Warga Terjebak Satu Jam, Pengendara Terobos Lintasan Triathlon
Minimnya informasi tentang kegiatan Palembang Triathlon 2019 dikeluhkan oleh warga kota pempek ini. Pasalnya, banyak yang tidak tahu kalau Jembatan
SRIPOKU.COM , PALEMBANG - Minimnya informasi tentang kegiatan Palembang Triathlon 2019 dikeluhkan oleh warga kota pempek ini. Pasalnya, banyak yang tidak tahu kalau Jembatan Ampera ditutup saat pertandingan berlangsung, kemarin pagi.
Akibatnya, banyak pengendara terjebak, lantaran jembatan kebanggaan wong kito itu ditutup total. Bunyi klakson dan teriakan pengendara meminta agar jalan dibuka pun saling bersahut-sahutan.
Berita Lainnya:
• Palembang Triathlon 2019, Jauhari Johan Berhasil Kalahkan ratusan Atlet Dari 8 Negara
• Palembang Triathlon 2019, 400 Peserta dari 10 Negara Akan Hadir di Kota Palembang. Catat Tanggalnya
Bahkan ditengah pertandingan berlangsung, sejumlah pengendara nekat menerobos lintasan tersebut. Sehingga jalan Ampera dari Ulu ke Ilir dilalui pengendara disaat para peserta Triathlon bertanding. Jaya, warga Kertapati ini mengaku tidak mengetahui adanya acara tersebut, bahkan ia mengaku terkejut dengan penutupan Ampera tersebut.
"Kami tidak tahu ada acara apa ini. Karena benar-benar tak ada pemberitahuan," ujarnya, Minggu (10/2). Pria 34 tahun ini mengaku terjebak hampir satu jam lebih di depan Universitas Kader Bangsa. "Ya saya ini mau kerja. Sudah sejam lebih kami nunggu gak dibuka-buka," ujarnya dengan nada kesal.
Dia menyangkan panitai tidak pernah melakukan sosialisasi. "Benar-benar tak ada sosialisasi. Kalau kayak Asian Games kemarin kan tahu, jadi bisa antisipasi. Ini sama sekali tidak tahu," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Selfi, warga lainnya yang mengaku kesal dengan penutupan Jembatan Ampera. "Terkejut juga kalau ditutup. Saya ini mau hadiri acara sepupu akad nikah, jadinya terjebak macet di sini," ujarnya.
Selfi, warga Pakjo ini hendak ke Jakabaring. Namun saat tiba di simpang Jakabaring jalam ditutup. "Coba kasih tahu kalau jalan ditutup. Ini sama sekali gak ada pemberitahuannya," bebernya.
Sepanjang pertandingan berlangsung cuaca mendung dan diguyur hujan sempat mengangu para peserta Palembang Triathlon 2019. Para peserta yang saat itu sedang bersepeda melintasi Jembatan Ampera pun tak pelak mendapat guyuran hujan.
Walaupun tak deras, namun keadaan tersebut dikeluhkan juga dari para peserta. Seperti peserta yang berasal dari Surabaya ini. Madam Ussy mengaku sangat terggangu dengan keadaan cuaca tersebut. "Tergangu sekali dengan cuaca tadi, karena bikin mata perih," jelas dia.
Wanita yang berasal dari komunitas free bike Indonesia ini sempat memperlambat sepedanya karena hujan tersebut. "Kalau gak hujan tadi ya bisa lebih cepat. Karena hujan ya jadi lambat agar tidak jauh," katanya.
Kalau untuk antusias warga, ia menilai cukup baik karena banyak juga masyarakat disepanjang jalan yang menonton. "Senang banget. Ini Triathlon kedua saya dan pertama di Palembang," ungkap dia.
Sementara itu, Pendiri Triathlon Palembang, Chaidir Akbar mengklaim kalau acara tersebut sudah dipersiapkan secara matang dan sosialisasi juga sudah dilakukan. "Sosialisasi sudah kita lakukan, mungkin masih ada yang belum tahu. Memang ke depan kita akan evaluasi dengan pihak-pihak terkait agar selanjutnya dapat lebih baik," katanya.
Chaidir mengaku kegiatan Palembang Triathlon 2019 dilakukan pertama kali di Palembang oleh PT Rocca Karya. Bahkan rencananya kegiatan ini bakal dijadikan ajang tahunan di kota Palembang. Untuk jumlah peserta ini diikuti sebanyak 400 peserta yang berasal dari komunitas dan atlet baik dari lokal maupun mancanegara. "Ada dari Surabaya, Bali, Medan, Malang, Makasar, Padang dan lainnya. Kalau dari luar negeri ada 10 negara diantaranya yakni Belanda, Singapura, Malaysia, Prancis, Portugal dan New Zealand," tegasnya. Dengan Palembang Triathlon ini juga pihaknya juga lebih ingin mengenalkan kota Palembang khususnya kepada para peserta sehingga ada income yang baik bagi kota Palembang sendiri.
"Peserta yang datang kita sambut di bandara dengan songket Palembang dan juga disini kita suguhkan duku , pempek dan lain sebagainya. Dengan tujuan mempromosikan Palembang ke mata internasional," ungkap dia.