Telat Bayar Cicilan Motor, Anaknya Diculik ‘Debt Collector’ hingga Ditanya Masih Perawan atau Tidak

eorang gadis berinisial RI berusia 14 tahun menjadi korban kesadisan perilaku penagih utang yang ditugaskan perusahaan pembiayaan

Editor: Reigan Riangga
Warta Kota
Kantor finance yang kala itu masih nampak beberapa karyawan yang bekerja, sontak kaget lantaran kedatangan anggota polisi bersenjata lengkap menggerebek kantor ini. 

SRIPOKU.COM -- Seorang gadis berinisial RI berusia 14 tahun menjadi korban kesadisan perilaku penagih utang yang ditugaskan perusahaan pembiayaan, jelas perilaku ini semakin membuat ngeri masyarakat yang cicilannya masih belum lunas.

Selain kerap mencari sepeda motor yang menunggak bermodalkan data tersimpan di telepon seluler dan duduk-duduk di tepi jalan, perilaku semakin membuat warga ketakutan.

 Terakhir, seorang gadis belia menjadi korban dan disekap di kantor perusahaan pembiayaan di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Beruntung jiwa bocah itu dapat diselamatkan meskipun sempat terancam diperlakukan tindakan pelecehan seksual di kantor.

Memang, sang ibu mengakui kalau telat membayar cicilan sepeda motor tiga bulan. Akan tetapi, ia tidak menerima perilaku penagih utang yang mengancam keselamatan jiwa anaknya.

Ibu RI yang bernama Nining mengetahui anaknya dibawa oleh penagih utang pada, Jumat (6/7/2018) lalu.

Baca: Anak Nining Ungkap Kejanggalan Ibunya yang Hilang di Pelabuhan Ratu 1,5 Tahun, Begini Kisahnya

Keterangan yang dihimpun Warta Kota, awal mula kejadian itu, ketika RI melintas wilayah Palmerah, Jakarta Barat.

Saat di jalan, RI tak menyadari jika ada beberapa penagih utang (debt collector) yang sudah mengintainya dari kejauhan.

Motor yang dikendarai RI, secara mendadak diberhentikan oleh sejumlah debt collector, di jalan.

RI, merinding ketakutan dan menangis saat sepeda motor matiknya kala itu dirampas oleh sejumlah pria berbadan tegap, diketahui berprofesi sebagai debt collector.

RI ditanya-tanya oleh debt collector itu sampai menangis.

Baca: KPU Palembang Masih Tunggu Gugatan untuk Lakukan Pleno Lanjutan Penetapan Paslon

Oleh karena arena tangisan RI itu sempat menarik perhatian warga sekitar, para debt collector itu seketika langsung membawa RI ke sebuah kantor, yang berada di Kawasan Srengseng, Jakarta Barat.

RI semakin panik, tak bisa berbicara lantaran ketakutan.

Dalam kondisi masih mengenakan seragam sekolah, RI sesampainya di sebuah kantor yang bergerak di bidang finance, ketika itu langsung memojokkan diri di sebuah sudut tembok kantor lantaran ketakutan.

Selama berjam-jam di kantor finance tersebut, RI diduga kuat mendapat perilaku yang tidak senonoh.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved