MBG di OKI
Imbas 80 Siswa SD dan SMP Diduga Keracunan Makanan, Dapur MBG di Desa Menang Raya OKI Masih Ditutup
Hingga kini, dapur tersebut masih berstatus non-aktif karena pengelola belum memenuhi sejumlah persyaratan ketat dari Dinas Kesehatan OKI.
Penulis: Nando Davinchi | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM- Misteri penutupan dapur satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) di Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang menyebabkan keracunan 80 siswa SD dan SMP akhirnya terungkap.
Hingga kini, dapur tersebut masih berstatus non-aktif karena pengelola belum memenuhi sejumlah persyaratan ketat dari Dinas Kesehatan OKI.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes OKI, dr. Herry Yanrido, menyampaikan bahwa dapur SPPG itu sudah lebih dari satu bulan ditutup dan belum mendapat izin beroperasi kembali.
“Pengelola belum diizinkan beroperasi karena belum melengkapi semua persyaratan yang diwajibkan,” jelas dr. Herry saat dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025).
Meski pengelola telah menunjukkan itikad baik dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana fisik, seperti membangun fasilitas sanitasi baru, memperbaiki saluran pembuangan limbah, serta mengganti sumber air minum dengan depot isi ulang yang telah teruji Dinas Kesehatan hal itu dinilai belum cukup.
Dinas Kesehatan memberlakukan standar baru yang lebih ketat, khususnya terkait sumber daya manusia (SDM) yang mengelola makanan.
“Koki yang bertugas harus menjalani pelatihan dan memiliki sertifikat profesi. Ini adalah aturan baru yang diberlakukan setelah insiden keracunan massal,” tegas dr. Herry.
Selain itu, pengelola dapur juga wajib mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) dan surat keterangan halal sebagai syarat mutlak sebelum dapur dapat kembali beroperasi.
“Semua persyaratan harus dilengkapi dan diunggah secara online. Setelah diverifikasi dan disetujui, baru dapur bisa beroperasi lagi,” pungkasnya.
Insiden keracunan massal yang terjadi sebelumnya menjadi pelajaran penting bagi pengelola layanan gizi agar lebih serius menjaga kualitas dan keamanan makanan demi kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.