Berkedok Ritual 'Keluarkan Ular' Petani di OKU Timur Diduga Cabuli Remaja Hingga Korban Hamil

Ringkasan Berita:

• Bunga remaja di Kabupaten OKU Timur dihamili seorang petani. 
• Korban hamil tertipu muslihat pelaku yang mengatakan di perut korban ada ular. 
• Berdalih mengobati korban dan akan mengeluarkan ular dari perut korban, pelaku melancarkan aksinya. 
• Kini pelaku sudah diringkus oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

SRIPOKU.COM,MARTAPURA – Seorang petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur inisial SB (36), diamankan polisi atas dugaan pencabulan terhadap seorang anak berinisial Bunga (15) (nama samaran). 

Ironisnya, korban kini dilaporkan dalam kondisi hamil akibat perbuatan bejat tersebut.

Ritual Keluarkan Ular

Kapolres OKU Timur AKBP Adik Listiyono SIK MH, melalui Kapolsek Belitang III IPTU Sapariyanto, SH mengungkapkan, Peristiwa kelam itu bermula ketika pelaku, SB, meminta korban untuk datang ke tempat latihan silat di area kebun karet Desa Karang Jadi.

Baca juga: KECELAKAAN di Belitang OKU Timur, Sopir Mobil Kijang Kapsul Tiba-tiba Mengantuk Lalu Tabrak Truk

Peristiwa itu terjadi pada April 2025, sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu korban diantar oleh orangtuanya ke lokasi.

"Pelaku meyakinkan korban dan orang tuanya bahwa di dalam perut korban terdapat seekor ular yang harus segera 'diobati' atau dikeluarkan melalui ritual khusus,' kata dia, Rabu (5/11/2025). 

Pelaku kemudian menyuruh orangtua korban untuk menunggu di lokasi yang berjarak kurang lebih 50 meter dari tempat kejadian. 

Pelaku langsung melancarkan aksinya membawa korban masuk ke dalam sebuah gubuk di kebun karet tersebut.

Di dalam gubuk itulah yang semula akan melakukan pengobatan berubah menjadi aksi pencabulan. 

Korban, yang masih di bawah umur, sempat menolak. Namun, pelaku terus merayu dan meyakinkan korban bahwa semua itu adalah bagian dari syarat untuk mengeluarkan ular gaib di perutnya.

"Pelaku melakukan perbuatan itu ke korban sebanyak dua kali hingga mengakibatkan korban hamil," kata dia. 

Kedok pelaku baru terbongkar setelah orangtua korban mengetahui anaknya hamil dan langsung melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. 

"Anggota kami telah mendatangi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kami juga telah melakukan interogasi awal terhadap korban, pelapor, dan mencatat identitas saksi-saksi, termasuk kedua orang tua korban," tutup IPTU Sapariyanto.