Pilkada Serentak 2018

Angota Polri dan TNI Berjaga-jaga di Kantor KPU Lahat Pasca Aksi Demo Ratusan Massa

Ratusan anggota Polisi dan TNI AD, masih berjaga di Kantor Panwaslu, Lahat, pasca terjadinya aksi demo ratusan massa.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Ratusan anggota Polisi dan TNI bersiaga di kantor Panwaslu Lahat pasca aksi ratusan massa yang menuntut agar laporan politik uang ditindaklanjuti. 

SRIPOKU. COM, LAHAT - Ratusan anggota Polisi dan TNI AD, masih berjaga di Kantor Panwaslu, Lahat, pasca terjadinya aksi demo ratusan massa di kantor Panwaslu Lahat, Rabu (27/6) malam.

Kendati saat ini massa sendiri sudah membubarkan diri lantantaran hujan deras dan dilakukanya dialog dengan perwakilan aksi, tampak anggota masih bersiaga.

"Ya massa sendiri sudah bubar. Insaallah tidak ada lagi aksi aksi susulan malam ini,"terang Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi, SIK melalui Humas Polres Lahat, Ipda Sabar T.

Disampaikam Sabar, menghadapi massa, Polres Lahat sendiri dibantu satuan yang ada dengan menyiapkan Brimob 1 pleton, dan sabharara Polda Sumsel.

Massa sendiri sempat hendak merengsek masuk ke kantor panwaslu Lahat, dam berhadap hadapan dengan anggota Polisi.

Informasi yang beredar, satu anggota Polres Lahat mengalami luka diduga akibat lemparan.

Seorang anggota polisi terluka diduga kena lemparan saat menghadang massa yang mendatangi Kantor Panwaslu Lahat, Rabu (27/6/2018) malam.
Seorang anggota polisi terluka diduga kena lemparan saat menghadang massa yang mendatangi Kantor Panwaslu Lahat, Rabu (27/6/2018) malam. (SRIPOKU.COM/EHDI AMIN)

Sebelumnya, ratusan massa mengruduk Panwaslu Lahat, terkait adanya dugaan money politik yang dilakukan salah satu paslon calon Bupati dan wakil Bupati Lahat. Beberapa laporan telah dibuat ke Gakkumdu Lahat. Untuk itu massa menuntut agar kasus dugaan money politik bisa diusut tuntas.

Koordinator Aksi, Ayeng menegaskan, aksi ini tidak membawa nama paslon manapun, tapi meminta keadilan kepada Panwaslu atas hasil pilkada Lahat. Dikatakanya, banyak terjadi money politic dan pihaknya memiliki bukti atas pelanggaran tersebut. “Kami tidak bisa menerima hasil dari pilkada, dimana, banyak sekali bukti-bukti mengarahkan ke paslon dimaksud, dan meminta pilkada ulang,” tukasnya.

Sementara Ketua Panwaslu Lahat Sepsata Andrian membenarkan adanya laporan dugaan money politik dari salah satu paslon. Namun pihaknya masih melakukan pemeriksaan awal dan akan menggelar rapat pleno, apakah kasus tersebut akan dilanjutkan ke tahap penyelidikan dan penyidikan.

"Saat ini masih pemeriksaan awal. Dugaannya dari hasil laporan warga yang menerima amplop. Namun akan kita klarifikasi dahulu," ujar, Sepsata Andrian.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved