Berita Palembang
Tahun Baru Imlek, Jansen: Waktunya Berdoa dan Kumpul Keluarga
Jelang perayaan tahun baru Imlek, Etnis Tionghoa sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk memeriahkan perayaan ini.
Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Jelang perayaan tahun baru Imlek, Etnis Tionghoa sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk memeriahkan perayaan ini.
Persiapan menyambut Imlek sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari perayaan.
Seperti membersihkan pekarangan rumah, mengecat rumah, menyiapkan angpau hingga kelenteng pun berbenah dan mempercantik tempat.
Salah seorang masyarakat yang merayakan Imlek, Jansen mengatakan tahun baru Imlek adalah waktunya berdoa, berkumpul bersama keluarga sekaligus merayakannya.
Perayaan Imlek juga ada serangkaian ritual keyakinan yang diyakini.
• Gubernur Herman Deru Hadiri Pelantikan IKABES Sriwijaya Sumsel di Kalimantan Timur
• Jalan Utama Lahat-Pagaralam Putus, Pengendara Harus Ekstra Hati-hati Lewat Jalan Alternatif
• NPCI Sumsel Gelar Selekda, Cari Kader Untuk Kelas Potensial
“Saat malam perayaan Imlek kita kumpul keluarga dan berdoa, tidak ada yang berlebihan untuk merayakan Imlek,” jelasnya saat diwawancarai, Minggu (3/2).
Tradisi Imlek biasanya memang makan malam, kumpul keluarga, menyalakan petasan hingga bagi-bagi angpao. Makanan-makanan pun seperti kue keranjang, ikan, dan kue niangao.
“Tetapi tujuan utamanya adalah berdoa dan memohon yang baik-baik, sisanya kumpul keluarga, tetapi angpao yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak” ujarnya sambil tertawa.
“Untuk shio babi semoga saja ditahun 2019 ini ekonomi membaik, diberikan kesehatan dan umur yang panjang,” katanya.
• Hanya Satu Jalur, Jalan Lintas Pagaralam-Lahat Hanya Bisa Dilewati Kendaraan Bertonase Ringan
• Murka Postingannya Dihapus Instagram, Jerinx SID Ejek Fans Anang Ashanty Kumpulan Domba Penakut
• Dulu Jadi Idola, Artis Cilik Ini Sekarang Makin Terlupakan Setelah Uangnya Dicuri Ayah Kandung!
Sementara itu ditempat yang berbeda, sebanyak 1.800 lampion mulai dipasang di Kelenteng Dewi Kwan Im. Pasalnya, Klenteng Dwi Kwan Im sering didatangi ribuan warga Tionghoa pada malam perayaan Imlek dari seluruh penjuru Sumsel.
Humas Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang, Harun mengatakan, tidak ada persiapan khusus menjelang perayaan Imlek.
Namun, pembersihan patung, pemasangan lampion serta penyiapan kertas ibadah telah dilakukan.
"Lampion ada 1.800 dan telah dipasang, sebenarnya tidak ada persiapan khusus. Kalau pembersihan patung, dan kertas memang sudah tradisi sebelum malam Imlek," jelasnya.
• Dulu Jadi Idola, Artis Cilik Ini Sekarang Makin Terlupakan Setelah Uangnya Dicuri Ayah Kandung!
• Hanya Satu Jalur, Jalan Lintas Pagaralam-Lahat Hanya Bisa Dilewati Kendaraan Bertonase Ringan
• Lowongan Pekerjaan BUMN PT BGR (Persero) 2019, Syarat dan Cara Daftar Cek Disini
Lanjutnya lagi, nanti akan ada tradisi pelepasan burung pipit atau Fhang Seng pada malam perayaan Imlek juga masih dilakukan. Tradisi itu diyakini untuk membuang sial serta meminta rezeki.
Di perayaan Imlek selalu ada pelepasan burung. Karena memang menyambut tahun baru dan dengan harapan dimudahkan di tahun berikutnya. Tradisi yang dilakukan ini memiliki hukum sebab akibat. Kalau berbuat baik maka akan mendapatkan hal yang baik juga.
"Kami harap semoga di tahun babi tanah nantinya diberikan kesehatan, rezeki, dan lain sebagainya," ujarnya.