Breaking News

Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab 6 Kalor Semester 1

Peserta didik kelas XI diasumsikan telah memiliki pengetahuan dasar tentang konsep suhu dan zat dari jenjang sebelum

Freepik.com
MODUL AJAR FISIKA - Ilustrasi belajar.Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab 6 Kalor Semester 1 

KEGIATAN INTI
PERTEMUAN 1: KONSEP KALOR DAN SUHU (70 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning):
Guru menjelaskan perbedaan mendasar antara suhu dan kalor. Guru menggunakan analogi (misal: suhu sebagai "derajat panas", kalor sebagai "energi yang berpindah").
Guru menjelaskan konsep kapasitas kalor dan kalor jenis, serta rumusnya.
Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan studi kasus sederhana terkait perubahan suhu zat (diferensiasi konten: beberapa kelompok dengan kasus lebih kompleks).
Mengaplikasi (Joyful Learning):
Kelompok melakukan percobaan sederhana (misal: memanaskan air dengan volume dan jenis wadah berbeda, mengamati perubahan suhu). Peserta didik dengan bimbingan guru mencatat data dan menghitung kalor yang terlibat.
Peserta didik berlatih menyelesaikan soal-soal perhitungan kalor yang mengubah suhu. Guru berkeliling memberikan bimbingan individual (diferensiasi proses: Peserta didik yang cepat memahami dapat diberi soal tantangan, yang lain diberi soal bertahap).
Merefleksi (Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaannya.
Peserta didik secara individu menuliskan satu kesimpulan penting dari percobaan yang telah dilakukan.

PERTEMUAN 2: PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN KALOR LATEN (70 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning):
Guru menjelaskan berbagai perubahan wujud zat dan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari (es melebur, air mendidih).
Guru memperkenalkan konsep kalor laten (kalor lebur, kalor uap) dan mengapa suhu tidak berubah saat perubahan wujud terjadi.
Guru memaparkan rumus perhitungan kalor laten.
Mengaplikasi (Joyful Learning):
Kelompok melakukan percobaan tentang perubahan wujud (misal: mengamati grafik pemanasan es hingga mendidih dan menguap, mencatat suhu pada setiap fase).
Peserta didik menyelesaikan soal-soal perhitungan kalor yang melibatkan perubahan wujud. Guru memberikan simulasi interaktif (misal: PhET States of Matter) untuk membantu visualisasi proses.
Setiap kelompok membuat diagram alir atau infografis sederhana tentang proses perubahan wujud air.
Merefleksi (Mindful Learning):
Setiap kelompok berbagi satu observasi unik dari percobaan mereka.
Peserta didik merenungkan, "Mengapa suhu tidak naik meskipun kita terus memberikan kalor saat es mencair?"

PERTEMUAN 3: PERPINDAHAN KALOR (KONDUKSI, KONVEKSI, RADIASI) (70 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning):
Guru menjelaskan tiga mekanisme perpindahan kalor (konduksi, konveksi, radiasi) dengan contoh-contoh yang relevan (misal: pegangan sendok panas, air mendidih, panas matahari).
Guru menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju konduksi kalor (luas, tebal, konduktivitas termal).
Peserta didik dibagi kelompok untuk merancang percobaan sederhana tentang salah satu metode perpindahan kalor (diferensiasi produk: kelompok dapat memilih metode perpindahan yang ingin diuji).
Mengaplikasi (Joyful Learning):
Kelompok melaksanakan percobaan yang telah dirancang (misal: membandingkan konduktivitas termal berbagai bahan, mengamati aliran air panas di wadah bening).
Peserta didik menganalisis hasil percobaan dan mendiskusikan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap kelompok membuat poster mini atau presentasi singkat tentang hasil percobaan mereka.
Merefleksi (Mindful Learning):
Setiap kelompok menjelaskan apa yang mereka pelajari dari percobaan dan bagaimana hal itu relevan dengan kehidupan mereka.
Peserta didik menuliskan satu contoh teknologi yang memanfaatkan prinsip perpindahan kalor.

PERTEMUAN 4: AZAS BLACK DAN APLIKASI KALOR (70 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning):
Guru menjelaskan konsep Azas Black dan prinsip kekekalan energi kalor dalam pencampuran zat. Guru memberikan contoh soal.
Guru memaparkan berbagai aplikasi konsep kalor dalam teknologi modern dan kehidupan sehari-hari (termos, kulkas, AC, mesin uap).
Guru memfasilitasi diskusi tentang dampak pemanfaatan kalor (misal: efek rumah kaca dari pemanasan global).
Mengaplikasi (Joyful Learning):
Kelompok menyelesaikan soal-soal Azas Black secara kolaboratif.
Peserta didik mencari informasi (dari internet/buku) tentang satu aplikasi kalor yang menarik bagi mereka dan menganalisis prinsip kerjanya.
Setiap kelompok membuat presentasi singkat atau infografis tentang aplikasi kalor yang mereka pilih, termasuk dampak positif/negatifnya.
Merefleksi (Mindful Learning):
Setelah presentasi, guru memfasilitasi diskusi kelas untuk merangkum pembelajaran.
Peserta didik mengisi jurnal reflektif individu tentang keseluruhan proses pembelajaran: apa yang mereka pelajari (pengetahuan, keterampilan, sikap), tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mereka akan menerapkan pembelajaran ini di masa depan.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif: Guru memberikan apresiasi atas kerja keras dan capaian peserta didik dalam memahami konsep kalor. Guru menyoroti kekuatan-kekuatan yang ditunjukkan dan memberikan saran untuk pengembangan lebih lanjut.
Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik merangkum poin-poin penting dari seluruh bab "Kalor", menekankan pentingnya konsep kalor dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan ide atau topik yang ingin mereka pelajari lebih lanjut. Guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari di pertemuan selanjutnya.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN
Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang konsep suhu, panas, dingin, dan perubahan wujud zat.
Kuesioner: Kuesioner singkat daring (misalnya melalui Google Forms) atau tertulis yang berisi pertanyaan tentang:
"Apa perbedaan antara panas dan suhu?"
"Sebutkan contoh perubahan wujud zat yang Anda ketahui dalam kehidupan sehari-hari."
"Bagaimana panas dari matahari bisa sampai ke bumi?"
"Apa yang Anda ketahui tentang alat pengukur suhu?"
Observasi: Mengamati respons peserta didik terhadap pertanyaan pemantik dan diskusi awal.

SOAL ASESMEN AWAL:
Jika Anda menyentuh sendok logam dan sendok plastik yang keduanya berada di suhu ruangan yang sama, mana yang terasa lebih dingin? Mengapa?
Apa yang terjadi pada air ketika dipanaskan terus-menerus hingga mencapai 100°C?
Mengapa pegangan panci biasanya terbuat dari bahan yang berbeda dengan badan panci?
Sebutkan satu contoh alat di rumah yang menggunakan prinsip pemanasan atau pendinginan.
Apa yang ingin Anda ketahui lebih lanjut tentang panas atau suhu?

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN
Tujuan: Memantau partisipasi, kolaborasi, pemahaman konsep, dan keterampilan dalam melakukan percobaan dan perhitungan.
Tugas Harian (Lembar Kerja Kelompok): Penilaian lembar kerja kelompok yang berisi data percobaan, perhitungan, atau draf rangkuman konsep.
Diskusi Kelompok: Observasi guru terhadap partisipasi aktif setiap anggota kelompok dalam diskusi, kemampuan berargumentasi, dan penyelesaian soal.
Presentasi (Mini-Presentasi): Penilaian singkat terhadap kemampuan kelompok menjelaskan hasil percobaan atau pemahaman konsep tertentu.

Soal Asesmen Proses (contoh soal untuk observasi/diskusi/ceklis):
(Observasi Diskusi Kelompok) Apakah setiap anggota kelompok berkontribusi aktif dalam merancang percobaan perpindahan kalor?
(Tugas Harian - Lembar Kerja) Sebutkan tiga data yang Anda peroleh dari percobaan pemanasan air dan bagaimana Anda menggunakannya untuk menghitung kalor?
(Presentasi Mini) Jelaskan perbedaan utama antara perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi. Berikan satu contoh masing-masing.
(Diskusi Kelompok) Dalam suatu kasus pencampuran air panas dan air dingin, apa asumsi utama yang kita gunakan dalam Azas Black?
(Observasi) Apakah kelompok Anda menunjukkan ketelitian dan kerja sama yang baik saat melakukan pengukuran suhu dalam percobaan?

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN
Tujuan: Mengukur pemahaman komprehensif peserta didik tentang konsep kalor, kemampuan menerapkan rumus, menganalisis fenomena, dan mengomunikasikan hasil.
Jurnal Reflektif: Individu menuliskan refleksi tentang seluruh pengalaman belajar, termasuk pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang diperoleh.
Tugas Akhir (Proyek/Laporan Percobaan): Laporan tertulis dari setiap kelompok yang berisi rancangan, data, analisis, dan kesimpulan percobaan, atau produk infografis/presentasi tentang aplikasi kalor.
Tes Tertulis: Soal-soal hitungan dan esai yang menguji pemahaman konsep, kemampuan analisis, dan penerapan rumus.

Soal Asesmen Akhir (terintegrasi dalam rubrik proyek/laporan/tes tertulis):
(Tes Tertulis/Proyek) Sebuah benda bermassa 2 kg dengan kalor jenis cA​ dipanaskan dari 20°C menjadi 80°C. Kemudian, benda tersebut dicampur dengan 3 kg air (kalor jenis cair​) pada suhu 10°C. Jika suhu akhir campuran adalah 40°C dan tidak ada kalor yang hilang ke lingkungan, hitunglah kalor jenis benda cA​.
(Tes Tertulis/Esai) Jelaskan mengapa titik didih air pada puncak gunung lebih rendah daripada di permukaan laut, kaitkan dengan konsep kalor dan tekanan.
(Proyek/Presentasi) Pilih satu aplikasi teknologi yang memanfaatkan prinsip kalor (misalnya, kulkas, mesin kendaraan, pembangkit listrik termal). Jelaskan bagaimana kalor berperan dalam prinsip kerja alat tersebut dan dampak positif/negatifnya.
(Jurnal Reflektif) Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi saat mempelajari konsep kalor dan bagaimana Anda mengatasi tantangan tersebut?
(Tes Tertulis/Esai) Mengapa penggunaan pakaian tebal berwarna gelap pada musim dingin dapat membuat tubuh terasa lebih hangat? Jelaskan kaitannya dengan konsep perpindahan kalor.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved