Curhat

Beri Waktu Lebih Pada Anak, Hidup Sebagai Single Parent

Tidak ada seorang pun yang ingin hidup sebagai single.parent, namun hidup tanpa pasangan tidak harus membuat hidup menjadi kelam.

Penulis: Damayanti Pratiwi | Editor: Budi Darmawan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - FENOMENA "single parent" mulai lazim belakangan ini. Para orangtua tunggal merupakan individu yang melakukan tugas ganda, baik sebagai ayah dan ibu. Tidak ada seorang pun yang ingin hidup sebagai single.parent, namun hidup tanpa pasangan tidak harus membuat hidup menjadi kelam. Anda pun bisa menjadi orangtua tunggal yang mandiri.

Psikolog Viera Adella SPsi MPsi mengatakan, seorang ibu dapat mengambil tugas ayah. Peran ganda, sebagai ibu sekaligus ayah, atau sebagai ayah sekaligus ibu pada single dad bukan perihal mudah. Hal ini tentu memaksa seseorang untuk sendirian memikul tugas dua orang di pundaknya.

"Tetap meluangkan waktu bermain dengan anak sepulang kerja. Ibu bisa juga mencarikan teman bermain untuk anak saat merasa tidak sanggup atau bermain ala lelaki," ujarnya. Memilihkan permainan yang cocok dilakukan anak laki-laki dengan ibu sehingga tetap ada waktu bermain bersama.

Meski sakit hati biasanya mewarnai hubungan dengan sang mantan, tetap bekerja sama dengan mantan suami untuk mendidik anak menjadi pilihan terbaik. Orangtua juga harus berusaha menjelaskan kondisi orangtua yang tidak lagi bersama, agar anak tidak bingung kenapa orangtuanya tidak tinggal bersama.

Sekarang dengan keadaan sudah tidak lagi menjadi pasangan, segala keputusan yang menyangkut masalah keuangan, misalnya asuransi, tabungan dan sebagai nya, tidak lagi dapat berbagi dengan pasangan. Maka, melakukan penghematan dan menurunkan standar hidup, mau tak mau harus dilakukan. Membeli mainan anak tak harus mahal, adalah sikap tepat karena mainan bukan kebutuhan primer. Dalam kondisi seperti ini, yang dibutuhkan selain psikolog adalah konsultan keuangan karena ia tetap harus memikirkan banyak hal, seperti tabungan pendidikan bagi anak.
"Selain itu, asuransi kesehatan untuk mengcover pengeluaran biaya rumah sakit untuk diri sendiri dan anak juga perlu dipertimbangkan. Kemungkinan investasi melalui reksadana juga dapat menjadi pilihan," jelasnya.............

Baca edisi lengkapnya di Sriwijaya Post edisi Minggu 06 Sept 2015

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved