Berita Banyuasin

Program Makan Gratis Belum Sampai ke Sekolah yang Ada di Daerah Perairan Banyuasin

Program Makan Gizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat dan menyasar pelajar di Kabupaten Banyuasin

Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
handout
MBG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Banyuasin, Aminuddi minta MBG sasar sekolah yang ada di daerah perairan. 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Program Makan Gizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat dan menyasar pelajar di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ternyata masih berjalan terseok-seok dan jauh dari kata merata. 

Data terbaru menunjukkan bahwa dari total 21 kecamatan, baru lima kecamatan yang tersentuh program ini, dengan total hanya 18 Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) yang berdiri.

Ironisnya, pendirian SPPG ini tampak cenderung memilih jalur yang paling mudah diakses, yakni wilayah daratan, meninggalkan populasi pelajar di wilayah perairan dan pelosok yang justru lebih membutuhkan.

Ketimpangan Layanan: 10 SPPG Hanya di Talang Kelapa

Disparitas terlihat mencolok dari sebaran SPPG yang sudah beroperasi. Kecamatan Talang Kelapa, yang dikenal mudah dijangkau, menjadi lokasi terpusat dengan 10 SPPG atau lebih dari separuh total SPPG di Banyuasin.

Sementara itu, delapan SPPG sisanya tersebar di:

Kecamatan Rambutan: 3 SPPG, Kecamatan Banyuasin I: 1 SPPG, Kecamatan Banyuasin III: 3 SPPG, Kecamatan Muara Sugihan: 1 SPPG

Hanya lima kecamatan ini yang sejauh ini terlayani. Artinya, 16 kecamatan sisanya, yang sebagian besar berada di wilayah perairan yang aksesnya sulit, sama sekali belum tersentuh program MBG ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Banyuasin, Aminuddin, membenarkan kondisi ini.

Ia menyampaikan bahwa saat ini program MBG telah berhasil menjangkau 62.295 siswa dari jenjang PAUD hingga Menengah Atas melalui 18 SPPG yang ada.

Aminuddin juga menjelaskan adanya perubahan mekanisme yang membuat Diknasbud tidak lagi terlibat langsung dalam koordinasi pendirian SPPG, karena pihak pelaksana kini langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah.

"Kami hanya menerima laporan dari sekolah, bila ada SPPG yang akan masuk. Saat ini pelaksana program langsung menuju ke sekolah tanpa menggandeng lagi Diknasbud. Jadi kami juga tidak bisa berkoordinasi, tahu-tahunya sudah ke sekolah," kata Aminuddin pada Jumat (26/9/2025).

Meski tidak mempermasalahkan mekanisme tersebut, Aminuddin menyuarakan harapan besar agar program unggulan Presiden Prabowo ini dapat segera merambah ke wilayah perairan.

“Hanya saja, harapannya MBG juga bisa masuk ke wilayah perairan yang ada di Banyuasin. Jangan sampai MBG hanya menyasar ke sekolah yang ada di wilayah daratan saja dan melupakan sekolah yang ada di wilayah perairan serta pelosok,” tegasnya.

Siswa-siswi di perairan dan pelosok juga memiliki hak dan harapan yang sama untuk menikmati manfaat gizi dari program ini.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved