Pilkada Serentak 2018
Cerita Warga Perairan di Palembang yang tak Pernah Didatangi Calon Kandidat Wako
Meski tempatnya tak pernah didatangi oleh kandidat tapi sosialisasi pemilu sudah dilakukan oleh pihak penyelenggara
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Sudarwan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM PALEMBANG - Pendistribusian kotak suara di empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) daerah perairan di Gandus Palembang mulai dilakukan, Selasa (26/6/2018).
Butuh perjuangan, untuk mencapai ke lokasi.
Rombongan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS), Bawaslu, Polsek Gandus, TNI sejak pagi berkumpul di kantor Kelurahan Pulo Kerto Gandus.
Rombongan berangkat menggunakan mobil untuk menuju dermaga.
Perjalanan ditempuh sekitar 10 menit, rombongan tiba di dermaga.
Baca: Debat Publik Paslon Walikota Palembang: Ini Jawaban Harfit Saat Ditanya Paslon Akbar Alfaro-Hernoe
Di dermaga beberapa kapal sudah menunggu menjemput rombongan.
Melintasi Sungai Musi, rombongan bertolak ke lokasi perairan yang masih daerah Palembang.
Keempat lokasi itu adalah Selat Bernai terdapat dua TPS yakni RT 25 dan 26, Sungai Teras RT 24, dan Sungai Putat RT 27.
Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai ke lokasi, melewati ombak sungai yang relatif bergelombang.
Akses yang sulit serta susahnya mencari moda transportasi, daerah ini tidak pernah didatangi oleh kandidat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang.
Baca: Pjs Walikota Palembang Ajak Warga Satukan Kekuatan Sukseskan Asian Games Dan Pilkada Serentak
Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT 27 Sungai Putat Herman.
Menurut dia, selama masa kampanye tak seorang pun dari kandidat yang datang ke tempatnya untuk menyampaikan visi misi.
Namun meski tak pernah didatangi oleh kandidat mereka menaruh harap besar kepada pemimpin Kota Palembang dan Gubernur Sumsel terpilih ke depannya.
"Kami butuh pembangunan, mulai dari jamban, jalan dan fasilitas lainnya," katanya.
Herman mengatakan, meski tempatnya tak pernah didatangi oleh kandidat tapi, sosialisasi pemilu sudah dilakukan oleh pihak penyelenggara maupun perangkat pemerintah.
"Tidak pernah ada kandidat yang datang kesini, kan jauh akses susah," katanya.
