Teror Bom Bunuh Diri di Surabaya
Bom Bunuh Diri - Korban Terus Bertambah, Ada 25 Bom Begini Sistem Kerja Pelaku Kepergok Saksi
Teror bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria gereja yang lain, yakni GKI Jl Diponegoro dan GPPS Jl Arjuno Surabaya.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM - Kabar duka menyelimuti semua masyarakat Indonesia atas kejadian mengerikan pagi ini di Surabaya.
Teror bom bunuh diri menurut data terakhir sudah menyebabkan 9 orang meninggal, 40 orang luka-luka, 30 kendaraan tebakar.
Mirisnya, tak hanya di Gereja Santa Maria, ada tiga tempat teror bom bunuh diri.
Selain di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng, Surabaya, ledakan juga terjadi di dua gereja yang lain, yakni GKI Jl Diponegoro dan GPPS Jl Arjuno Surabaya.
Command Center 112 yang beranggotakan seluruh jajaran Linmas dan Polrestabes Surabaya kembali menyebutkan situasi akibat ledakan tersebut.
Bahkan saat ini kondisi GPPS Jl Diponegoro masih terdapat asap mengepul membumbung tinggi.
Dilansir Sripoku.com dari Surya warga Surabaya dan sekitarnya diimbau untuk menghindari tempat tempat keramaian menyusul teror bom yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Informasi yang di dapat selain 1 orang pengendara motor yang membawa bom dan siap diledakkan, masih ada 25 bom lagi yang sudah siap di ledakkan.
"Informasi dari seorang yang diamankan di Gereja Hati Kudus Yesus, ada 25 bom lagi yang siap diledakkan," ujar sumber Surya Online.
Menurutnya dari 25 bom yang akan diledakkan baru 6 bom yang di temukan.
Karena itu dihimbau agar warga Surabaya menghindari dulu bepergian ke tempat tempat keramaian seperti Tunjungan Plasa, Ciputra World dan tempat keramaian lainnya.
"Untuk sementara berada di rumah dulu, untuk menghindari potensi bom susulan di tempat tempat keramaian," jelasnya.
Baca:
Nafa Urbach Ungkap Kemarahan Perihal Aksi Bom Bunuh Diri di Surabaya, Netizen : Jangan Saling Hujat!
BREAKING NEWS : Sementara 9 Orang Dinyatakan Tewas, 40 Orang Korban Luka-luka
Sistem Kerja Pelaku
Rentetan ledakan hari ini di Surabaya jelas membuat suasana yang begitu mencekam.
Pelaku diduga merupakan kelompok profesional yang memang menanti momen kali ini untuk menimbulkan kegaduhan.