Menjelang Pilpres
Sandiwara, Fitnah, Hoax dan Propaganda
Menjelang Pilpres, ruang public semakin pengap dengan isu dan opini yang terus diproduksi secara sistematis.
Sandiwara, Fitnah, Hoax dan Propaganda
Dr. Ahmad Yani, SH. MH.
Presidium Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI)
Menjelang Pilpres, ruang public semakin pengap dengan isu dan opini yang terus diproduksi secara sistematis.
Sandiwara, fitnah, hoax dan propaganda menjadi alat yang paling membahayakan, tetapi sumber dimana itu "diproduksi" belum tersentuh delik.
Sementara komentator yang memberikan tanggapan atas Hoax itu sudah terjerat delik.
Setiap argumentas baik berbentuk Pidato dan pernyataan dilemparkan dihadapan public, pasti akan ditanggapi oleh banyak orang.
Pun setiap pernyataan yang dikeluarkan resmi dari Istana tujuannya untuk mengabarkan kepada publik.
Tetapi ada tujuan lain dari penyampaian informasi sekarang ini. Baik itu dari pusat kekuasaan maupun dari tempat lain.
Tujuannya selain untuk menaikkan citra diri, juga untuk memancing pengkritik sehingga terjerat delik.
Tidak, sama-sekali menyampaikan informasi yang bersifat edukatif, atau menyegarkan informasi publik yang pengap itu, malah ada tujuan menyeludupkan niat lain bahkan cenderung memancing emosi public, sehingga apabila muncul tanggapan, dicarikanlah delik untuk memulai sandiwara dihadapan hukum.
Melempar narasi dengan pilihan diksi yang lunak, kadang-kadang keras-cenderung kasar, sambil menyelipkan kata-kata bahwa dia dipojokkan.
Ini bisa dikatakan sandiwara yang menerkam banyak lawan politik. Tanggapan dan respon yang keras akan menjadi delik.
Tanggapan dan respon dengan menggunakan data dan fakta akan dituduh hoax dan fitnah.
Sementara janji dan dusta yang diproduksi dari pusat kekuasaan dianggap seperti “firman” yang tidak bias dibantah.
Setiap kritikus yang "nekat" mengambil jalan kritik dengan diksi yang keras, akan segera menemui delik.
Kini Ahmad Dhani dan Buni Yani mendekam di penjara. Ustadz Slamet Maarif diperiksa, Rocky Gerung dipanggil Polda Metro Jaya.
Darimana semua ini berasal?