Pemilu 2019
Diduga Ada Oknum Caleg di Palembang Bagi-bagi Uang Demi Raup Suara, Ini Komentar Pengamat Politik
Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, para Calon Anggota Legislatif (Caleg) mulai gencar melakukan serangan fajar memberikan bingkisan hingga uang
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: pairat
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, diduga ada Calon Anggota Legislatif (Caleg) mulai gencar melakukan serangan fajar memberikan bingkisan hingga uang tunai dengan harapan masyarakat akan memilih mereka pada saat di TPS nanti.
Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar menjelaskan, penyebab yang paling mendasar para caleg melakukan hal tersebut, lantaran caleg "ditantang" untuk mencari atau mendulang suara sebanyak-banyaknya baik di dalam parpol pengusung maupun di dapilnya masing masing.
• Jatuh Tertimpa Tangga, Divonis Kanker Stadium 3 hingga Lumpuh, Artis Cantik Ini Malah Digugat Cerai
• Mendadak Perjuangan 7 Tahun Ashanty Luluhkan Aurel Azriel Dibongkar Anang Hermansyah, Penuh Emosi!
Beragam cara pun akhirnya ditempuh para caleg, tak peduli apakah pola dan teknik perolehan suara itu bertentangan terhadap etika, norma maupun regulasi yang ada.
"Yang di benak mereka adalah lolos serta berhasil menggapai jabatan anggota badan legislatif dengan beragam previlegge plus kenikmatan ekonomis yang menggiurkan," jelas Bagindo, Selasa (16/4/2019).
Di sisi lain Elite parpol sendiri begitu "Toleran" akan perilaku figur caleg yang tidak mencerminkan karateristik juga Ideliasme parpol pendukungnya.
Maka dari itu hampir rata-rata para caleg yang bertarung di Pemilu lebih mengandalkan isi dompet ketimbang kapabilitasnya sebagai calon wakil rakyat.
"Ya faktanya begitu para caleg yang tak punya kapabilitas lebih andalkan politik uang untuk raup suara," tegasnya.
Diakuinya, pihak penyelenggara atau pengawas pemilu pun terkesan tak bernyali, gamang dan skeptis ketika menjalankan wewenang dan tugasnya melihat praktik politik uang yang berseliweran.
Untuk pemilu kedepan tahun 2024 , penyelenggara pemilu, parpol, pemerintah dan penggiat demokrasi sepertinya dituntut untuk mengevaluasi secara kritis dan komprehensif agar upaya upaya penurunan kualitas pelaksanaan pemilu mampu diminimalisasi.
Dengan dilakukan evaluasi secara kritis diharapkan dapat menciptakan pemilih yang benar-benar berkualitas serta mendapatkan wakil rakyat yang amanah, tanpa berpikir bagaimana caranya untuk mengambalikan uang pemilu karena mendapatkan suara dari hasil politik uang.
"Pengawas pemilu juga jangan diam saja, harus berani bertindak. Kalau wakil rakyat dari hasil politik uang, ia pasti berpikir bagaimana cara mengembalikan uang tersebut," ujarnya.
===
• 5 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Berkaitan dengan Hewan
• Baru Seminggu Nikah Lalu Cerai, Kini Lucinta Luna Pamer Pacar Baru, Sosoknya Jadi Perbincangan!
• Pantes Prabowo Ikhlas Tak Ambil Gaji, Ternyata Segini Rincian Gaji Presiden, Gubernur sampai Bupati
