduga Prada DP atas Vera Oktaria ini, memang memiliki beberapa tempat untuk melarikan diri dan bersembunyi.
Meski masih terduga, namun Prada Deri memang menjadi buruan Polda Sumsel dan Kodam tempat di mana dia bekerja.
Sejumlah tempat telah didatangi mulai dari rumah terduga pelaku, di kawasan Baturaja, hingga ke Bogor.
"Sekarang tim masih melakukan pengejaran dan tim sekarang masih di Jatim. Memang kami akui, sampai saat ini belum membuahkan hasil," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Selasa (14/5/2019).
Setiap pergerakan tim yang tergabung dari Polda Sumsel dan Pomdam, berupaya untuk mencari jejak pelaku.
Alat komunikasi yang digunakan pelaku sama sekali tidak dapat terlacak.
Walaupun begitu, tim terus berusaha untuk dapat menangkap pelaku yang masih menjadi buronan saat ini.
"Di lokasi kejadian, tidak ada CCTV. Jadi memang tidak bisa mendapatkan rekaman CCTV. Jadi hanya mengambil keterangan saksi yang ada di lokasi dan sudah ada tujuh saksi yang diperiksa," ujarnya.
Keberadaan Prada DP, diduga membunuh kekasihnya Vera Oktaria masih menjadi misteri.
Pomdam II/SWJ telah menyebarkan foto Prada DP ke semua koramil di lima provinsi di Sumatera Bagian Selatan
Vera Oktaria ditemukan meninggal dengan kondisi tangan terpotong di penginapan di Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Jumat (10/5/2019).
Vera pertama ditemukan berawal dari kecurigaan seorang pengurus penginapan yakni Nurdin bin Arsan.
Arsan pada Kamis (9/5/19), sekitar pukul 13.00 WIB sedang menyapu lantai penginapan.
Pada saat itu sesekali tercium aroma bau menyengat yang sumbernya dari kamar 06.
Nurdin yang merasa curiga langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada respon dari penghuni kamar.
Karena dikira tidak terjadi apa-apa Nurdin langsung menghubungi orang tuanya.
Ia menanyakan keberadaan tamu di kamar tersebut yang tidak kembali setelah membawa kunci tersebut.
"Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin."
"Setelah pihak polsek Sungai Lilin datang, kamar tersebut baru dibuka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong, jenazah membengkak ditutupi dengan selimut," ujar Nurdin.
Tamu itu datang ke penginapan laki-laki dan perempuan tanpa identitas datang ke penginapan, Rabu (8/5/2019).
"Mereka itu membawa 1 koper warna hitam,"ungkap Nurdin.
Pada hari Kamis (9/5/19), sekitar pukul 09.00 WIB tamu laki-laki penghuni kamar 06 terlihat keluar sambil menelepon.
Laki-laki itu menelepon seseorang dan bertanya tentang masalah harga sewa speedboat.
"Pada sore harinya pukul 17.00 WIB terlihat oleh orang tua saya Murniati bahwa laki-laki tersebut kembali ke penginapan dengan membawa masuk kembali 1 unit koper lagi dari luar."
"Setelah terlihat beberapa kali tersebut laki-laki penginap itu tidak kelihatan lagi,"jelasnya.
"Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (13/5/2019).
Vera diduga meminta hubungan asmara mereka berakhir.
Hal itu membuat DP kesal sehingga diduga merencanakan untuk melakukan hal tersebut
DP menjemput korban dan membawanya ke Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.