Eksklusif Sriwijaya Post
Gali Dulu Kelar Timbun Seadanya, Jalan Protokol jadi Kumuh
Semua proyek galian tanah terkesan gali dulu soal penimbunan urusan belakang. Kondisi ini menimbulkan banyaknya komplain dari masyarakat.
PALEMBANG, SRIPO -- Jelang Asian Games, semua instansi sedang berbenah, termasuk PLN, PDAM, gas alam, Telkom agar, saat Asian Games nanti tidak mengalami gangguan. Namun sayangnya pengerjaan penggalian yang dilakukan oleh pihak ketiga atau kontraktor ini banyak yang tidak sesuai.
Semua proyek galian tanah terkesan gali dulu soal penimbunan urusan belakang. Kondisi ini menimbulkan banyaknya komplain dari masyarakat. Mulai dari lamanya pengerjaan galian, prosedur pengembalian hasil galian yang tidak sesuai dengan perjanjian atau pengembalian seperti semula dan kotornya jalan akibat galian yang dilakukan.
Terlebih saat ini memasuki musim hujan, beberapa kontraktor malah melakukan penggalian utilitas. Dampaknya, jalan menjadi kotor. Selain itu, jalan pun menjadi licin, dan membahayakan bagi pengendara yang melintas.
Baca: 51 KM Jalan Rusak di OKU Diperbaiki Gubernur Tinjau Langsung Pengerjaan
Baca: Galian Jalan Bikin Jalinsum Macet
Seperti pantauan Sripo, galian yang dilakukan di Jl Sumpah Pemuda beberapa waktu lalu saat ini sudah selesai. Namun pengembalian dan penutupan galian tidak sesuai, karena tidak dikembalikan seperti semula. Bagian yang digali dulunya merupakan aspal yang rata dan mulus. Namun pasca penutupan galian, kontraktor pengerjaan tersebut hanya dilakukan sekedarnya saja. Jalan hanya ditutup dengan semen bercampur kerikil sehingga jalan yang sebelumnya rata dan mulus menjadi berkerikil.
Tidak hanya itu, penggalian yang tidak dikembalikan seperti semula juga terjadi di ujung Jl Sumpah Pemuda atau sudah memasuki Jl Angkatan 45 tepatnya di depan Cafe OTW. Galian yang sudah dilakukan ditutup seadanya dan bahkan tidak rata dengan jalan. Karena lubangnya cukup dalam, maka mobil dan motor yang melintas di sini harus sangat berhati-hati.
Karena pelannya mobil yang melintasi lubang ini, menyebabkan terjadi penumpukan kendaraan. Tidak heran setiap jam-jam sibuk di Jl Sumpah Pemuda menuju Jl Angkatan 45 selalu terjadi kemacetan.
Tidak hanya di jalan ini, di ruas jalan lainnya seperti Jl Kol H Burlian dan Jl Demang Lebar Daun juga demikian. Kondisi jalanan berlumpur akibat proyek galian mendapat komentar
warga yang mengeluh dengan kondisi tersebut.
M Amin (55) mengungkapkan, pembangunan yang melintasi depan rumah sekaligus toko Jahit miliknya sangat menggangu, sebab setelah empat bulan pengerjaan berlalu, jalanan tersebut tidak dilakukan penutupan dengan sempurna sehingga mengakibatkan banyak masalah.
Baca: Warga Gandus Adukan Jalan Rusak dan Serahkan Koin ke DPRD
Baca: Bulan Mei Waskita Targetkan Jalan Rusak Sepanjang Proyek LRT Mulus Kembali
"Tentu saya sangat kecewa dengan galian yang berada tepat di depan toko. Waktu pengerjaan awal saya sempat larang. Kalau hujan turun air akan merembes masuk ke dalam, karena selokannya tertutup," ujarnya.
Lanjutnya, akibat penggalian tersebut air sumur pun berubah warna menjadi keruh sehingga sulit digunakan oleh dirinya.
"Lihat saja mas kabelnya masih panjang menjuntai tidak dirapikan. Tidak ada sosialisasi lagi apakah akan dilanjutkan atau sudah selesai. Kalau begini orang-orang yang mau masuk gang samping kesulitan," ujar Amin saat ditemui di depan Toko Jahit miliknya di Jalan Ogan, Jumat (16/3).