Catat 395 Kasus DBD dan Tiga Orang Meninggal Dunia, Dinkes Sumsel Belum Tetapkan Status KLB

elama Januari 2019 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mencatat jika Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumsel masih tinggi.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Welly Hadinata
zoom-inlihat foto Catat 395 Kasus DBD dan Tiga Orang Meninggal Dunia, Dinkes Sumsel Belum Tetapkan Status KLB
ISTIMEWA
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit DBD

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Selama Januari 2019 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mencatat jika Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumsel masih tinggi.

Dari data tercatat ada 395 kasus DBD dan tiga orang meninggal dunia.

Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan, tiga warga Sumsel yang meninggal tersebar di tiga daerah yakni Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ulu Selatan.

"Memang kasus yang terdata cukup banyak, tetapi untuk di Sumsel kita belum menetapkan status kejadian luar biasa," jelasnya, Senin (29/1/2019).

Pihak Perusahaan Berada di Lampung, DPRD OI Janji Gaji 12 Pekerja Cinta Manis Dibayar Perusahaan

Paket Berisi Tabloid lndonesia Barokah Ditemukan di Kantor Pos Merdeka, Ini Komentar Bawaslu Sumsel

Dari 200 Sekolah di Palembang Cuma 97 SMP Sanggupi UNBK, Catat Jadwal Penting UN SMP tahun 2019

Lebih lanjut, kata Lesty, 395 kasus DBD tersebar di kabupaten/kota di Sumsel,  OKU Timur 41 kasus, Ogan Ilir 28 kasus, Empat Lawang 7 kasus, Prabumulih 25 kasus, Pagaralam 17 kasus, Lubuklinggau 10 kasus, Pali 21 kasus dan Muratara 4 kasus. Kemudian, OKU 1 kasus, OKI 16 kasus, Muara Enim 25 kasus, Lahat 9 kasus, Musi Banyuasin 18 kasus, Musi Rawas 26 kasus, Banyuasin 42 kasus dan OKU Selatan 6 kasus.

"Paling banyak di Palembang 99 kasus, jumlah kasus ini bisa bertambah lebih banyak lagi karena pencatatan jumlah penderita dari kabupaten dan kota belum masuk karena Januari masih berjalan," ujarnya.

Wisata Sejarah ke Monpera Palembang, Tambah Pengetahuan dan Bisa Foto Sejajar dengan Jembatan Ampera

Cerita Kapolsek Saat Patroli Bertemu Petani Jadi Guru Ngaji Sukarela, Lalu Hal Ini yang Dilakukannya

Pangdam II Sriwijaya Sertijab 11 Perwira TNI di Kodam II Sriwijaya, Berikut Nama-Nama dan Jabatannya

Pihaknya, kata Lesty sudah mengirim edaran ke kabupaten dan kota terkait mengantisipasi DBD ini dengan membantu membagikan larvasida dan alat fogging meski jumlahnya terbatas.

"Masyarakat kami himbau tetap terapkan pola hidup sehat dan lalukan konsultasi ke fasilitas pelayanan kesehatan jika ada gejala DBD. Selain itu juga membersihkan lingkungan dari air menggenang," jelas Lesty

Selain itu, ditambahkan Fery Yanuar, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Pihaknya meminta kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk, memelihara ikan tempalo, menggunakan larvasida untuk membunuh jentik nyamuk dan mengaktifkan 3M, dan secepatnya mendatangi puskesmas atau rumah sakit jika sudah ada gejala DBD.

Momen Langka, Penampakan 2 Ekor Lumba-lumba di Sungai Kualuh Labura Jadi Tontonan Warga

Gelandang Asli Wong Gandus Ini Buktikan Tetap Setia Berseragam Sriwijaya FC

Valentino Rossi Ungkap Corak Motor Baru Yamaha 2019 Mirip Jersey Inter Milan

Menurutnya, meningkatnya kasus DBD ini tidak hanya dikarenakan siklus musim, melainkan juga karena lingkungan.

"Penyakit ini akan sangat mudah tersebar. Karenanya faktor lingkungan yang kotor dan berada di lokasi area tergenang seperti rawa dan sebagainya, akan menjadi area yang mudah terkena penyakit ini, Terlebih untuk daerah kumuh," tutupnya.

===

Tonton Video Terbaru di Youtube SripokuTV!
Dont Forget Like, Comment, Subscribe and Share!
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved