Berita Palembang
Naik LRT Tujuan Bandara Lebih Hemat Pakai LRT, Cuma Bayar Rp 10 Ribu Dibandingkan Taksol & Argo
Banyak keuntungan didapatkan masyarakat menggunakan Light Rail Transit (LRT) Palembang. Selain nyaman, penumpang juga lebih hemat ongkos
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Banyak keuntungan didapatkan masyarakat menggunakan Light Rail Transit (LRT) Palembang.
Selain nyaman, penumpang juga lebih hemat ongkos dibandingkan pakai angkutan taksi meter (argo) atau taksi online.
Amir Hakim Alamlah melalui facebooknya menjelaskan, ia hemat puluhan ribu dengan menggunakan LRT Palembang ke Bandara SMB II.
Ia membuat kalkulasi biaya perjalanan dari rumahnya ke Bandara SMB II.
Pakai taksi meter harus keluar ongkos Rp 100 ribu, kemudian pakai taksi online harus keluarkan uang Rp 45 ribu.
• Prank Gembelnya Gagal Lalu Dituduh Plagiat Jawaban Atta Halilintar Ini Tampar Hatters, Ini Targetnya
• Tahun Baru Imlek, Jansen: Waktunya Berdoa dan Kumpul Keluarga
• Gubernur Herman Deru Hadiri Pelantikan IKABES Sriwijaya Sumsel di Kalimantan Timur
Sedangkan naik ojek online diantar ke stasiun lalu naik LRT maka hanya keluar ongkos Rp 13 ribu.
Tarif naik LRT Palembang untuk dari dan ke Stasiun Bandara SMB II Rp 10 ribu, sedangkan ke untuk tujuan stasiun lainnya dikenakan tarif Rp 5.000.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memilih untuk berfokus pada pengembangan pembangunan angkutan transportasi massal, yaitu transportasi kereta api.
Pilihan terhadap pengembangan moda kereta api karena memiliki banyak keunggulan apabila dibandingkan moda transportasi lainnya.
• Jalan Utama Lahat-Pagaralam Putus, Pengendara Harus Ekstra Hati-hati Lewat Jalan Alternatif
• NPCI Sumsel Gelar Selekda, Cari Kader Untuk Kelas Potensial
• Hanya Satu Jalur, Jalan Lintas Pagaralam-Lahat Hanya Bisa Dilewati Kendaraan Bertonase Ringan
"Keunggulan moda transportasi tersebut antara lain memiliki kapasitas angkut massal, waktu tempuh yang lebih pasti, hemat bahan bakar. Selain itu juga menghasilkan emisi gas buang yang rendah, serta tujuan pemberhentian yang bisa menjangkau pusat-pusat perekonomian," kata Zulfikri, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, dalam siaran pers yang diterima Warta Kota, Sabtu (2/2/2019).
Karena itu, berbagai aspek keunggulan tersebut, lanjut Zulfikri, yang mendorong Pemerintah untuk mengembangkan pembangunan LRT, MRT, KA Bandara, maupun pengembangan double-duble track.
Hal itu untuk mendukung penyediaan angkutan massal guna memenuhi mobilitas masyarakat.
Untuk LRT Sumatera Selatan yang juga merupakan LRT pertama yang beroperasi di Indonesia, pada awalnya dioperasikan untuk mendukung mobilitas para atlet maupun official dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Asian Games 2018.
• Jalan Utama Lahat-Pagaralam Putus, Pengendara Harus Ekstra Hati-hati Lewat Jalan Alternatif
• Murka Postingannya Dihapus Instagram, Jerinx SID Ejek Fans Anang Ashanty Kumpulan Domba Penakut
• Bergaya Sosialita, Artis Ini Diduga Justru Terlilit Utang, No 5 Miliaran Rupiah Sampai Meninggal
"Dan dari fakta di lapangan, pilihan pengoperasian LRT Sumsel ini juga memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan Asian Games tersebut," jelas Zulfikri.
Selain itu, tambah Zulfikri, pembangunan LRT yang letak stasiun-stasiunnya dekat dengan pusat aktivitas ekonomi masyarakat Kota Palembang ini, juga dibangun untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat di Wilayah Sumatera Selatan, khususnya di kota Palembang.