Breaking News

Modul Ajar

CONTOH Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA, Unit 1 Narrative Text

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Unit 1 Narrative Text: The Story Of A Friendly Future

Ilustrasi
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS - Ilustrasi. CONTOH Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA, Unit 1 Narrative Text 

SRIPOKU.COM - Berikut referensi Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Semester 1 dan 2 yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka terdapat 4 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut.

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Unit 1 Narrative Text: The Story Of A Friendly Future

Baca juga: Download Modul Ajar Bahasa Inggris Fase A Kelas 1 SD/MI Unit 7 It is a Big Circle Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS
UNIT: 1 NARRATIVE TEXT: THE STORY OF A FRIENDLY FUTURE

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    Bahasa Inggris
Fase / Kelas /Semester    :     F / XII / Ganjil
Alokasi Waktu     :    4 x 45 menit (2 pertemuan)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik di Kelas XII umumnya memiliki pengetahuan dasar yang cukup tentang struktur teks naratif dan unsur kebahasaan yang terkait (past tense, action verbs, adverb of time). Namun, variasi tingkat penguasaan kosakata dan pemahaman teks mungkin beragam. Minat peserta didik juga bervariasi, ada yang menyukai cerita fiksi, ada pula yang lebih tertarik pada konteks non-fiksi. Latar belakang literasi dan paparan terhadap berbagai jenis teks bahasa Inggris akan mempengaruhi kesiapan mereka. Kebutuhan belajar akan diakomodasi melalui diferensiasi dalam penyajian materi dan penugasan.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi "Narrative Text: The Story of a Friendly Future" mencakup jenis pengetahuan konseptual (struktur teks naratif, tujuan komunikatif) dan prosedural (mengidentifikasi elemen naratif, menulis teks naratif). Relevansinya dengan kehidupan nyata peserta didik sangat tinggi, karena membaca dan memahami cerita fiksi (termasuk fiksi ilmiah) adalah bagian dari literasi sehari-hari, serta membantu mengembangkan empati, imajinasi, dan penalaran moral. Tingkat kesulitan materi ini sedang, melibatkan pemahaman teks yang agak panjang dan produksi tulisan. Struktur materi meliputi: Social function, Generic Structure (Orientation, Complication, Resolution, Coda), dan Language Features (Past Tense, Adverbs of Time, Action Verbs). Integrasi nilai dan karakter dapat meliputi: kolaborasi, kreatif, mandiri, peduli lingkungan (jika ceritanya berkaitan dengan masa depan dan teknologi), serta berpikir kritis.

D    DIMENSI LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik akan menganalisis pesan moral, konflik, dan resolusi dalam teks naratif.
Kreativitas: Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan ide-ide baru untuk menulis teks naratif dengan tema masa depan.
Kolaborasi: Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik akan bekerja sama dalam menganalisis dan memproduksi teks.
Kemandirian: Peserta didik akan dilatih untuk secara mandiri memahami teks dan menyusun ide-ide tulisan mereka.
Komunikasi: Peserta didik akan mempraktikkan keterampilan membaca, berbicara, menulis, dan mendengarkan dalam bahasa Inggris.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir Fase F, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam berbagai jenis teks dengan berbagai macam topik kontekstual untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan target pemirsa/pembacanya. Peserta didik memproduksi teks lisan, tulisan dan visual dalam bahasa Inggris yang terstruktur dengan kosakata yang lebih beragam untuk berdiskusi dan menyampaikan keinginan/perasaan/pendapat. Peserta didik memahami teks lisan, tulisan, dan visual untuk mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi dan untuk hiburan. Pemahaman mereka terhadap teks semakin mendalam. Keterampilan inferensi tersirat ketika memahami informasi, dan kemampuan evaluasi berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris sudah berkembang.
Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Inggris adalah sebagai berikut.
Elemen
Capaian Pembelajaran
Menyimak-Berbicara (Listening-Speaking)
Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan. Peserta didik menggunakan dan merespons pertanyaan terbuka dan menggunakan strategi untuk memulai, mempertahankan dan menyimpulkan percakapan, dan diskusi. Peserta didik memahami dan mengidentifikasi ide utama dan detail relevan dari teks lisan dalam diskusi atau presentasi mengenai berbagai macam topik. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan opini terhadap isu sosial dan untuk membahas minat, perilaku, dan nilai-nilai lintas konteks budaya yang dekat dengan kehidupan mereka. Peserta didik memberikan dan mempertahankan pendapatnya, membuat perbandingan dan mengevaluasi perspektifnya. Peserta didik menggunakan strategi koreksi dan perbaikan diri, dan menggunakan elemen nonverbal (gestur, kecepatan bicara dan/atau nada suara) untuk dapat memperkuat/mendukung pesan/informasi/pendapat yang ingin disampaikan.
(Students use English to communicate with teachers, peers and others in a range of settings and for a range of purposes. They use and respond to open ended questions and use strategies to initiate, sustain and conclude conversations and discussion. They understand and identify the main ideas and relevant details in oral texts of discussions or presentations on a wide range of topics. They use English to express opinions on social issues and to discuss youth-related interests, behaviors and values across cultural contexts. They give and justify opinions, make comparisons and evaluate perspectives. They employ self-correction and selfrepair strategies, and use nonverbal elements (gestures, speed and/or pitch) to strengthen/support the message/information/opinion being conveyed.)
Membaca-Memirsa (Reading-Viewing)
Peserta didik membaca dan merespons berbagai jenis teks secara mandiri. Peserta didik membaca untuk mempelajari sesuatu dan membaca untuk hiburan. Peserta didik mencari, membuat sintesis dan mengevaluasi detil spesifik dan inti dari berbagai jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak atau digital, termasuk di antaranya teks visual, multimodal atau interaktif. Peserta didik menunjukkan pemahaman terhadap ide pokok, isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai jenis teks. Peserta didik mengidentifikasi tujuan penulis dan melakukan inferensi untuk memahami informasi tersirat dalam teks.
(Students independently read and respond to a wide range of texts. They read to learn and read for pleasure. They locate, synthesize and evaluate specific details and gist from a range of text genres. These texts might be in the form of print or digital texts, including visual, multimodal or interactive texts. They demonstrate an understanding of the main ideas, issues or plot development in a range of texts. They identify the author’s purpose and make inference to comprehend implicit information in the text.)
Menulis-Mempresentasikan (Writing-Presenting)
Peserta didik menulis berbagai jenis teks fiksi dan faktual (nonfiksi) secara mandiri, menunjukkan pemahaman mereka terhadap tujuan dan target pembaca/pemirsa. Peserta didik merencanakan, menuliskan, mengulas, dan merevisi teks dengan menunjukkan strategi koreksi diri dalam kaidah menulis. Peserta didik menyampaikan ide kompleks dan menggunakan berbagai kosakata dan tata bahasa yang beragam dalam tulisannya. Peserta didik menyajikan informasi menggunakan berbagai moda presentasi dalam bentuk cetak dan digital untuk menyesuaikan dengan pemirsa dan untuk mencapai tujuan yang berbedabeda.
(Students independently write an extensive range of fictional and factual (nonfiction) text types, showing an awareness of purpose and audience. They plan, write, review and revise texts with some evidence of self-correction strategies in writing conventions. They express complex ideas and use a wide range of vocabulary and verb tenses in their writing. They present information using different modes of presentation in print and digital forms to suit different audiences and to achieve different purposes.)


B.     LINTAS DISIPLIN ILMU
Sastra/Bahasa Indonesia: Memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita, pengembangan alur, penokohan.
Pendidikan Kewarganegaraan: Tema masa depan seringkali terkait dengan isu sosial, lingkungan, dan etika.
Ilmu Komputer/Teknologi Informasi: Konsep tentang teknologi masa depan yang sering muncul dalam fiksi ilmiah.
Seni Budaya: Inspirasi untuk pengembangan karakter atau latar cerita.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (2 x 45 menit): Memahami Teks Naratif
Peserta didik mampu mengidentifikasi fungsi sosial teks naratif (The Story of a Friendly Future) dengan tepat. (Penalaran Kritis)
Peserta didik mampu menganalisis struktur generik (Orientation, Complication, Resolution) dan unsur kebahasaan (Past Tense, Adverbs of Time, Action Verbs) pada teks naratif (The Story of a Friendly Future) dengan cermat. (Penalaran Kritis)
Peserta didik mampu menemukan informasi spesifik dan tersirat dari teks naratif (The Story of a Friendly Future) secara mandiri. (Kemandirian)
Pertemuan 2 (2 x 45 menit): Memproduksi Teks Naratif Sederhana
Peserta didik mampu menyusun kerangka teks naratif sederhana dengan tema masa depan yang ramah (friendly future) secara kreatif. (Kreativitas)
Peserta didik mampu menulis teks naratif sederhana dengan tema masa depan yang ramah dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur generik, dan unsur kebahasaan yang benar. (Kemandirian, Komunikasi)
Peserta didik mampu mempresentasikan teks naratif yang telah dibuat di depan kelas dengan percaya diri. (Komunikasi, Kolaborasi)

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Topik pembelajaran akan berpusat pada cerita fiksi ilmiah tentang masa depan yang ramah (friendly future) yang menyoroti interaksi manusia dengan teknologi, keberlanjutan lingkungan, atau isu-isu sosial positif. Contoh-contoh cerita yang dapat digunakan atau diadaptasi meliputi:
Kisah tentang kota pintar yang berkelanjutan.
Petualangan anak-anak dengan robot pendamping yang cerdas dan berempati.
Cerita tentang inovasi yang memecahkan masalah global.
Kehidupan di komunitas yang menjunjung tinggi keharmonisan dan kolaborasi.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
1. PRAKTIK PEDAGOGIK:
Model Pembelajaran: Cooperative Learning (Group Investigation, Jigsaw) dikombinasikan dengan Project-Based Learning (PBL). Cooperative Learning mendorong interaksi dan saling bantu antarpeserta didik, sedangkan PBL memungkinkan peserta didik menghasilkan produk nyata (teks naratif) dari pembelajaran mereka.
Strategi Pembelajaran: Scaffolding, Think-Pair-Share, Guided Writing.
Metode Pembelajaran: Diskusi Kelompok, Analisis Teks, Brainstorming, Penulisan Berpemandu (Guided Writing), Presentasi.
2. KEMITRAAN PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Kolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia untuk memperkaya pemahaman tentang struktur cerita, atau guru TIK untuk pemanfaatan alat digital dalam penulisan.
Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Jika memungkinkan, mengundang penulis cerita fiksi ilmiah atau pegiat literasi untuk berbagi pengalaman dan wawasan.
3. LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang kondusif untuk diskusi kelompok, dilengkapi dengan proyektor untuk menampilkan materi dan ruang yang cukup untuk presentasi.
Ruang Virtual: Pemanfaatan Google Classroom untuk berbagi materi, tautan video, mengumpulkan tugas, dan memberikan umpan balik. Grup obrolan (misalnya WhatsApp Group kelas) untuk komunikasi cepat dan kolaborasi.
Budaya Belajar: Mendorong budaya membaca, berpikir imajinatif, berani berekspresi dalam bahasa Inggris, saling menghargai ide, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Mempromosikan mindful learning dengan menciptakan suasana tenang, meaningful learning dengan menghubungkan fiksi ke realitas, dan joyful learning melalui cerita menarik dan aktivitas interaktif.
4. PEMANFAATAN DIGITAL:
Pemanfaatan perpustakaan digital (e-book, artikel online) untuk menemukan contoh teks naratif atau inspirasi cerita.
Forum diskusi daring (Google Classroom) untuk berbagi ide kerangka tulisan atau draft awal.
Kahoot atau Mentimeter untuk kuis kosakata, pemahaman teks, atau survei minat sebelum dan sesudah pembelajaran.
Penggunaan aplikasi pengolah kata (Google Docs, Microsoft Word) untuk penulisan teks naratif.
Video atau film pendek fiksi ilmiah sebagai stimulus awal.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1: 
MEMAHAMI TEKS NARATIF (2 X 45 MENIT)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT) - PRINSIP BERKESADARAN, BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN
Menggembirakan (Joyful Learning): Guru memulai dengan menampilkan gambar atau video pendek (2-3 menit) yang memicu imajinasi tentang "masa depan yang ramah" (misalnya, kota hijau, robot penolong, inovasi berkelanjutan). Guru menanyakan, "What do you imagine about a friendly future?"
Berkesadaran (Mindful Learning): Guru mengajak peserta didik untuk menuliskan 3-5 kata yang muncul di benak mereka setelah melihat gambar/video tersebut, kemudian berbagi dengan teman sebangku. Ini membantu fokus dan mengaktifkan pikiran.
Bermakna (Meaningful Learning): Guru mengaitkan tema masa depan dengan pentingnya imajinasi dan kemampuan bercerita. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini: memahami teks naratif.
Guru melakukan asesmen awal (diagnosis) singkat melalui pertanyaan lisan atau kuis Kahoot sederhana tentang pengetahuan dasar teks naratif (fungsi, generic structure, simple past tense). Ini untuk memetakan pengetahuan awal dan kesiapan belajar peserta didik.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved