Berita Palembang

Dari Kolam ke Rupiah, Inovasi Bioflok dan Maggot UMP Dorong Kemandirian Ekonomi Pemuda Desa Burai

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP)

Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
handout
FOTO BERSAMA - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) terjun langsung untuk membekali pemuda desa, khususnya anggota Karang Taruna, dengan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam budidaya ikan lele berbasis teknologi modern. 

SRIPOKU.COM,PALEMBANG – Semangat kemandirian ekonomi tengah digelorakan di Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, berkat intervensi inovatif dari akademisi.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) terjun langsung untuk membekali pemuda desa, khususnya anggota Karang Taruna, dengan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam budidaya ikan lele berbasis teknologi modern.

Kegiatan PkM yang diketuai oleh Khusnul Khotimah, S.P., M.Si., bersama Dr. Helmizuryani, S.Pi., M.Si., dan Harniatun Iswarini, S.P., M.Si., ini merupakan perwujudan dari Program PkM Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Inti dari program ini adalah alih teknologi budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.

Khusnul Khotimah menjelaskan bahwa bioflok adalah metode budidaya yang mengandalkan akumulasi mikroorganisme dalam kolam, yang berfungsi ganda sebagai sumber pakan alami sekaligus penjaga kualitas air.

"Metode ini sangat efisien karena dapat mengurangi konsumsi pakan eksternal serta meminimalisir pencemaran lingkungan," jelas Khusnul, Sabtu (4/10/2025). 

Melalui pelatihan intensif, pendampingan teknis, dan simulasi langsung, anggota Karang Taruna Desa Burai menerima pemahaman mendalam tentang tata kelola sistem bioflok, mulai dari persiapan kolam, manajemen pakan, hingga panen.

Selain fokus pada sistem kolam, tim PkM UMP juga membekali peserta dengan keterampilan vital untuk menekan biaya produksi budidaya maggot (larva Black Soldier Fly) sebagai pakan ikan.

Maggot merupakan sumber protein berkualitas yang dapat diproduksi sendiri, menjamin keberlanjutan usaha dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Tidak hanya aspek teknis budidaya, keberlanjutan usaha juga diperkuat dengan pelatihan strategi pemasaran ikan lele dan pembekuan sederhana.

Sadam, Ketua Karang Taruna Desa Burai, menyambut baik kegiatan ini sebagai solusi nyata.

"Pendampingan dalam budidaya maggot juga sangat bermanfaat karena membuka peluang baru dalam penyediaan pakan berkualitas dengan biaya rendah. Strategi pemasaran dan pembukuan sederhana juga penting untuk keberlanjutan usaha ini," ujarnya.

Kegiatan PkM yang berlangsung dari Maret hingga November 2025 ini sekaligus menjadi wadah implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kampus Berdampak.

Tim dosen melibatkan dua mahasiswa Program Studi Akuakultur Fakultas Pertanian UMP yang terlibat penuh dalam seluruh tahapan, mulai dari persiapan hingga pendampingan teknis di lapangan.

Hal ini memperkuat kontribusi nyata perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat.

Melalui pengabdian ini, Karang Taruna Desa Burai diharapkan dapat menjadi pionir dalam peningkatan kemandirian ekonomi desa.

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan membuka lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga secara menyeluruh dan menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan desa yang mandiri dan berdaya saing.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved