Berita Palembang

Tergiur Lelang Mobil Mahal, Usai Solat Tahajud, Caleg Ini Baru Sadar Telah Ditipu

Caleg dari salah satu partai ini akhirnya tergiur dan obrolan berlanjut melalui WhatsApp.

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/RIZKA PRATIWI UTAMI
Korban A melaporkan runutan kejadian penipuan yang dialaminya di SPKT Palembang, Jumat (14/9/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rizka Pratiwi Utami

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Anggraini (39) harus gigit jari saat sadar bahwa dirinya mengalami penipuan oleh rekan yang baru dikenalnya pada Kamis (13/9/2018) sekitar pukul 22.51 WIB.

Kepada Sripoku.com, Anggraini mengaku awal perkenalannya hanya melalui sambungan telepon.

"Awalnya saya tuh di-SMS-in mba, dia mengaku anggota polisi di Pemulutan.

Baca: Geger Lahir Bayi Perempuan Bermata Satu dan Tanpa Hidung Lahir di Mandailing Natal. Orangtua Syok

Baca: Geger Bayi Perempuan Bermata Satu dan Tanpa Hidung Lahir di Mandailing Natal. Orangtua Syok

Dari sanalah obrolan kami dimulai saat ia menawarkan mobil lelangan dari Bea Cukai," ujar Anggraini.

Caleg dari salah satu partai ini akhirnya tergiur dan obrolan berlanjut melalui WhatsApp.

Di sanalah terlapor mulai mengirimkan beberapa foto fisik mobil merk Toyota Fortuner kepada korban.

"Dia kirim broadcast tulisan mengenai harga lelang dan juga beberapa foto fisik mobil mba, harganya itu per unit 150juta. Nah dari sanalah saya mulai tergiur. Saya juga pengusaha mobil, seringlah beli-beli mobil lelangan, jadi ya pasti tertariklah dengan penawaran ini," jelasnya kepada Sripoku.com usai melapor SPKT Poltesta Palembang, Jumat (14/9/2018).

Baca: Pantes Dibayar Mahal, Ketahuan Ini Posisi Penting Ayu Ting Ting di Brownis, Bukan Sekedar Host!

Baca: Rambut Acak-acakan, Pakai Daster Sambil Gendong Bilqis, Wajah Ayu Ting Ting Jadi Sorotan Netizen

Obrolan terus berlanjut hingga si korban memutuskan untuk membeli dua unit mobil Fortuner berwarna putih dan hitam.

"Karena tergiur saya memutuskan untuk membeli 2 buah sekaligus. Satu untuk saya, satu kaka saya. Bahkan saya sudah mengirimkan KTP untuk urusan administrasinya mba," tambahnya.

Usai membuat kesepakatan, korban yang tinggal di kawasan Jakabaring ini akhirnya memutuskan untuk bertemu di Pelabuhan Boom Baru.

Sesampainya di sana korban pun menghubungi terlapor untuk melihat secara langsung unit mobil yang akan dijual.

Namun bukannya bertemu, korban malah diminta untuk mentransfer 20% dari total pembayaran mobil alih-alih sebagai DP untuk mengurus proses administrasi.

Baca: Terancam Kehilangan Luis Milla, PSSI juga Dibayangi Sanksi FIFA

Baca: BREAKING NEWS: Mobil Sedan Meledak dan Terbakar di Simpang Talang Betutu Palembang

Atas permintaan terlapor, korban pun menyepakati hal tersebut dan mengirimkan uang sebesar 30 juta.

"Saya sudah menunggu di Boom Baru mba, pas sampai saya ditelpon untuk transfer. Awalnya saya ga mau, namun lantaran penjelasannya begitu meyakinkan akhirnya saya menurut.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved