Kematian Brigadir Esco

Di Balik Penolakan Briptu Rizka, Amarah & Misteri yang Belum Usai dalam Kasus Kematian Brigadir Esco

Sorak-sorai cemoohan dan makian pecah seketika, menyambut kedatangan Briptu Rizka Sintiyani

Editor: Yandi Triansyah
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA KEMARIAN BRIGADIR ESCO - Brigadir Riska yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco saat mengikuti rangkaian reka adegan saat proses rekonstruksi di TKP, Senin ( 28/9/2025). 

Matanya menyiratkan kekecewaan mendalam. Baginya dan banyak warga lain, penolakan Briptu Rizka adalah sebuah pengakuan tak langsung yang menyakitkan.

Kecurigaan publik tak berhenti pada sosok Briptu Rizka seorang. Logika mereka menolak gagasan bahwa seorang perempuan bisa melakukan kejahatan seberat itu sendirian.

"Tidak mungkin perempuan bisa membopong mayat laki-laki sendiri. Ini pasti juga ada orang lain yang terlibat," tegas Zaenab, menyuarakan kecurigaan banyak orang.

Saat iring-iringan mobil membawa Briptu Rizka meninggalkan lokasi, amarah warga tak surut.

Cibiran "keluarga pembunuh" diteriakkan ke arah rumah tersangka. Bahkan, ancaman untuk merobohkan rumah yang diduga menjadi lokasi eksekusi Brigadir Esco terdengar jelas di antara kerumunan.

Situasi yang memanas ini memaksa aparat desa bertindak cepat. Kepala Desa Jembatan Gantung, Suhaimi, menyatakan akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah desa di Bonjeruk untuk meredam potensi konflik horizontal.

"Langkah pengamanan sudah kami koordinasikan dari awal dengan keluarga dan warga di Bonjeruk. Kami akan tingkatkan pengamanan," ujar Suhaimi.

Ia menambahkan bahwa Badan Keamanan Desa (BKD) akan diterjunkan untuk membantu kepolisian menjaga keamanan di sekitar TKP.

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Keluarga Brigadir Esco Ancam Robohkan Rumah Briptu Rizka

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved