Pelajar di OKI Diduga Keracunan MBG
Hasil Lab Pastikan Bakteri E. Coli Jadi Penyebab Keracunan Massal Puluhan Siswa di Pedamaran OKI
Teka-teki di balik insiden keracunan massal yang menimpa 80 pelajar di Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI)
Penulis: Nando Davinchi | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG – Teka-teki di balik insiden keracunan massal yang menimpa 80 pelajar di Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya terungkap.
Hasil uji laboratorium resmi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang memastikan makanan yang mereka konsumsi terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli).
E. coli, singkatan dari Escherichia coli, adalah sejenis bakteri yang umumnya hidup di dalam usus manusia dan hewan berdarah panas.
Sebagian besar jenis E. coli tidak berbahaya dan bahkan merupakan bagian penting dari saluran pencernaan yang sehat, membantu memecah makanan dan menghasilkan vitamin K.
Namun, beberapa jenis E. coli bisa menjadi patogen, yaitu menyebabkan penyakit. Jenis yang berbahaya ini seringkali menghasilkan racun, seperti Shiga toxin, yang dapat merusak lapisan usus dan memicu gejala keracunan makanan yang parah.
"Berdasarkan hasil uji laboratorium, kualitas makanan dari dapur di Desa Menang Raya belum memenuhi persyaratan kesehatan secara mikrobiologi karena telah terkontaminasi bakteri E. coli," kata Ketua Satgas Makanan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten OKI, H. M. Lubis, Kamis (18/9/2025).
Menurut Lubis, kontaminasi bakteri berbahaya ini diduga kuat terjadi selama proses masak hingga penyajian.
Sampel makanan yang diuji, yang diambil awal September lalu, meliputi nasi putih, soto ayam, tahu crispy, susu, dan buah jeruk.
Salah satu faktor pemicu lainnya adalah jeda waktu yang terlalu lama antara proses memasak dan waktu konsumsi.
Jeda ini sangat berisiko menyebabkan cemaran biologis pada makanan, terutama jika tidak diolah atau disimpan dengan benar.
"Rentang waktu yang lama sebelum dikonsumsi sangat berisiko menyebabkan keracunan, terutama jika tidak diolah dengan benar seperti pada daging, ayam, dan tahu," tegasnya.
Menanggapi hasil ini, Lubis berencana segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Makanan Bergizi (SPPG) di Desa Menang Raya.
Insiden keracunan ini terjadi di awal September, saat puluhan siswa SDN 5 Pedamaran dan SMPN 1 Pedamaran mengeluhkan sakit perut, mual, dan muntah setelah menyantap hidangan MBG.
Peristiwa ini membuat jajaran Pemerintah Kabupaten OKI, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten OKI, Ir. Asmar Wijaya, langsung meninjau kondisi para korban.
Saat itu, Asmar melaporkan 80 siswa menjadi korban dan sebagian di antaranya dirawat di Puskesmas Pedamaran.
Update Kasus Keracunan MBG di Pedamaran OKI, Sampel Feses hingga Darah Dibawa ke Laboratorium BBPOM |
![]() |
---|
Update Keracunan Pelajar di Pedamaran OKI, Ketua Satgas MBG Sebut Jeda Waktu Konsumsi Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Update Keracunan Pelajar: Mawan Kaget Melihat Anaknya Muntah-muntah Seusai Santap MBG di Sekolah |
![]() |
---|
Investigasi Keracunan Makanan di Pedamaran OKI, Jeda Waktu Konsumsi Diduga Jadi Pemicu Utama |
![]() |
---|
Kondisi Terkini 80 Siswa SD dan SMP di OKI Diduga Keracunan Usai Santap MBG, Ada yang Masih Dirawat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.