Sayang Nusantara, John Maynard Gowes Naik Turun Gunung dari Sabang-Marauke
Menggunakan Sepeda khusus touring berjenis Hall Terrain pria yang juga mantan atlet sprinter sepeda Tahun 1996-1998 ini memulai perjalanan panjangnya
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Budi Darmawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Menamakan gerakan Sayang Nusantara (Sambung-menyambung Nusantara) pria bernama lengkap Jhon Maynard (60) asal Depok memantapkan niatnya untuk menjelajah tanah Indonesia dari Sabang hingga Maraoke atau Aceh sampai Papua.
Menggunakan Sepeda khusus touring berjenis Hall Terrain pria yang juga mantan atlet sprinter sepeda Tahun 1996-1998 ini memulai perjalanan panjangnya pada Bulan September 2017 dari dari Depok dan Pulau Sumatera menjadi tujuan awal.
Naik turun gunung ia lalui meski usia tak muda lagi, namun masih tetap prima mengoes sepedanya demi mencapai tujuan mulianya untuk mengundang para petualang luar negeri agar datang ke Indonesia melalui foto-foto yang menarik.
"Awal perjalanan saya hanya membawa uang Rp 100 ribu dengan dilengkapi surat jalan daei pihak kepolisian. Saya sampai di titik nol Aceh itu pada Bulan Februari 2018," ungkap Jhon saat menyambangi Polresta Palembang, Jumat (7/12/2018).
Pria 3 anak ini sedikitnya telah melintasi sebanyak 139 Kabupaten/Kota Madya selama 10 bulan termasuk di Kota Palembang dan sejauh kira-kira 9000 Km murni menggunakan sepeda.
"Setiap Kabupaten/kota yang saya lewati saya selalu mampir si polres atau polsek setempat meminta surat jalan, sekaligus bukti telah berkunjung di wilayah tersebut," jelasnya.
Selain itu, Jhon berkata, ditengah perjalanan dirinya juga banyak mendapat tempat singgah seperti dijamu dari komunikasi sepeda serta motor dan banyak instansi lainnya yabg memberikan fasilitas meski ditolak dan lebih memilih tinggal di jalan menggunkan hamock (ayunan) di batang pohon.
"Dikerjakan banyak komunitas yang menawarkan untuk istirahat di hotel, tapi saya lebih memilih mendinginkan badan dengan alam, karena dikerjakan suhu tubuh panas, jadi lebih memilih tidur di hamock dan kantor polisi," jelas dia.
Selama 10 Bulan dirinya sudah melintasi, pulau Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Bali. Untuk rute selanjutnya, setelah Kota Palembang ialah Bangka Belitung, Kalimantan dan Papua.
Ia menambahkan, selama dikerjakan Alhamdulillah tidak ada kendala hanya saja, terkendala dari perlengkapan sepedanya.
"Selama 10 bulan ini Sepeda saya sudah 6 kali ganti ban luar dan 5 kali ganti velg dan baru 2 kali ganti ban dalam. Sepeda ini memang didesain khusus untuk touring yang diproduksi tahun 1993," ujarnya.
Ia menyarankan, bagi masyarakat yang ingin berjalan jauh, touring atau berpetualang tidak perlu mematok target waktu.
• Inilah Cara Yang Perlu Diperhatikan Saat Menyajikan Mi Instan Untuk Si Kecil, Sehat dan Bergizi
• Video Kesaksian Warga saat Detik-detik Pohon Tumbang di Jalan Pimpong Ps Mall, 8 Motor Jadi Korban
• Video Upah Minimum Kota Palembang Naik 8 Persen, Begini Ketentuanya Menurut Disnaker
"Bertualang itu saran saya jangan menentukan jarak sekian hari, nikmati perjalanan setiap hari, kalau nikmat 30 Kilo besok 30 Km dan jangan pakai target," jelasnya.
Sementara untuk kesiapan fisik sendiri, kata Jhon, harus memperhatikan atau memanejeman tenaga agar tidak lelah dan terbuang sia-sia. Jadi harus oahami betul teknik goes sepeda.
Selama di perjalanan pengalaman yang sulit dilupakan iru ialah, diwilayah Sulawesi lantaran trak yang tinggi dan menanjak sepanjang 10 Km.
"Itu saya lupa daerahnya yang jelas di Pulau Sulawesi. Itu tanjakan panjang dan malam hari, saya baru 5 kali goes turun ambil nafas. Jadi teknik memang harus diperhatikan betul," jelasnya.(cr2)