Berita Ogan Ilir

Derai Air Mata Ibu di Tepi Jalinsum, Iringi Kepergian Micael yang Hendak Meraih Cita

Pelajar SMA berusia 17 tahun itu terbaring setelah sepeda motor yang dikendarainya dihantam truk dalam sebuah insiden tabrak lari

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Warga
MENANGIS HISTERIS - Ibu korban kecelakaan mendatangi TKP di Jalinsum Indralaya-Prabumulih dan menangis histeris, Jumat (19/9/2025) pagi. Korban meninggal dunia saat diberi pertolongan di rumah sakit 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA – Udara pagi yang masih sejuk diwarnai pemandangan pilu. Di tengah kerumunan warga dan pengendara yang berhenti, seorang ibu tak henti-hentinya meratapi jasad putranya, Micael Egardo Sihombing.

Pelajar SMA berusia 17 tahun itu terbaring setelah sepeda motor yang dikendarainya dihantam truk dalam sebuah insiden tabrak lari.

Seragam sekolah yang mungkin telah ia siapkan malam sebelumnya, kini menjadi saksi bisu perjalanan terakhirnya.

Micael, yang setiap pagi menempuh jalan itu untuk pergi ke sekolah, tak pernah tiba di gerbang impiannya. Pukul 06.00 WIB, saat fajar baru saja menyingsing, takdir berkata lain.

Menurut keterangan pihak kepolisian, pagi itu Micael melaju dengan sepeda motor Honda Revo bernomor polisi BG 6236 K dari arah Prabumulih menuju Indralaya.

Perjalanannya yang rutin seketika berubah menjadi mimpi buruk.

"Dari arah berlawanan, sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba masuk ke lajur korban," ungkap Kasi Humas Polres Ogan Ilir, AKP Herman Ansori, Jumat (19/9/2025). 

Benturan keras tak terhindarkan. Tubuh remaja itu terhempas bersama motornya, menderita luka-luka yang sangat parah.

Ironisnya, pengemudi truk yang menjadi penyebab tragedi ini tidak menunjukkan sedikit pun tanggung jawab.

Tanpa berhenti, truk tersebut langsung tancap gas, kabur ke arah Prabumulih, dan menghilang, meninggalkan korban yang berjuang antara hidup dan mati.

Warga sekitar yang mendengar dentuman keras segera berhamburan ke lokasi.

Mereka berusaha menolong Micael yang dalam kondisi kritis. Namun, luka yang dideritanya terlalu parah. 

"Korban meninggal dunia saat diberi pertolongan di rumah sakit," lanjut Herman dengan nada prihatin.

Kabar duka itu sampai ke telinga keluarga. Sang ibu yang tiba di lokasi tak kuasa menahan kesedihan.

Tangisannya yang histeris menjadi pemandangan yang menyayat hati bagi siapa pun yang menyaksikannya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved