Berita OKU Selatan

Misteri Penemuan Kerangka Manusia di Kebun Pisang OKU Selatan, Tato di Punggung Jadi Petunjuk

Setelah hampir sepekan penuh teka-teki, identitas jasad yang ditemukan pada Kamis pagi, 16 Oktober 2025, berhasil diungkap

Penulis: Choirul OKUT | Editor: Odi Aria
Dokumen Polisi
PENEMUAN KERANGKA MANUSIA- Penemuan kerangka manusia yang semula misterius di kebun pisang Dusun III, Desa Kotaway, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, akhirnya menemukan titik terang. Setelah hampir sepekan penuh teka-teki, identitas jasad yang ditemukan pada Kamis pagi, 16 Oktober 2025, berhasil diungkap. 

SRIPOKU.COM, MUARA DUA– Penemuan kerangka manusia yang semula misterius di kebun pisang Dusun III, Desa Kotaway, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, akhirnya menemukan titik terang.

Setelah hampir sepekan penuh teka-teki, identitas jasad yang ditemukan pada Kamis pagi, 16 Oktober 2025, berhasil diungkap. Kerangka tersebut teridentifikasi sebagai M. Muslimin (33), seorang buruh tani asal desa setempat.

Awal Penemuan di Kebun Pisang

Kisah ini bermula pada pagi hari 16 Oktober, ketika warga Desa Kotaway dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia di kebun pisang milik salah satu warga di Dusun III. Menurut Kasat Reskrim Polres OKU Selatan, AKP Aston L. Sinaga, warga segera melapor kepada pihak berwajib, dan petugas langsung menuju lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Setelah menerima laporan, kami langsung menuju lokasi dan mengamankan barang-barang yang ditemukan di sekitar kerangka, termasuk sepasang sandal dan tas pinggang,” jelas AKP Sinaga. Kerangka tersebut kemudian dibawa ke RSUD Muaradua untuk dilakukan pemeriksaan awal.

Pada 17 Oktober 2025, jenazah yang ditemukan di kebun pisang itu diberangkatkan ke RS Bhayangkara Palembang untuk menjalani proses identifikasi lanjutan.

Ambulans yang membawa jasad itu berangkat dari Muaradua pada pukul 16.00 WIB dengan pengawalan ketat oleh Satreskrim Polres OKU Selatan, dipimpin langsung oleh AKP Aston L. Sinaga. Jenazah tersebut tiba di Palembang sekitar pukul 23.30 WIB.

Setibanya di RS Bhayangkara, jenazah diserahkan ke Tim DVI (Disaster Victim Identification) dan Forensik untuk diperiksa lebih lanjut.

Pada Senin, 20 Oktober 2025, tim forensik melakukan pemeriksaan mendalam terhadap jenazah. Dari hasil pemeriksaan, muncul petunjuk penting berupa tato di bagian punggung korban yang masih terlihat jelas meskipun tubuhnya sudah tidak utuh.

“Setelah melakukan pemeriksaan, kami menemukan tato yang cukup khas di bagian punggung korban,” ujar AKP Sinaga. Ciri khas tato itu kemudian dikenali oleh Desi Herawati, saudari kandung korban.

“Saya langsung yakin, itu tato milik adik saya,” ungkap Desi saat melihat gambar tato tersebut. Selain tato, sandal dan tas pinggang yang ditemukan di lokasi juga dikenali sebagai milik M. Muslimin.

Setelah pemeriksaan forensik selesai, pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa identitas korban adalah M. Muslimin, seorang buruh tani berusia 33 tahun yang berasal dari Desa Kotaway.

Setelah proses identifikasi selesai, jenazah M. Muslimin diserahkan kembali kepada pihak keluarga pada Senin sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Keesokan harinya, jenazah dimakamkan secara layak di tanah kelahirannya, Desa Kotaway.

Namun, meski identitas korban sudah terungkap, misteri di balik kematiannya masih belum terpecahkan. AKP Aston L. Sinaga menegaskan bahwa penyelidikan belum selesai.

Polisi masih menelusuri kemungkinan adanya tindak pidana dalam peristiwa tersebut.

“Proses forensik sudah dilaksanakan, namun kami masih menunggu hasil resmi mengenai penyebab kematian korban,” ungkapnya. 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved