Berita Muba
Kecamatan Bayung Lencir Terdampak Parah Karhutla 2018, BPBD Muba Terjunkan 133 Satgas TRC
Kecamatan Bayung Lencir Terdampak Parah Karhutla 2018, BPBD Muba Terjunkan 133 Satgas TRC
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Sudarwan
Kecamatan Bayung Lencir Terdampak Parah Karhutla 2018, BPBD Muba Terjunkan 133 Satgas TRC
Laporan Wartawan Sripoku.com, Fajeri Ramadhoni
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Menjelang memasuki musim kemarau yang diprediksi beberapa bulan lagi, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkan Muba) mulai mempersiapkan diri ancaman musim kemarau, salah satunya bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Persiapan tersebut dilakukan Pemkab dengan menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kamis (14/3/19) di Auditorium Pemkab Muba.
Kepala BPBD Muba, Indita Purnama menyebutkan dilaksanakan rapat koordinasi ini dalam menyamakan persepsi untuk melakukan penanganan karhutla di Kabupaten Muba.
Kemudian mencari solusi dalam penangana karhutla jika sudah terjadi.
"Pada pencegahan karhutlah tahun ini kita telah mengerahkan 133 orang Satgas TRC BPBD Muba dan akan di BKO kan dalam menanggulangi Karhutla," ujar Indita.
Kebakaran hutan biasanya banyak terjadi di lahan gambut.
•
Minimalisir Karhutla di Banyuasin, 2.5 Ha Sawah di Banyuasin Bakal Ditaburi BIOS44
•
Bentuk Tim Gabungan , Pemprov Sumsel Siap Atasi Karhutla
•
Waspada Kemarau Diprediksi Lebih Panjang, Lima Daerah di Sumsel Rawan Terjadi Karhutla
•
Massa Hadang Pengiriman Surat Suara di Muba, Bentrok Terjadi Antar Masyarakat dan TNI-Polri
Adapun lahan gambut terdiri dari dua kategori antara lain lahan tebal dan tipis.
"Lahan gambut tebal banyak berada di Kecamatan Bayung Lencir, sedangkan lahan gambut tipis berada di Kecamatan Sanga Desa dan Babat Supat,"ungkapnya.
Sedangkan pada tahun 2018 lalu luas lahan yang terbakar diperkirakan seluas 350 hektare.
Kecamatan yang terdampak cukup parah antara lain Bayung Lencir 220 ha, Sanga Desa 110 ha, dan Babat Supat 20 ha.
"Oleh karena itu Pemkab Muba berkomitmen agar bencana karhutlah tidak terulang kembali seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi, menambahkan berdasarkan data dan informasi yang pihaknya terima bahwa musim kemarau akan terjadi pada bulan April.
Berdasarkan pengalaman kita, secara tidak langsung berpengalaman dalam karhutla semenjak bencana karhutla yang terjadi pada tahun 2015 silam.