Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA Bab II Ikatan Kimia Semester 1

Peserta didik pada umumnya telah memiliki pengetahuan dasar tentang struktur atom (nomor atom, nomor massa, elektron

Freepik
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA Bab II Ikatan Kimia Semester 1 

"Mengapa garam dapur (NaCl) mudah larut dalam air, tetapi minyak tidak?"
"Mengapa berlian sangat keras, sedangkan grafit sangat lunak meskipun keduanya terbuat dari atom karbon?"
"Bagaimana bentuk molekul air (H2O) memengaruhi sifat-sifat uniknya, seperti titik didih yang relatif tinggi?"
"Mengapa logam dapat menghantarkan listrik dengan baik?"
"Bagaimana konsep ikatan kimia diterapkan dalam pengembangan material baru seperti plastik atau obat-obatan?"

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) dan Diskusi Kelompok.
Eksplorasi Lapangan (Virtual/Gambar): Mengamati (melalui gambar atau video) berbagai material di sekitar (logam, garam, air, plastik) dan mendiskusikan sifat-sifatnya yang mungkin terkait dengan ikatan kimia.
Wawancara (Opsional): Peserta didik dapat mencari informasi (melalui wawancara sederhana atau riset daring) dari ahli (misalnya guru Fisika, teknik material, atau bahkan koki) tentang sifat-sifat material yang berhubungan dengan ikatan kimia.
Presentasi: Peserta didik akan mempresentasikan hasil proyek mereka (misalnya, proyek model molekul, analisis sifat zat) di depan kelas.

MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru Fisika (untuk konsep dasar gaya dan energi), Teknisi Laboratorium (untuk penggunaan alat peraga model molekul).
Lingkungan Luar Sekolah: Industri manufaktur (jika memungkinkan kunjungan virtual/nyata), ahli kimia di perguruan tinggi, desainer material.
Masyarakat: Orang tua atau anggota keluarga yang bekerja di bidang terkait bahan atau manufaktur.

LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Laboratorium Kimia (untuk model molekul, percobaan sederhana sifat fisis), ruang kelas (untuk diskusi, presentasi).
Ruang Virtual: Pemanfaatan platform Google Classroom untuk berbagi materi, forum diskusi daring, mengumpulkan laporan, dan memberikan umpan balik. Simulasi bentuk molekul daring (misalnya PhET Simulation) dapat dimanfaatkan.
Budaya Belajar:
Kolaboratif: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk merancang, membuat model, dan menganalisis data.
Berpartisipasi Aktif: Peserta didik didorong untuk bertanya, berpendapat, dan berkontribusi aktif dalam setiap sesi pembelajaran.
Rasa Ingin Tahu: Guru memancing rasa ingin tahu peserta didik melalui fenomena sehari-hari yang terkait dengan ikatan kimia.

PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses jurnal ilmiah, artikel, atau buku elektronik terkait ikatan kimia dari sumber terpercaya (misalnya, Google Scholar, portal e-resources Kemdikbud).
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur diskusi di Google Classroom untuk berbagi ide, bertanya, dan memberikan masukan antar peserta didik atau kepada guru.
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms untuk kuesioner asesmen awal atau tes diagnostik.
Kahoot/Mentimeter: Digunakan sebagai ice-breaker, kuis interaktif, atau untuk mengumpulkan umpan balik singkat dari peserta didik secara anonim.
Google Classroom: Platform utama untuk manajemen kelas, distribusi materi, pengumpulan tugas, dan komunikasi.
Simulasi Interaktif: Penggunaan aplikasi/web simulasi seperti PhET Interactive Simulations (misalnya "Molecule Shapes" atau "Bonding in Atoms") untuk memvisualisasikan bentuk molekul dan konsep ikatan.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

Mindful Learning (Berkesadaran):
Guru memulai dengan mengajak peserta didik untuk mengamati benda-benda di sekitar mereka (misalnya: air minum, sendok logam, meja kayu).
Guru mengajukan pertanyaan pemantik: "Mengapa sendok ini keras, tapi air ini cair? Mengapa garam mudah larut di air? Apakah ada hubungannya dengan cara atom-atomnya berikatan?" (Memicu kesadaran akan sifat zat yang mendasari ikatan kimia).
Meaningful Learning (Bermakna):
Guru mengaitkan pentingnya memahami ikatan kimia dengan aplikasi di kehidupan nyata (misalnya, dalam industri farmasi, material, pangan).
Guru menjelaskan bahwa pemahaman tentang ikatan kimia adalah kunci untuk menjelaskan mengapa berbagai zat memiliki sifat yang berbeda.
Joyful Learning (Menggembirakan):
Guru dapat menampilkan video singkat yang menarik tentang molekul-molekul unik atau demonstrasi sederhana tentang perbedaan sifat zat.
Guru dapat melakukan kuis interaktif singkat menggunakan Kahoot atau Mentimeter untuk menguji pengetahuan awal tentang struktur atom dan kestabilan.

KEGIATAN INTI (110 MENIT)

PERTEMUAN 1: KESTABILAN ATOM, IKATAN ION, DAN IKATAN KOVALEN TUNGGAL

Memahami (Mindful Learning):
Peserta didik secara individu membaca materi Bab II Sub-bab A dan B dari buku teks atau sumber digital lainnya tentang kestabilan atom dan ikatan ion. (Diferensiasi Konten: Peserta didik dapat memilih membaca ringkasan materi, menonton video penjelasan, atau menggunakan infografis).
Guru memfasilitasi diskusi kelompok kecil untuk memahami aturan oktet/duplet dan menganalisis pembentukan ikatan ion.
Meaningful Learning: Guru menyajikan contoh-contoh senyawa ionik yang sering ditemui (NaCl, MgO, CaCl2) dan meminta peserta didik mengidentifikasi kation-anionnya serta mengaitkannya dengan kestabilan.
Mengaplikasi (Meaningful Learning):
Peserta didik dalam kelompok berlatih menggambar struktur Lewis untuk senyawa ionik dan molekul kovalen tunggal sederhana. Guru memberikan lembar kerja dengan tingkat kesulitan bervariasi. (Diferensiasi Proses: Guru memberikan scaffolding lebih untuk kelompok yang kesulitan, dan tantangan tambahan untuk kelompok yang cepat memahami).
Merefleksi (Mindful Learning):
Guru meminta peserta didik menuliskan satu konsep yang paling menantang dalam pertemuan ini dan apa yang mereka lakukan untuk memahaminya.

PERTEMUAN 2: IKATAN KOVALEN RANGKAP & KOORDINASI, KEKUTUBAN IKATAN

Memahami (Mindful Learning):

Guru memfasilitasi diskusi kelas tentang ikatan kovalen rangkap dan koordinasi.
Meaningful Learning: Peserta didik menggunakan simulasi interaktif (misalnya PhET Interactive Simulations: Molecule Shapes) untuk memahami konsep kekutuban ikatan dan hubungannya dengan perbedaan keelektronegatifan.
Mengaplikasi (Joyful & Meaningful Learning):
Dalam kelompok, peserta didik berlatih menggambar struktur Lewis untuk molekul dengan ikatan rangkap atau koordinasi (misalnya CO2, O3, NH4+).
Peserta didik melakukan analisis kekutuban beberapa molekul yang diberikan oleh guru dan mempresentasikan alasannya.
Merefleksi (Mindful Learning):
Peserta didik menuliskan pertanyaan yang masih ada di benak mereka tentang kekutuban ikatan.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved