Tiga Jurus Majelis Hakim Hadapi Kebandelan Setya Novanto, Jurus Nomor 3 Bikin Keder
Selalu tertunduk dan terlihat lemas, Setya Novanto pun tidak menjawab 3 kali pertanyaan hakim.
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM-Selalu tertunduk dan terlihat lemas, Setya Novanto pun tidak menjawab 3 kali pertanyaan hakim. Dia mengaku sakit dan diare bahkan sudah 5 kali ke toilet.
Apakah Novanto bohong? majelis hakim pun tidak mengatakan itu, mereka hanya marah karena pertanyaan tidak dijawab.
Majelis Hakim pun menyarankan beberapa hal untuk menghadapi sikap Setnov yang bungkam. Yakni meminta dia mengangguk saja ketika ditanya dan tidak perlu menjawab.
"Nah, tadi saya lihat Anda berbisik dan mengangguk dengan penasihat hukum Saudara. Kalau Saudara tidak bisa (menjawab), ya menggangguk saja," hakim Yanto menyarankan seperti terekam dalam sidang yang disiarkan langsung oleh Kompas TV kemarin.
Setnov pun akhirnya buka suara, tetapi kemudian jawabannya tidak seperti apa yang diharapkan majelis hakim, Setnov malah mengaku sudah lima hari sakit diare.
"Saya lima hari ini sakit diare, minta obat nggak dikasih sama dokter," ujar Setnov di depan majelis hakim.
Nah, apa saja tiga juru Majelis Hakim menghadapi 'kebandelan' Setnov?
1. Langsung memeriksa kesehatan Setnov dengan menurunkan tiga dokter
Penasihat hukum Setnov, Maqdir Ismail, juga menyatakan kliennya itu sakit diare dan sudah 20 kali bolak-balik ke kamar mandi.
Namun, jaksa Irene Putri mengaku pihak dokter KPK sudah memeriksa Setnov dari Rabu pagi sampai pukul 08.30 WIB. Dia menyangka Setnov telah melakukan kebohongan karena mengaku 20 kali bolak-balik ke kamar mandi dengan alasan terkena diare.
"Hari Jumat diperiksa oleh Dokter Sinta, keluhannya bukan diare. Soal 20 kali ke toilet, berdasarkan pantauan penjaga Rutan, hanya dua kali, pukul 23.00 malam dan 02.30 pagi," kata Irene.
Setelah mendengarkan keterangan dari kedua belah pihak, Yanto menyarankan agar Setnov diperiksa kesehatannya terlebih dahulu. Sidang pun ditunda hingga proses pemeriksaan selesai.
"Kebetulan di sini ada klinik, kalau dokter-dokter bawa alat, jadi silakan periksa, sidang akan diskors sampai selesai pemeriksaan," kata hakim Yanto.
Sebab, pada persidangan, awalnya Setya Novanto mengaku sakit dan tak menjawab pertanyaan yang diajukan majelis hakim.
Akhirnya, Ketua Majelis Hakim Yanto meminta dilakukan pemeriksaan terhadap Novanto di klinik pengadilan.