Pembunuh Anti Puspita Sari Ditangkap

SEBELUM Temui Febrianto Check In di Hotel, Gelagat Anti Keliling Cari Pinjaman Uang Dibongkar Teman

Pada bulan September 2025, Anti ternyata pernah meminjam uang ke temannya di Facebook.

|
Editor: pairat
Tribunbogor
IBU HAMIL TEWAS DI HOTEL - Anti Puspitasari semasa hidup (kiri). Chat Anti cari pinjaman sebelum ditemukan tewas di Hotel Lendosis Palembang (kanan). Teman bongkar gelagat Anti cari pinjaman. 

SRIPOKU.COM - Sebelum menemui Febrianto chek in di Hotel Lendosis Palembang, gelagat Anti keliling cari pinjaman uang dibongkar teman.

Seperti diketahui Anti Puspitasari ibu hamil tewas di hotel kawasan Palembang saat open BO (booking order).

Sebelum ditemukan tewas, Anti ternyata sempat berkeluh kesah di media sosial soal kondisi ekonominya.

Ibu usia 22 tahun itu bahkan beberapa kali meminjam uang melalui akun media sosial Facebooknya.

Anti juga disebutkan sering menggadaikan ponselnya semasa hidup.

Baca juga: Sosok Berjasa Besar Bongkar Persembunyian Pembunuh Ibu Muda Tewas di Hotel, Polisi Tunggu Malam

Ibu hamil itu juga bekerja sebagai kurir antar makanan.

Padahal suami Anti Puspitasari, Adi Rosiadi bekerja di sebuah mal kawasan Palembang, Sumatera Selatan.

PELAKU DIHANTUI - Kolase Instagram Anti semasa hidup (kiri) Febrianto (kanan). Pembunuh Wanita Hamil di Hotel Palembang Akui Dihantui Korban, Minta Makamnya Didatangi
PELAKU DIHANTUI - Kolase Instagram Anti semasa hidup (kiri) Febrianto (kanan). Pembunuh Wanita Hamil di Hotel Palembang Akui Dihantui Korban, Minta Makamnya Didatangi (Instagram)

Baca juga: Cerita Pembunuh Wanita Hamil di Hotel Palembang Ngaku Dihantui Korban, Minta Makamnya Didatangi

Anti juga bahkan sampai menjajakan dirinya ke pria hidung belang hingga tewas di tangan sang pelanggan.

Anti Puspitasari ditemukan kondisi sudah tak bernyawa dalam kamar hotel di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang pada Jumat (11/10/2025).

Saat ditemukan oleh petugas hotel keesokan harinya, jasad Anti tergeletak di lantai memakai baju lingerie.

Mulutnya dalam kondisi disumpal baju dalaman dan kedua tangannya diikat jilbab warna pink.

Namun menurut Febrianto, arwah yang mendatanginya itu tak lagi memakai baju dinas, melainkan baju putih-putih.

Febrianto nekat membunuh Anti Puspitasari kerena kesal minta sesi kedua ditolak.

Keduanya baru pertama kali bertemu setelah berkenalan lewat salah satu grup Facebook.

Anti dan Febri lalu janjian bertemu di hotel untuk kencan dengan tarif Rp 300.000 untuk dua kali kencan.

Saat bertemu di hotel tersebut, keduanya sempat melakukan hubungan badan sebanyak satu kali.

Febrianto kemudian meminta lagi untuk berhubungan layaknya suami istri yang kedua.

Namun permintaan itu rupanya ditolak oleh korban.

Pelaku pun kesal dan langsung membekap korban dari belakang.

"Kesal, pak. Belum waktunya habis saya disuruh keluar dari kamar," katanya dikutip dari akun TikTok @pemburubanditt, Kamis (16/10/2025).

Setelah itu, Febrianto pun menyumpal mulut korban dan mengikat kedua tangannya.

Berdasarkan pengakuannya, pelaku tidak sempat menyetubuhi Anti lagi.

"Saya habis ngikat nggak main sama sekali (berhubungan badan), langsung pergi," kata dia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya menerangkan, dari hasil olah TKP dan otopsi, korban tewas karena kehabisan napas akibat perbuatan pelaku.

"Dari hasil olah TKP, dia (pelaku) marah ketika masuk ke hotel adanya ketidaksesuaian harga (waktu kencan). Dugaan lain masih didalami," kata Nandang.

Diketahui, Anti Puspitasari menurut suaminya, bekerja sebagai kurir pengantar makanan.

Bahkan di hari Anti berkencan dengan Febrianto, ia sempat mengantar suaminya terlebih dulu ke tempat kerja.

Sang suami bekerja di sebuah mal kawasan Palembang.

Dia bercerita pada Jumat (10/10/2025) Anti sempat mengantar dirinya ke tempat kerja.

"Awalnya ngantar dari rumah ke tempat kerja sampai tempat kerja jam 3, dia duduk dulu di office. Jam 4 dia pamit keluar, dia kan shopee food," katanya.

Adi ingat betul alasan Anti pergi pamitan terakhir kepadanya.

"'Saya mau keluar mangkal'," kata Adi menirukan ucapan Anti.

Setelah itu Adi tidak lagi mendapat kabar dari istrinya.

Pinjam uang

Pada bulan September 2025, Anti ternyata pernah meminjam uang ke temannya di Facebook.

Akun bernama Tasyaa mengaku pernah beberapa kali dikirimi pesan oleh Anti.

Menurut dia, saat itu dirinya pernah memberikan dana pinjaman ke beberapa temannya.

Rupanya saat itu Anti sering komentar ingin meminjam uang.

"Aku berteman lohh sama si anti ini di fb, akukan dulu bukan dana pinjaman dia sering komenn mau minjem, keknya tuntutan ekonomi," tulis dia.

Namun karena tidak berada di kawasan yang sama, Tasyaa pun tidak merespon Anti.

Ternyata bukan cuma sekali, pada September 2025 yakni sebulan sebelum meninggal dunia, Anti juga sempat meminjam uang lagi.

"Bukan 2021 aja cht aku kak, bulan kemaren jg cht akuuu," tulisnya.

Ini isi chat Anti : 

"Mba nak dapin (dana pinjaman) bso dk," tulisnya pada 30 Agutus 2025.

Lalu pada 16 September ia mengirim chat lagi.

"Bso dk mba nk ikut dapin," tulisnya lagi.

Namun chat itu tak pernah direspon oleh Tasya.

Bisnis Gelap

Sebelum tertangkapnya pelaku, Adi Rosadi selaku suami Anti tidak pernah membahas tentang grup booking online yang dimiliki istrinya.

Sepengetahuan Adi, wanita yang sebenarnya tengah mengandung anak keduanya itu punya profesi sebagai kurir makanan.

Namun, Adi tidak menampik dirinya pernah memergoki sang istri sedang chat di WhatsApp dengan pria lain.

Febri diduga kuat adalah pria yang terekam CCTV check-in hotel bareng Anti.

Ketika CCTV tersebut diperlihatkan kepada Adi, Adi mengaku tidak mengenal pria tersebut.

Mengenai penangkapan Febrinto, Adi Rosadi (36) suami korban, mengaku lega.

"Alhamdulillah pelaku sudah ditangkap, saya rasanya lega," ucap Adi dengan suara yang penuh haru kepada Sripoku.com, Kamis (16/10/2025).

Adi juga menegaskan harapannya agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

"Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena dia sudah menghilangkan nyawa istri saya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Adi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian, baik Jatanras Polda Sumsel maupun Satreskrim Polrestabes Palembang, atas kerja keras mereka dalam mengungkap kasus ini.

"Saya dan keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras untuk menangkap pelaku," kata Adi dengan penuh haru.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved