Pemilihan Walikota Palembang
Diberondong Pertanyaan Soal Mengapa Golkar Beralih Dukung Mularis, Ini Jawaban Alex Noerdin
Alex tidak membahas alasan perubahan dukungan seperti halnya yang disampaikan Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel yang juga Ketua DPD 1 Partai Golkar Sumsel Ir H Alex Noerdin SH diberondong pertanyaan terkait seputaran dukungan Partai Golkar pada pasangan calon hingga sempat menghilangnya Ketum DPP Partai Golkar Setya Novanto.
Baca: Heboh! SK Dukungan Partai Golkar untuk Pilwako Palembang Berubah
Baca: Ini Alasan Golkar Alihkan Dukungan ke Mularis Hanura
Baca: Hilman, Wartawan Metro TV, Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan Setya Novanto
Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya yang baru saja menyelesaikan lawatannya ke negeri Jerman dan Inggris ini dengan santai dan guyonan menanggapi terkait berubahnya dukungan Golkar yang sebelumnya kepada petahana Harnojoyo, kini memantapkan dukungan ke Ketua DPD Partai Hanura Sumsel H Mularis Djahri SH.
"Aku baru tahu," jawab mantan Bupati Muba dua periode sembari mengumbar senyum lebar, Kamis (16/11/2017) malam.
Alex tidak membahas alasan perubahan dukungan seperti halnya yang disampaikan Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, melainkan mengajak untuk sama-sama menjaga kelancaran Pilkada 2018.
"Yang penting itu kan jalan samo-samo. Yang penting itu pilkada kito. Dan jugo misalnyo kan kalo kebanyakan dak pulo bagus. (idealnya duo pasang?) Sebagusnyo. Apolagi soal ketum kami. Makmano kabarnyo. Belum ketemu. Sebelum ini iyo pada saat rekomendasi. Akhir-akhir ini endak. Dak usah ditanyokelah yang itu," ujar putra pejuang Noerdin Pandji.
Ketika ditanya masih belum kondusifnya pengurus dan kader Partai Golkar Kabupaten Muaraenim yang masih belum menerima kenyataan untuk mendukung Dr Ir H Syamsul Bahri MM (yang sekarang masih menjabat Kadis Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumsel), ini jawaban Alex.
"Ya segera kami rapatkan. Aku kan baru balek semalam. Sebenarnya bahasanya tidak seperti itu wartawan inilah yang misalnyo kurang sreg dengan ini kamu tulis penolakan. Wong kurang sreg bae. Kalo disreg-sregke kali pacak," ujarnya.
