MBG Masuk SDIT, Ada Wali Murid Anggap Program Andalan Prabowo Salah Sasaran : Mobil Kami Aja Pajero

Seorang wali murid yang anaknya sekolah di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) menolak untuk menerima Makanan Bergizi Gratis.

Editor: Refly Permana
wartakotalive.com
TOLAK MBG - Ilustrasi MBG. Sejumlah wali murid di salah satu SDIT kawasan Banten menolak program MBG. Mereka beranggapan, program andalan Presiden Prabowo Subianto itu salah sasaran jika juga harus diberikan kepada pelajar di sana. 

SRIPOKU.COM - Seorang wali murid yang anaknya sekolah di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) menolak untuk menerima Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, program andalan Presiden RI Prabowo Subianto itu salah sasaran jika sekolah sekelas SDIT juga diberi MBG.

Sekedar informasi, anak wali murid tersebut sekolah di SDIT Al Izzah yang berada di Kota Serang, Banten.

Ia menungkapkan, mayoritas pelajar di sana berasal dari orangtua berada alias lebih dari berkecukupan.

"Kalau kumpul wali murid rata-rata (mobilnya) Pajero, Fortuner, Rp 700 juta itu (harganya). Sopirnya satu-satu, gajinya sebulan Rp 3 juta," ujar salah satu wali murid, Hayati Nufus, dikutip dari video yang didapat Kompas.com, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Siswa Kelas 3 SDIT Al Azhar Cairo Palembang Diduga Jadi Korban Bullying, Kepala Sekolah Bungkam

Hayati bercerita, anaknya sempat mempertanyakan kepadanya setelah mendapatkan makanan dari program MBG. 

Menurutnya, program tersebut salah sasaran. 

"Anak saya sampai rumah, 'Bunda emang boleh ya kita makan MBG? bukannya itu untuk anak yang enggak mampu? Emang Bunda merasa enggak mampu ya sampai aku makan MBG?" ucap Hayati menirukan pertanyaan anaknya. 

Wali murid lainnya, Baim Aji, mengatakan selain program MBG, orangtua juga menolak adanya dapur MBG di dalam lingkungan sekolah. 

Menurut dia, dapur MBG yang akan menggantikan kantin sekolah dapat menimbulkan risiko keamanan bagi siswa. 

Baca juga: Detik-detik Wartawan Dicekik saat Liput Dapur MBG di Jaktim yang Diduga Penyebab Siswa Keracunan

"Itu fasilitas sekolah jadi terganggu. Kita mau anak sekolah dengan nyaman. Biasanya ada kantin, tempat makan yang tertata. Siswa (sekarang) harus keluar area sekolah," kata Baim kepada wartawan. 

Baim menyebut adanya aktivitas lalu lalang orang dan kendaraan dari dapur MBG di area sekolah dapat membahayakan keselamatan siswa. 

Namun, ia menyerahkan keputusan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). 

"Kalau memang masih ada penolakan dari wali murid, ya kemungkinan besar akan diputus," ujar Baim. 

Ketua Yayasan Al Izzah, Muhamad Arifin, mengaku belum menentukan sikap dengan adanya penolakan program MBG di sekolahnya. 

Baca juga: 2 Cucu Mahfud MD Keracunan MBG sampai Dirawat Intensif di RS, Singgung Ucapan Prabowo: Itu Nyawa!

Menurut dia, keputusan harus dibicarakan bersama dewan pembina yayasan sebagai penentu kebijakan. 

"Tapi kita di yayasan itu memang tujuannya adalah mengawal kebijakan dari pemerintah pusat. Bahwa MBG itu berhak bagi anak-anak bangsa Indonesia itu," kata Arifin. 

Arifin menegaskan, dari hasil polling yang dilakukan sekolah kepada wali murid, sebanyak 72 persen orangtua setuju MBG, sementara 25 persen tidak setuju. 

"Maka kita bersepakat tadinya dengan wali murid itu bahwa ini kita juga bertanggung jawab kan kepada orang-orang yang sudah mengisi (polling)," ujar Arifin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anaknya Punya Sopir dan Naik Pajero ke Sekolah, Wali Murid SDIT di Serang Bingung Disasar MBG"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved