Polemik Ijazah Jokowi

Pengakuan Relawan Projo Lihat Bentuk Ijazah Asli Jokowi, Tuduhan Roy Suryo Meleset, Diklaim dari UGM

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik bahkan memberikan kesaksian terkait ijazah Jokowi tersebut.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
PENAMPILAN IJAZAH - Wakil Ketua Umum Projo Freddy Alex Damanik saat ditemui di depan kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/10/2025).Pengakuan Relawan Projo Lihat Bentuk Ijazah Asli Jokowi 

SRIPOKU.COM - Pengakuan Relawan Jokowi atau Projo setelah melihat penampakan ijazah asli terungkap.

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik bahkan memberikan kesaksian terkait ijazah Jokowi tersebut.

Menurutnya soal ijazah Jokowi sudah tak perlu diungkit lagi lantaran asli kebenarannya.

KADO ROY SURYO - Foto kolase TribunMedan. Kado Hari Kemerdekaan, Roy Suryo Terbitkan Buku Ijazah Jokowi
KADO ROY SURYO - Foto kolase TribunMedan. Kado Hari Kemerdekaan, Roy Suryo Terbitkan Buku Ijazah Jokowi (Kolase TribunMedan)

Baca juga: Lama Ditunggu, Akhirnya Jokowi Perlihatkan Ijazah Diklaim Asli dari UGM, Relawan Projo Jadi Saksi

Diketahui Jokowi secara terbuka akhirnya menunjukkan ijazah yang memang menjadi permasalahan beberapa bulan ini.

Para pendukung yang melihat ijazah itu pun membenarkan bahwa dikeluarkan dari UGM.

Perihal ijazah ini, Jokowi sendiri memang tengah menghadapi kasus lantaran dituding keasliannya.

Bahkan atas polemik ijazah ini, Jokowi harus menghadapi Roy Suryo, dr Tifa dan Rismon Sianipar.

Kedua kubu ini pun tampak saling melaporkan dengan argumen kuat masing-masing.

Namun belum lama ini, ijazah itu justru ditunjukkan Jokowi secara terbuka.

Jokowi menunjukkan keaslian ijazahnya kepada relawan Pro Jokowi yang mendatangi rumahnya.

Sejumlah elite Projo berkunjung ke rumah Jokowi di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/10/2025) dan semua melihat langsung fisik ijazah ayahanda Wapres Gibran Rakabuming Raka itu. 

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik yang mengaku melihat sendiri ijazah tersebut ketika diperlihatkan Jokowi.

“Kita tadi dipertunjukkan bahwa ijazah itu ada,” ungkap Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik dilansir dari TribunMedan.

Ia pun sebenarnya merasa persoalan ijazah Jokowi tak perlu diungkit lagi.

Sebab, menurutnya sudah jelas bahwa ijazah presiden ketujuh tersebut terbukti keasliannya.

“Sebetulnya ijazah tanya Mas Roy (Suryo) ajalah. Sebetulnya udah bolak-balik ijazah ini Pak Jokowi sudah menegaskan bahwa ijazahnya memang ada,” jelasnya.

Penunjukan ijazah ini menurutnya kembali meyakinkan publik bahwa ijazah tersebut memang benar-benar ada dan terbukti keasliannya.

“Dan Pak Jokowi sudah menunjukkan ke rektor, dekan. Bukan hanya menepis semua isu dan keraguan ijazah Pak Jokowi hilang terbakar memang ada dikeluarkan oleh UGM dan dipegang. Jadi selesai isu ijazah itu,” tuturnya.

Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli

Sebelumnya, Jokowi tetap pada pendiriannya untuk menunjukkan ijazahnya hanya saat persidangan saja.

Meski begitu, Jokowi yakin akan menang melawan Roy Suryo dan yang lainnya perihal polemik ijazah ini.

Jokowi lantas meminta agar proses hukum terus berjalan.

Apalagi, ia ingin nama dan reputasinya diperbaiki usai polemik ijazah ini berakhir.

“Ini kan dalam proses hukum. Saya baca kemarin sudah dalam proses penyidikan. Ya sudah serahkan kepada proses hukum yang ada. Kemudian nanti kita lihat di sidang yang ada di pengadilan seperti apa,” tuturnya dilansir dari TribunSolo Selasa (15/7/2025).

Ia pun kembali menegaskan hanya akan menunjukkan ijazah aslinya di pengadilan. Ia tidak akan menunjukkan di luar sidang.

“Yang jelas saya ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nantinya. Nggak (di luar sidang). Harus dalam sidang-sidang pengadilan yang ada nanti. Akan saya tunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jokowi lantas menduga adanya agenda politik secara besar-besaran dibalik polemik ijazah ini.

"Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu, pemakzulan,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan ada upaya untuk menurunkan reputasinya akhir-akhir ini.

Termasuk mengaburkan prestasi-prestasi yang ia lakukan selama dua periode memimpin sebagai Presiden RI.

“Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik untuk men-downgrade,” terangnya.

Meski begitu, ia merasa tak begitu khawatir terkait dengan agenda di balik isu yang menyudutkan dirinya tersebut.

"Buat saya biasa-biasa saja. Termasuk itu (pemakzulan). Isu ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres saya kira ada agenda besar politik,” jelasnya.

POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo berjalan usai memberikan pelaporan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Ijazah Jokowi diduga dibuat di Pasar Pramuka, Eks Wamen dicurigai jadi dalang
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo berjalan usai memberikan pelaporan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Ijazah Jokowi diduga dibuat di Pasar Pramuka, Eks Wamen dicurigai jadi dalang (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Penampakan Salinan Ijazah Jokowi

Sementara itu Roy Suryo mengaku memegang salinan ijazah Jokowi.

Setelah menganalisis hasil salinan ijazah Jokowi itu, Roy Suryo mengaku tambah yakin bahwa ijazah Presiden RI ke 7 itu palsu.

Bahkan Roy Suryo sedikit menjelaskan perihal salinan ijazah yang sudah dipegangnya dari KPU.

Diketahui Roy Suryo mendapatkan salinan ijazah Jokowi dari KPU pada Kamis (2/10/2025) lalu.

Salinan ijazah yang didapat Roy Suryo itu didapat dari KPU. Saat itu Jokowi mengumpulkan ijazah sebagai syarat pencalonan Presiden RI.

Salinan tersebut bukanlah yang pertama dimiliki Roy Suryo.

Sebelumnya, Roy Suryo juga memegang salinan ijazah Jokowi yang didapat dari KPU DKI Jakarta.

Salinan ijazah dari KPU DKI Jakarta tersebut digunakan Jokowi untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Setelah memegang dua salinan ijazah Jokowi, Roy Suryo beranggapan ada hal-hal yang menjanggal.

Seolah menjadi bukti kepalsuan ijazah Jokowi.

"Pasti ada perbedaan pada legalisasinya. Yang KPU DKI legalisasinya ada di atas. Yang pusat dekannya bernama Budiadi, kalau yang DKI penandatangannya Profesor Niam, jadi beda namanya," kata Roy Suryo, dikutip dari tayangan Kompas TV Selasa (14/10/2025).

"Enggak apa-apa itu justru akan semakin membuat kita menelisik apakah benar para penandatangan ini adalah yang eksisting pada tahunnya," imbuhnya.

Roy Suryo meyakini bahwa ijazah Jokowi palsu setelah ia mendapatkan salinan ijazah ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.

Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu, ijazah Jokowi yang ia teliti selama ini menunjukkan adanya kepalsuan.

"Ini akan menjadi bukti sangat kuat bagi kami untuk meneruskan perjuangan kami karena apa yang ada di berkas ini adalah sama atau identik dengan yang sudah kami teliti dan kami berkesimpulan 99,9 persen ini (ijazah Jokowi) adalah palsu," ujarnya.

Walaupun yang Roy Suryo dapatkan berupa fotokopi ijazah Jokowi, ia yakin itu sama seperti ijazah milik Jokowi yang asli.

"Dari sisi dimensi meskipun ini adalah fotokopi, tetapi fotokopi itu tidak mengubah yang namanya jarak struktur dan sebagainya," kata dia.

"Di sini sangat kelihatan bagaimana huruf Z agak ke atas dan huruf A keluar dari logo," sambungnya.

Roy Suryo mengaku telah membandingan salinan ijazah tersebut dengan ijazah milik rekan Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM), di antaranya Frono Jiwo, Hari Mulyono, dan Sri Murtiningsih.

"Artinya apa? Ini berbeda dengan tiga ijazah pembanding lainnya 1115 milik Frono Jiwo, 1116 milik almarhum Hari Mulyono, yang beberapa waktu lalu kami berziarah ke sana (makam Hari Mulyono). Kami berziarah, laknat kalian yang menyebarkan fitnah kami merusak makam itu, luar biasa jahatnya," ujarnya.

"Dan ijazah 1117 miliknya Sri Murtiningsih, tiga ijazah itu identik sama persis H-nya masuk ke dalam, Z-nya masuk ke dalam, dan ini tidak sama," lanjutnya.

Mantan kader Partai Demokrat itu mengaku yakin ijazah Jokowi palsu.

"Jadi apakah masuk akal, apakah logis ketika 4 ijazah yang katanya sama-sama lulus pada 5 November 1985 itu ternyata yang tiga sama, yang satu berbeda," kata Roy Suryo.

"Jadi kalau yang satu berbeda itu pasti cetakannya berbeda pada hari yang berbeda, jadi itu 99,9 persen palsu," ungkapnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved