Pakubuwono XIII Meninggal Dunia

SOSOK Gusti Purbaya, Raja Termuda Dalam Sejarah, Lakukan Sumpah di Depan Jenazah Pakubuwono XIII

Berikut ini sosok Gusti Purbaya yang sudah mendeklarasikan diri sebagai pengganti Pakubuwono XIII.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: pairat
TribunSolo
SOSOK RAJA BARU - Gusti Purbaya. Sosok Gusti Purbaya, Raja Termuda Dalam Sejarah, Lakukan Sumpah di Depan Jenazah Pakubuwono XIII 
Ringkasan Berita:
  • Setelah wafatnya Pakubuwono XIII pada 2 November 2025, Gusti Purbaya secara resmi mengikrarkan diri sebagai penerus takhta di hadapan jenazah sang ayah.
  • Bernama lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, ia lahir 26 September 2020, merupakan putra bungsu Pakubuwono XIII
  • Gusti Purbaya dinobatkan sebagai Sampeyan Dalem Sinuwun Pakubuwono XIV pada 5 November 2025, sebelum jenazah ayahandanya dimakamkan di Pajimatan Imogiri, Yogyakarta
 

 

SRIPOKU.COM - Berikut ini sosok Gusti Purbaya yang sudah mendeklarasikan diri sebagai pengganti Pakubuwono XIII.

Pakubuwono XIII sendiri meninggal dunia pada 2 November 2025.

Lantaran itu di hadapan jenazah Pakubuwono XIII, Gusti Purbaya mengikrarkan dirinya sendiri sebagai penerus takhta ayahnya.

GUSTI PURBAYA - Tangkapan layar Instagram. Sosok Gusti Purbaya
GUSTI PURBAYA - Tangkapan layar Instagram. Sosok Gusti Purbaya (Instagram kgpaa.hamangkunegoro)

Baca juga: Ngaku Siap Jadi Raja Solo Gantikan Pakubuwono XIII, Gusti Purbaya Pernah Teseret Kasus Tabrak Lari

Sosok Gusti Purbaya

Ia memiliki nama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram yang sebelumnya Kanjeng Gusti Pangeran Harya Purubaya dan memiliki nama kecil Gusti Raden Mas Suryo Mustiko.

Gusti Purbaya sapaan akrabnya lahir pada 26 September 2020.

Ia merupakan putra bungsu dari pasangan Pakubuwana XIII dengan GKR Pakubuwana yang merupakan Putra Mahkota di Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, sekaligus aktif dalam dunia seni tradisional seperti wayang kulit dan karawitan.

Gusti Purbaya dinobatkan menjadi putra mahkota Kasunanan Surakarta dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunagara. 

Penobatan ini diumumkan dalam acara Tingalan Dalem Jumenengan Pakubuwono XIII yang ke-18.

KGPAA Hamangkunagara dinobatkan sebagai Sampeyan Dalem Sinuwun Pakubuwono XIV pada tanggal 5 November 2025 sesaat sebelum Jenazah Sampeyan Dalem Sinuwun Pakubuwono XIII diberangkatkan ke Makam Raja-Raja Mataram Pajimatan Himagiri, Bantul, Yogyakarta.

Sosoknya sempat beberapa kali menjadi sorotan publik lantaran kontrovesi.

Terlibat Kasus Tabrak Lari

Pada 9 Agustus 2023 dini hari, Gusti Purbaya yang sedang mengendarai mobil Mitsubishi Pajero, terekam CCTV menabrak seorang pengendara motor ketika berada di Gapura Gladak, Kota Solo.

Kuasa hukum Gusti Purbaya saat itu, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradataningrat, mengungkapkan kecelakaan itu terjadi sebab pengendara motor berada di jalur yang salah lantaran melawan arus.

Ferry mengatakan, jalur Gapura Gladak lokasi kecelakaan merupakan satu arah di mana kendaraan hanya diperbolehkan melintas dari arah selatan menuju utara.

"Itu daerah di mana kendaraan apapun dilarang melewati dari arah selatan ke utara, tidak boleh. Satu arah," jelas Ferry kepada TribunSolo.com, Jumat (11/8/2023).

Ferry juga menegaskan, sikap Gusti Purbaya yang meninggalkan lokasi bukan tabrak lari.

Ia menuturkan, Gusti Purbaya justru langsung melapor pada satgas Keraton Solo telah terjadi kecelakaan.

Gusti Purbaya, ujar Ferry, meminta bantuan penjaga Keraton Solo untuk segera menolong korban di lokasi kejadian.

"Begitu masuk di Gladak, Gusti pun sudah menyampaikan kepada satgas di keraton, menyampaikan bahwa baru saja terjadi kecelakaan."

"Nah ketika kembali ke TKP, ternyata (korban) sudah tidak ada. Sudah ada yang membawa ke Yarsi Gemolong," jelas dia.

Sehari setelah kecelakaan, Kamis (10/8/2023), Gusti Purbaya menjenguk korban sekaligus bertemu keluarganya.

Postingan Nyesel Gabung Republik

Melalui Instastorynya, Gusti Purbaya sempat menjadi sorotan.

Gusti Purbaya diketahui mengunggah tulisan "Nyesel gabung Republik" dengan latar belakang hitam.

Tulisan itu diunggah Gusti Purbaya di akun Instagram pribadinya, @kgpaa.hamangkunegoro.

Tak hanya "Nyesel gabung Republik", Gusti Purbaya juga menuliskan "Percuma Republik Kalau Cuma untuk Membohongi" di unggahannya.

Terkait unggahan Gusti Purbaya, Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KPA H Dany Nur Adiningrat, memberikan penjelasan.

Menurutnya, unggahan Gusti Purbaya itu sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah Indonesia terkait sejumlah masalah di tanah air.

Penobatannya sebagai Putra Mahkota Sempat Ditolak

Gust Purbaya dinobatkan Pakubuwono XIII sebagai putra mahkota Keraton Solo pada 27 Februari 2022, ketika Tingalan Dalem Jumenengan Pakubuwono XIII ke-18.

Penobatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota dilakukan saat ia masih berusia 21 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) semester 3, dilansir TribunSolo.com.

Ia pun diberi gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rojo Putra Narendra ing Mataram atau KGPAA Hamangkunegoro.

Sang ibu, Asih Winarni, juga diangkat menjadi permaisuri dengan gelar GKR Pakubuwono XIII Hangabehi.

Keputusan Pakubuwono XIII menobatkan Gusti Purbaya sebagai putra mahkota dan Asih Winarni sebagai permaisuri, sempat mendapat penolakan dari LDA Keraton Solo.

Alasannya, penobatan Gusti Purbaya tidak sesuai aturan adat karena tidak melalui proses musyawarah.

Selain itu, juga karena persoalan pernikahan Asih Winarni dan Pakubuwono XIII yang dianggap melanggar adat.

Sebab, Asih Winarni dinikahi sebagai bangsawan di rumahnya sendiri.

Sementara, pernikahan di Keraton Solo harus melalui beberapa tahapan.

Di antaranya adalah pernikahan digelar di Pendapa Sasana Sewaka dan dinikahkan oleh raja atau ayah mempelai.

Sebagai bentuk penolakan, LDA kemudian menggelar upacara penggantian nama untuk putra Pakubuwono XIII lainnya, KGPH Mangkubumi, menjadi KGPH Hangabehi pada 24 Desember 2022.

Bersumpah di depan Jenazah Pakubuwono XIII

Gusti Purboyo mengikrarkan dirinya sendiri sebagai penerus takhta ayahnya, Pakubuwono XIII.

Ia bahkan telah menyandang gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIV.

Momen bersejarah itu terjadi pada Rabu Legi, 14 Jumadilawal Tahun Dal 1959 atau 5 November 2025, menjelang pemberangkatan jenazah PB XIII ke Makam Raja-Raja Mataram Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

Dalam suasana haru, Gusti Purboyo berdiri di hadapan peti jenazah ayahandanya dan membacakan ikrar dalam bahasa Jawa, menandai awal masa pemerintahannya sebagai raja baru Keraton Surakarta Hadiningrat. 

“Atas perintah dan titah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, saya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro, pada hari ini, Rabu Legi, 14 Jumadilawal Tahun Dal 1959 atau 5 November 2025, naik tahta menjadi Raja Keraton Surakarta Hadiningrat dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIV,” tutur Gusti Purboyo dilansir dari Kompas.Tv.

Sumpah di hadapan jenazah ayahanda itu menjadi simbol kesetiaan dan penerusan amanah, yang secara adat Jawa dianggap sah dan memiliki makna spiritual mendalam.

Sebagai raja termuda dalam sejarah modern Keraton Surakarta, PB XIV diharapkan dapat membawa semangat baru dalam menjaga warisan leluhur sekaligus menyesuaikan diri dengan dinamika zaman.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved