Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 12 SMA/MA Bab III Gugus Fungsi dalam Senyawa Karbon

Peserta didik diharapkan telah memiliki pengetahuan dasar tentang ikatan kimia, tata nama senyawa organik sederhana (alkana,

Freepik.com
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 12 SMA/MA Bab III Gugus Fungsi dalam Senyawa Karbon 

SRIPOKU.COM - Berikut ini tersaji referensi Modul Ajar Deep Learning IPA Kimia di Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Kimia di Kelas 12 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 4 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning IPA Kimia kelas 12 SMA Materi Bab III Gugus Fungsi dalam Senyawa Karbon ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh IPA Kimia kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP Unit 4 Apresiasi Karya Seni, Unduh Link Gratis

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)
BAB III: GUGUS FUNGSI DALAM SENYAWA KARBON

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester    :     XII/ F / Genap
Alokasi Waktu     :    estimasi 8-10 pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik diharapkan telah memiliki pengetahuan dasar tentang ikatan kimia, tata nama senyawa organik sederhana (alkana, alkena, alkuna), dan konsep dasar reaksi kimia dari pembelajaran kimia di kelas X dan XI. Mereka juga diharapkan memiliki keterampilan dasar dalam menggambar struktur molekul dan memecahkan masalah stoikiometri sederhana. Beberapa peserta didik mungkin sudah mengenal beberapa senyawa karbon dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, alkohol, aseton), namun pemahaman mendalam tentang gugus fungsi dan perannya dalam sifat senyawa masih perlu dikembangkan. Peserta didik diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap struktur dan fungsi senyawa kimia di sekitar mereka.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi Gugus Fungsi dalam Senyawa Karbon pada Bab III ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Jenis Pengetahuan: Konseptual (pemahaman tentang jenis-jenis gugus fungsi, isomerisme, sifat fisika dan kimia), Prosedural (menentukan nama IUPAC, menggambar struktur, memprediksi hasil reaksi), dan Metakognitif (merefleksikan proses belajar dan pemahaman diri).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Senyawa karbon dengan gugus fungsi sangat melimpah dan esensial dalam kehidupan sehari-hari (obat-obatan, makanan, kosmetik, bahan bakar, polimer). Keterkaitan ini akan memotivasi peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Tingkat Kesulitan: Cukup kompleks karena melibatkan banyak jenis gugus fungsi, isomerisme, dan mekanisme reaksi. Memerlukan ketelitian dan pemahaman pola. Namun, dengan pendekatan visual dan kontekstual, kesulitan ini dapat diatasi.
Struktur Materi: Materi tersusun secara sistematis, dimulai dari pengenalan gugus fungsi, tata nama, isomerisme, sifat fisika dan kimia, hingga reaksi-reaksi karakteristik masing-masing gugus fungsi (alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, amina, haloalkana).
Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti ketelitian (dalam tata nama dan penggambaran struktur), tanggung jawab (dalam melakukan percobaan), kerja sama, kreativitas dalam pemecahan masalah, serta keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan melalui pengamatan kompleksitas dan keteraturan senyawa kimia ciptaan-Nya.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia: Melalui pemahaman tentang struktur dan fungsi senyawa karbon yang kompleks, peserta didik diharapkan semakin menyadari dan mengagumi keteraturan ciptaan Tuhan YME.
Penalaran Kritis: Peserta didik akan menganalisis struktur senyawa, memprediksi sifat dan reaksi berdasarkan gugus fungsinya, serta mengevaluasi informasi kimia.
Kreativitas: Peserta didik akan didorong untuk menemukan cara inovatif dalam memahami dan mempresentasikan konsep kimia, serta merancang percobaan sederhana.
Kolaborasi: Melalui diskusi kelompok dan proyek, peserta didik akan belajar bekerja sama, menghargai pendapat, dan mencapai tujuan bersama.
Kemandirian: Peserta didik akan belajar bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri, mencari sumber informasi, dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
Komunikasi: Peserta didik akan melatih kemampuan komunikasi melalui presentasi hasil diskusi, laporan praktikum, dan menyampaikan ide-ide secara lisan maupun tertulis.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Peserta didik mampu menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan reaksi senyawa karbon dengan berbagai gugus fungsi, serta mengidentifikasi aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan kemampuan penalaran kritis, kreativitas, dan kolaborasi.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Biologi: Keterkaitan dengan biomolekul (karbohidrat, protein, lemak) yang merupakan senyawa karbon dengan berbagai gugus fungsi.
Matematika: Penggunaan konsep isomerisme (menghitung jumlah isomer) dan perhitungan stoikiometri reaksi.
Farmasi/Kedokteran: Pemahaman tentang struktur obat-obatan yang umumnya merupakan senyawa organik dengan gugus fungsi spesifik.
Teknologi Pangan: Struktur dan sifat senyawa dalam makanan, bahan tambahan pangan.
Industri: Proses produksi dan aplikasi senyawa karbon dalam berbagai industri (plastik, tekstil, kosmetik).

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Alkohol dan Eter
Peserta didik dapat mengidentifikasi gugus fungsi alkohol dan eter dengan tepat.
Peserta didik dapat memberi nama senyawa alkohol dan eter berdasarkan IUPAC dan nama trivial dengan benar.
Peserta didik dapat menggambarkan struktur senyawa alkohol dan eter yang berisomer fungsi dengan akurat.
Peserta didik dapat menjelaskan sifat fisika dan kimia alkohol serta eter.
Peserta didik dapat mengidentifikasi aplikasi alkohol dan eter dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 2: Aldehid dan Keton
Peserta didik dapat mengidentifikasi gugus fungsi aldehid dan keton dengan tepat.
Peserta didik dapat memberi nama senyawa aldehid dan keton berdasarkan IUPAC dan nama trivial dengan benar.
Peserta didik dapat menggambarkan struktur senyawa aldehid dan keton yang berisomer fungsi dengan akurat.
Peserta didik dapat menjelaskan sifat fisika dan kimia aldehid serta keton.
Peserta didik dapat mengidentifikasi aplikasi aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 3: Asam Karboksilat dan Ester
Peserta didik dapat mengidentifikasi gugus fungsi asam karboksilat dan ester dengan tepat.
Peserta didik dapat memberi nama senyawa asam karboksilat dan ester berdasarkan IUPAC dan nama trivial dengan benar.
Peserta didik dapat menggambarkan struktur senyawa asam karboksilat dan ester yang berisomer fungsi dengan akurat.
Peserta didik dapat menjelaskan sifat fisika dan kimia asam karboksilat dan ester, termasuk reaksi esterifikasi.
Peserta didik dapat mengidentifikasi aplikasi asam karboksilat dan ester dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, pembuatan sabun/lilin).
Pertemuan 4: Amina dan Haloalkana
Peserta didik dapat mengidentifikasi gugus fungsi amina dan haloalkana dengan tepat.
Peserta didik dapat memberi nama senyawa amina dan haloalkana berdasarkan IUPAC dan nama trivial dengan benar.
Peserta didik dapat menjelaskan sifat fisika dan kimia amina serta haloalkana.
Peserta didik dapat mengidentifikasi aplikasi amina dan haloalkana dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 5 & 6: Reaksi Identifikasi Gugus Fungsi (Proyek)
Peserta didik dapat merancang dan melaksanakan percobaan sederhana untuk mengidentifikasi beberapa gugus fungsi dalam sampel sehari-hari.
Peserta didik dapat menganalisis hasil percobaan dan menyimpulkan keberadaan gugus fungsi tertentu.
Peserta didik dapat membuat laporan praktikum yang sistematis dan bertanggung jawab.
Pertemuan 7 & 8: Presentasi Proyek dan Refleksi
Peserta didik dapat mempresentasikan hasil proyek identifikasi gugus fungsi dengan jelas dan bertanggung jawab.
Peserta didik dapat mengkomunikasikan pemahaman mereka tentang seluruh konsep gugus fungsi dalam senyawa karbon dan aplikasinya.
Peserta didik dapat merefleksikan proses pembelajaran dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Alkohol dalam Disinfektan dan Minuman: Diskusi tentang jenis alkohol, bahaya, dan manfaatnya.
Eter sebagai Pelarut atau Anestesi: Peran eter dalam industri dan medis.
Aldehid dan Keton dalam Makanan dan Kosmetik: Contoh aroma buah (aldehid) dan aseton sebagai pembersih kutek.
Asam Karboksilat dalam Cuka, Buah-buahan, dan Sabun: Aplikasi asam dalam kehidupan sehari-hari.
Ester sebagai Pemberi Aroma: Contoh ester dalam buah-buahan atau parfum.
Amina dalam Bau Ikan dan Obat-obatan: Fungsi amina dalam biomolekul.
Haloalkana dalam Freon dan Pestisida: Dampak lingkungan dan aplikasi.
Proyek Kimia Hijau: Identifikasi gugus fungsi pada bahan alami (misalnya, ekstrak buah atau daun).

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
Eksplorasi Lapangan (Opsional/Virtual): Jika memungkinkan, kunjungan ke laboratorium kimia sederhana, pabrik makanan kecil, atau mencari video/simulasi online tentang proses identifikasi senyawa organik atau aplikasi gugus fungsi di industri.
Wawancara: Peserta didik dapat mencari informasi tambahan atau wawancara singkat (jika memungkinkan) dengan ahli/praktisi (misalnya, ahli gizi, apoteker, teknisi di pabrik kosmetik) yang menggunakan pengetahuan kimia organik dalam pekerjaan mereka.
Diskusi Kelompok: Pembentukan kelompok kecil untuk membahas konsep, menyelesaikan soal, merancang proyek, dan mempresentasikan hasil.
Presentasi Proyek: Peserta didik akan mempresentasikan hasil eksperimen/rancangan proyek identifikasi gugus fungsi.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Biologi, Matematika), Laboran Kimia.
Lingkungan Luar Sekolah: Ahli/praktisi di bidang kimia, farmasi, atau pangan (jika memungkinkan untuk wawancara atau kunjungan singkat), orang tua yang memiliki pengetahuan atau pengalaman terkait.
Masyarakat: Komunitas sains lokal atau lembaga penelitian (melalui sumber daya digital).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang kondusif untuk diskusi dan kerja kelompok, laboratorium kimia untuk eksperimen.
Ruang Virtual: Pemanfaatan platform Google Classroom sebagai pusat informasi, forum diskusi, pengumpulan tugas, dan sumber belajar tambahan.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Akses ke e-book, jurnal ilmiah, artikel, dan video pembelajaran terkait gugus fungsi (misalnya, dari Pustekkom, Ruangguru, atau YouTube Edukasi).
Forum Diskusi Daring: Diskusi aktif di Google Classroom atau platform lain untuk berbagi pemahaman dan menjawab pertanyaan.
Penilaian Daring: Penggunaan Google Forms untuk kuesioner dan tes formatif.
Gamifikasi Pembelajaran: Penggunaan Kahoot! atau Mentimeter untuk kuis interaktif dan brainstorming ide.
Simulasi Interaktif: Pemanfaatan ChemDraw atau software penggambaran molekul online untuk memvisualisasikan struktur senyawa, atau simulasi reaksi kimia.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved