Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA Bab III Stoikiometri Semester 1
Materi "Stoikiometri" adalah salah satu bab fundamental dalam kimia yang menjadi dasar untuk memahami kuantitas dalam reaksi kimia.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
KEGIATAN PENDAHULUAN (MINDFUL LEARNING, JOYFUL LEARNING)
Pembukaan (5 menit):
Guru menyambut peserta didik dengan antusias. (Joyful Learning)
Guru menampilkan gambar atau video singkat tentang proses yang melibatkan perbandingan kuantitatif (misalnya, resep masakan, proses pembuatan roti yang mengembang, atau video ledakan karena perbandingan bahan bakar yang tidak tepat). (Mindful Learning - memicu rasa ingin tahu dan fokus awal, Joyful Learning - penggunaan media visual menarik).
Guru mengajukan pertanyaan pemicu: "Mengapa kita tidak bisa sembarangan mencampur bahan-bahan dalam reaksi kimia?" atau "Apakah jumlah bahan yang dicampurkan akan memengaruhi hasil akhirnya?". (Meaningful Learning - mengaitkan dengan pengalaman nyata).
Apersepsi (5 menit):
Guru mengingatkan kembali konsep massa atom, massa molekul, dan penyetaraan persamaan reaksi kimia dari materi sebelumnya.
Guru memandu diskusi singkat tentang pentingnya angka dalam reaksi kimia.
Motivasi (5 menit):
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan bahasa yang inspiratif, menekankan bahwa mereka akan menjadi "ahli takaran kimia" yang bisa memprediksi hasil reaksi. (Meaningful Learning, Joyful Learning - menumbuhkan motivasi intrinsik).
Guru menyampaikan manfaat praktis dari mempelajari stoikiometri, seperti bagaimana ilmuwan dan insinyur di industri kimia menghitung kebutuhan bahan baku agar tidak ada yang terbuang.
KEGIATAN INTI (MEANINGFUL LEARNING, JOYFUL LEARNING, MINDFUL LEARNING)
PERTEMUAN 1: MASSA ATOM RELATIF, MASSA MOLEKUL RELATIF, DAN KONSEP MOL
Memahami (15 menit - Mindful Learning):
Guru menjelaskan definisi dan cara perhitungan Ar dan Mr menggunakan tabel periodik.
Guru memperkenalkan konsep mol sebagai "jembatan" antara massa, jumlah partikel, dan volume gas.
Guru memberikan contoh perhitungan dan konversi menggunakan segitiga mol.
Mengaplikasi (20 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (diferensiasi konten: beberapa kelompok mungkin fokus pada konversi massa-mol, kelompok lain mol-partikel, atau mol-volume gas; atau diferensiasi proses: siswa dengan pemahaman awal yang kuat dapat mengerjakan soal yang lebih kompleks).
Setiap kelompok diberikan berbagai soal konversi (misalnya, "Berapa massa 0.5 mol glukosa?" atau "Berapa volume 2 mol gas oksigen pada STP?"). Mereka saling membantu menyelesaikan soal. (Meaningful Learning - aplikasi konsep).
Guru berkeliling, memberikan bimbingan dan scaffolding sesuai kebutuhan, serta mendorong diskusi yang mendalam. (Mindful Learning - memantau dan menyesuaikan).
Merefleksi (10 menit - Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan beberapa soal yang telah diselesaikan.
Guru dan kelompok lain memberikan umpan balik dan menguatkan pemahaman.
Guru menyimpulkan poin-poin penting tentang konsep mol dan pentingnya dalam perhitungan kimia. (Mindful Learning - konsolidasi pemahaman).
PERTEMUAN 2: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
Memahami (15 menit - Mindful Learning):
Guru menjelaskan satu per satu Hukum Dasar Kimia (Lavoisier, Proust, Dalton, Gay-Lussac, Avogadro) dengan contoh-contoh sederhana.
Guru dapat menggunakan video demonstrasi atau simulasi virtual untuk memvisualisasikan hukum-hukum tersebut (misalnya, Hukum Kekekalan Massa pada pembakaran lilin).
Mengaplikasi (20 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Peserta didik dibagi menjadi kelompok. Setiap kelompok diberikan studi kasus yang melibatkan satu atau lebih hukum dasar kimia (misalnya, "Jika X gram hidrogen bereaksi dengan Y gram oksigen membentuk air, berapa massa air yang terbentuk?" atau "Bagaimana perbandingan volume gas nitrogen dan hidrogen yang bereaksi membentuk amonia?"). (Diferensiasi proses: Beberapa kelompok dapat fokus pada identifikasi hukum yang relevan, sementara yang lain langsung ke perhitungan).
Mereka menganalisis kasus, menerapkan hukum yang sesuai, dan memecahkan masalah. (Meaningful Learning - eksplorasi langsung).
Merefleksi (10 menit - Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan analisis studi kasus dan solusi mereka.
Guru memfasilitasi diskusi tentang bagaimana hukum-hukum ini mendasari semua perhitungan kimia.
Guru mengaitkan keteraturan hukum-hukum ini dengan kebesaran Tuhan sebagai Pencipta alam semesta. (Keimanan dan Ketakwaan)
PERTEMUAN 3: PERHITUNGAN KIMIA (MASSA, MOL, VOLUME) & PEREAKSI PEMBATAS
Memahami (15 menit - Mindful Learning):
Guru menjelaskan strategi langkah demi langkah dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia berdasarkan persamaan reaksi setara.
Guru memperkenalkan konsep pereaksi pembatas dan cara menentukannya.
Guru memberikan contoh soal yang melibatkan pereaksi pembatas.
Mengaplikasi (25 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Peserta didik bekerja secara individu atau berpasangan untuk menyelesaikan berbagai soal perhitungan stoikiometri, termasuk yang melibatkan pereaksi pembatas. (Diferensiasi produk: siswa dapat memilih tingkat kesulitan soal; atau diferensiasi proses: siswa yang kesulitan dapat diberikan diagram alir penyelesaian soal, sementara yang lain dapat mencari cara alternatif).
Guru berkeliling, memberikan bimbingan individual, dan mengulas strategi pemecahan masalah yang efisien.
Merefleksi (5 menit - Mindful Learning):
Beberapa peserta didik diminta untuk mempresentasikan solusi mereka di depan kelas, menjelaskan langkah-langkahnya.
Guru mengoreksi dan menguatkan pemahaman, serta memberikan tip dalam menyelesaikan soal-soal stoikiometri yang kompleks.
PERTEMUAN 4: PERSEN HASIL DAN APLIKASI STOIKIOMETRI DALAM KEHIDUPAN/INDUSTRI
Memahami (10 menit - Mindful Learning):
Guru menjelaskan konsep persen hasil reaksi, mengapa tidak selalu 100 persen, dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Guru memberikan contoh perhitungan persen hasil.
Mengaplikasi (30 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Peserta didik secara kelompok (diferensiasi minat: kelompok dapat memilih studi kasus yang paling diminati, misal, produksi amonia, pembuatan roti, atau pengolahan limbah) menganalisis studi kasus nyata yang melibatkan stoikiometri dan persen hasil.
Mereka akan mengembangkan ide proyek mini (misalnya, menghitung biaya produksi suatu zat kimia berdasarkan stoikiometri, atau merancang strategi untuk meningkatkan efisiensi suatu reaksi).
Guru berperan sebagai fasilitator dan mentor.
Merefleksi (5 menit - Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan ide proyek dan analisis studi kasus mereka secara singkat.
Guru memberikan umpan balik awal dan saran, mendorong peserta didik untuk terus berpikir kreatif dan bertanggung jawab dalam mengaplikasikan kimia.
KEGIATAN PENUTUP (MEMBERIKAN UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA)
Umpan Balik Konstruktif (5 menit):
Guru memberikan umpan balik umum tentang kinerja peserta didik selama unit ini, menyoroti aspek yang baik (misalnya, ketelitian perhitungan, kemampuan menganalisis masalah) dan area yang perlu ditingkatkan (misalnya, kecepatan dalam mengidentifikasi pereaksi pembatas).
Guru mendorong peserta didik untuk terus mencari aplikasi kimia di sekitar mereka.
Menyimpulkan Pembelajaran (5 menit):
Guru memimpin diskusi singkat untuk merangkum konsep-konsep kunci yang telah dipelajari (mol, hukum dasar, perhitungan kimia, pereaksi pembatas, persen hasil).
Peserta didik diminta untuk menyebutkan satu hal yang paling mereka syukuri atau kagumi dari keteraturan dalam dunia kimia.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya (5 menit):
Guru mengaitkan pembelajaran hari ini dengan unit berikutnya atau aplikasi lebih lanjut (misalnya, larutan, titrasi).
Guru menanyakan kepada peserta didik: "Masalah apa di bidang industri atau pangan yang menurut kalian bisa diatasi dengan pemahaman stoikiometri?" (Melibatkan siswa dalam perencanaan).
Guru memberikan tugas pengayaan (opsional) seperti meneliti lebih dalam tentang sejarah perkembangan stoikiometri atau peran ahli kimia di berbagai industri.
Guru menutup pelajaran dengan ungkapan terima kasih dan motivasi.
G. ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN:
Observasi: Guru mengamati respons dan partisipasi peserta didik saat apersepsi dan pertanyaan pemicu.
Wawancara (singkat): Guru menanyakan beberapa peserta didik tentang pemahaman dasar mereka tentang atom, molekul, dan reaksi kimia sederhana.
Kuesioner (digital/lisan):
"Apa yang Anda ketahui tentang atom dan molekul?"
"Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi kimia?"
Tes Diagnostik (pre-test singkat - 5 soal):
Tentukan massa molekul relatif (Mr) dari senyawa H2O jika ArH=1 dan ArO=16.
Sebutkan salah satu hukum dasar kimia yang Anda ketahui.
Setarakan persamaan reaksi berikut: N2(g)+H2(g)→NH3(g).
Jika kita mencampur 2 sendok gula dengan 1 gelas air, apa yang terjadi pada gula tersebut?
Menurut Anda, apakah massa total zat sebelum dan sesudah reaksi kimia akan selalu sama? Jelaskan.
ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN:
Tugas Harian (selama Kegiatan Inti):
Pertemuan 1: Latihan soal konversi mol, massa, dan jumlah partikel.
Hitung massa 0.2 mol kalsium karbonat (CaCO3). (ArCa=40,C=12,O=16)
Berapa jumlah molekul yang terdapat dalam 1 mol gas metana (CH4)?
Berapa volume dari 0.5 mol gas CO2 pada keadaan STP (0∘C,1 atm)?
Jika ada 1.204×1024 atom besi, berapa mol atom besi tersebut?
Jelaskan mengapa konsep mol sangat penting dalam perhitungan kimia.
Pertemuan 2: Hasil diskusi kelompok tentang studi kasus penerapan hukum dasar kimia.
Identifikasi hukum dasar kimia yang relevan dalam kasus ini.
Jelaskan bunyi hukum tersebut dan bagaimana penerapannya pada studi kasus.
Berikan contoh lain fenomena sehari-hari yang menunjukkan berlakunya hukum tersebut.
Bagaimana hukum ini membantu kita memahami perbandingan zat dalam reaksi?
Apa makna keteraturan hukum ini bagi Anda secara pribadi?
Diskusi Kelompok: Guru mengamati partisipasi aktif, kemampuan berargumentasi, dan kerja sama dalam kelompok.
Presentasi: Guru menilai kejelasan presentasi, pemahaman konsep, dan kemampuan menjawab pertanyaan.
ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN:
Jurnal Reflektif: Peserta didik menulis jurnal reflektif tentang pemahaman mereka terhadap Stoikiometri.
Apa bagian tersulit dalam belajar stoikiometri dan bagaimana Anda mengatasinya?
Bagaimana konsep pereaksi pembatas membantu Anda memahami mengapa suatu reaksi berhenti?
Berikan satu contoh nyata (di luar kelas) di mana pemahaman stoikiometri sangat diperlukan.
Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang perhitungan kimia di masa depan?
Bagaimana keteraturan proporsi dalam reaksi kimia menunjukkan kekuasaan dan keagungan Tuhan?
Tes Tertulis (5 soal - mencakup pemahaman konsep dan aplikasi):
Sebanyak 12 gram magnesium (Mg) direaksikan dengan 16 gram oksigen (O2) sesuai reaksi: 2Mg(s)+O2(g)→2MgO(s). Tentukan: a) Pereaksi pembatasnya, b) Massa MgO yang terbentuk, c) Massa pereaksi berlebih yang tersisa. (ArMg=24,O=16).
Gas propana (C3H8) dibakar sempurna menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Jika 2.2 gram propana dibakar, berapa volume gas CO2 yang dihasilkan pada kondisi STP? (Setarakan reaksinya terlebih dahulu). (ArC=12,H=1).
Suatu reaksi menghasilkan 12 gram produk. Jika massa produk yang seharusnya terbentuk secara teoritis adalah 15 gram, hitunglah persen hasil reaksi tersebut. Mengapa hasil reaksi tidak selalu 100 % ?
Hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa adalah tetap. Bagaimana hukum ini dapat dijelaskan dengan teori atom Dalton?
Jika Anda seorang ahli kimia di sebuah perusahaan farmasi yang memproduksi obat, mengapa pemahaman stoikiometri sangat krusial dalam pekerjaan Anda? Berikan contohnya.
Tugas Akhir/Proyek: Presentasi hasil proyek mini tentang aplikasi stoikiometri (misalnya, analisis resep makanan/minuman dari segi stoikiometri, atau simulasi perhitungan efisiensi produksi di industri).
Rubrik Penilaian Proyek:
Kesesuaian dengan Tujuan: (1-5) - Seberapa relevan ide proyek dengan tujuan pembelajaran?
Kreativitas dan Inovasi: (1-5) - Sejauh mana proyek menunjukkan ide yang orisinal dan kreatif?
Akurasi Konsep Kimia: (1-5) - Seberapa akurat penerapan konsep stoikiometri dalam proyek?
Penyampaian/Presentasi: (1-5) - Seberapa jelas dan menarik ide proyek disampaikan?
Kolaborasi dan Tanggung Jawab: (1-5) - Sejauh mana peserta didik menunjukkan kerja sama dan tanggung jawab dalam pengerjaan proyek?
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya Google News
Modul Ajar
Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia
Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11
Deep Learning
kelas 11 SMA
Bab III Stoikiometri
| Contoh Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 SD Bab 5 Menjadi Sehat dan Aktif |
|
|---|
| Contoh Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 SD Bab 4 Komunitas Kesehatan |
|
|---|
| Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 SD Bab 3 Aturan Baru, Permainan Seru |
|
|---|
| Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 SD Bab 2 Berpikir Cerdas, Bergerak Taktis |
|
|---|
| Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 SD Materi Bab 1 Eksplorasi Gerak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Contoh-Modul-Ajar-Deep-Learning-Kimia-di-Kelas-11-SMA-Bab-III-Stoikiometri-Semester-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.