Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

'Dia Korup dan Kejam' Ibu Korban Tragedi Semanggi : Cabut Soeharto Dari Daftar Pahlawan Nasional

Seorang wanita tua berdiri sendiri menolak Soeharto masuk daftar penerima gelar Pahlawan Nasional, dia adalah ibu dari almarhum Wawan.

Editor: Refly Permana
istimewa via tribunnews.com
TOLAK SOEHARTO - Sumarsih, satu diantara Presidium JSKK dalam aksi Kamisan, di Taman Pandang Istana, Gambir, Jakarta Pusat (1/12/2022). Sumarsih menolak pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto. 

Wawan tewas di saat dirinya berstatuskan mahasiswa Semester 5 Fakultas Ekonomi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Saat tewas, Wawan masih sangat muda, usianya baru 20 tahun.

Dalam beberapa wawancara dengan media, Sumarsih mengaku kala itu sudah beberapa kali meyakinkan Wawan agar tidak ikut serta melakukan orasi.

Sadar akan adanya bahaya, Wawan juga sempat minta dibelikan rompi anti peluru.

Namun nahas, Wawan tetap kena tembak.

Ada beberapa sumber mengatakan, Wawan terkena tembakan petugas di saat dirinya hendak menyelamatkan mahasiswa lain.

Bahkan, Wawan sempat mengibarkan bendera putih.

Baca juga: Momen Presiden Prabowo Kenang Masa Lalu Bersama Keluarga Cendana, Beri Ucapan untuk Titiek Soeharto

Soeharto Ditolak Jadi Pahlawan Nasional, Mbak Tutut : Jangan Ekstrem Ya

Putri Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto, menyatakan tidak dendam maupun kecewa atas penolakan yang muncul ketika sang ayah diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. 

Dijumpai di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025), ia menyebut pro dan kontra di kalangan masyarakat adalah hal yang biasa. 

Namun, ia meminta pro dan kontra itu jangan ekstrem. 

Menurutnya, ayahnya banyak berperan untuk negara sejak masa muda hingga memberikan tampuk kekuasaan kepada Presiden berikutnya. 

"Jadi, boleh-boleh saja kontra tapi juga jangan ekstrem gitu. Yang penting kita jaga persatuan dan kesatuan," tutur Tutut. 

Lebih lanjut, ia mengaku tidak mempermasalahkan gelombang penolakan yang terjadi terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto. 

Menurutnya, hal itu adalah hal yang biasa. 

Ia beranggapan semua masyarakat dapat melihat sendiri perjuangan Soeharto tanpa ia harus membelanya. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved