Diterjang Derasnya Air Sungai dan Tumpukan Tanaman Air, Jembatan Cinta Jaya Ambruk
Jembatan Cinta Jaya roboh setelah dihantam derasnya arus air Sungai Babatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Jembatan Cinta Jaya roboh setelah dihantam derasnya arus air Sungai Babatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Dampaknya, warga harus lewat jalur sungai dengan menaiki perahu, Senin (16/4/2018).
Pantauan di lokasi, jembatan bertiang jalan setapak plat besi membentangi luasnya Sungai Babatan di Kecamatan Pedamaran penghubung Desa Cinta Jaya dan Pedamaran 2 itu, tiang penyangga di bagian seberang Cinta Jaya, roboh.
Sehingga jembatan tersebut, sampai sekarang tidak bisa dilalui oleh pejalan kaki maupun kendaraan roda dua, sepeda motor. Jembatan yang roboh persisnya di tengah-tengah badan sungai.
Untuk sebagian jembatan di arah Desa Pedamaran 2, badan jembatan masih berdiri tegak dan bisa dinaiki warga.
Warga yang ingin keluar masuk desa harus naik perahu yang disiapkan warga. Satu orang harus membayar ongkos Rp 2 ribu per orang dan untuk anak sekolah hanya seribu rupiah.
Demikian, untuk kendaraan sepeda motor membayar Rp 10 ribu.
Bagian jembatan yang belum roboh inilah dijadikan anak-anak untuk bermain, bahkan para pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI, untuk berfoto selfi memanfaatkan momen duka para pengguna jalan di Pedamaran.
"Jembatan ini sudah yang ke tiga kali ini roboh" kata Cakuk, warga Desa Pedamaran.
Menurutnya, jembatan ini akan mengancam keselamatan rumah warga yang berada di hilir Sungai Babatan.
Masih kata Cakuk, jembatan di ujung itu saja, ketika diterjang derasnya air sungai suaranya sangat keras, seperti orang bertembakan dan disertai bom.
Sehingga malam itu, banyak warga keluar menyaksikan jembatan yang roboh.
"Untunglah malam itu, Sabtu (14/4/2018) tidak ada orang yang melintas di jembatan," ujarnya.
Warga mengharapkan, pihak pemerintah agar segera memperbaiki jembatan dan melakukan pembersihan tanaman air (gulma) dan kotoran rerumputan yang hampir menutupi luasnya Sungai Babatan.