Berita Muba

Ajal di Aspal Panas Bayung Lencir, Pelajar Tewas Dihantam Truk dari Belakang, Sopir Diamuk Massa

Sebuah perjalanan keluarga yang seharusnya biasa saja berubah menjadi tragedi memilukan di Kilometer 37, Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
handout
KECELAKAAN - Seorang pelajar yakni Cristopher Kelvin Manalu (13) tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Houling Batubara Km 37, Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, Kamis (25/9/2025). 

SRIPOKU.COM, SEKAYU – Sebuah perjalanan keluarga yang seharusnya biasa saja berubah menjadi tragedi memilukan di Kilometer 37, Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). 

Pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, tawa dan cerita di atas motor Honda Vario hitam itu seketika sirna, digantikan oleh benturan keras dan jerit pilu.

Cristopher, seorang pelajar yang baru merajut mimpi-mimpinya, harus meregang nyawa dengan cara yang tragis.

Sepeda motor yang dikendarai Tulus Manalu bersama Cristopher dan seorang bibinya, dihantam dari belakang oleh sebuah dump truk pengangkut batubara.

Raksasa besi yang dikemudikan oleh M. Berto Simamgunsong itu seolah tak memberi ampun.

Dalam sepersekian detik, takdir memisahkan mereka. Benturan keras itu melemparkan ketiganya dari atas motor.

Tulus Manalu dan sang bibi terpelanting ke sisi kiri jalan, hanya menderita luka ringan namun menanggung syok yang mendalam.

Nahas bagi Cristopher, tubuh mungilnya terlempar ke kanan, tepat ke jalur maut roda truk. Luka parah di kepala mengakhiri hidupnya di tempat kejadian.

"Akibat tabrakan keras tersebut, korban terjatuh. Korban Cristopher terlempar ke kanan dan terlindas ban truk," ungkap Kanit Reskrim Polsek Bayung Lencir, IPDA Novian, dengan nada prihatin pada Jumat (26/9/2025).

Jalanan yang sibuk itu mendadak hening, lalu riuh oleh amarah. Warga yang menyaksikan peristiwa mengenaskan itu tak dapat menahan emosi.

Kemarahan mereka tumpah kepada sang sopir, M. Berto Simamgunsong, yang menjadi bulan-bulanan massa. Nyawanya mungkin ikut terancam jika tim Polsek Bayung Lencir tidak sigap tiba di lokasi.

"Pelaku sudah kami amankan ke Polsek Bayung Lencir untuk proses hukum lebih lanjut," tegas IPDA Novian. "Tindakan cepat ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan."

Sementara sang sopir digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, jasad Cristopher dievakuasi ke RSUD Bayung Lencir sebelum diantar ke rumah duka, meninggalkan lubang duka yang menganga bagi keluarga Manalu.

Insiden ini sekali lagi menyorot betapa berbahayanya Jalan Houling Batubara. Jalur ini adalah urat nadi bagi industri emas hitam, namun sekaligus menjadi arena pertaruhan nyawa bagi warga biasa.

Truk-truk berbadan besar melintas tanpa henti, sering kali dengan kecepatan tinggi, menciptakan ancaman konstan bagi pengendara motor dan kendaraan kecil lainnya.

IPDA Novian tak lupa menitipkan pesan penting, sebuah imbauan yang terdengar seperti pengingat getir atas tragedi yang terus berulang.

"Kami minta masyarakat selalu waspada dan mematuhi aturan lalu lintas. Bagi sopir truk, jangan ugal-ugalan, dan bagi pengendara motor pastikan tetap menjaga jarak aman. Keselamatan harus menjadi prioritas utama," imbaunya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved