Kematian Brigadir Esco

FIRASAT Ibu Brigadir Esco sebelum Anak Ditemukan Tewas, Tabiat Briptu Rizka Dibongkar Mertua 'Keras'

Sementara Briptu Rizka tak melapor, ibu Brigadir Esco sejatinya sudah punya firasat buruk sejak lama.

Editor: pairat
tribun lombok
FIRASAT SEORANG IBU - Kolase gambar memperlihatkan Brigadir Esco Faska Rely (kanan), yang telah meninggal dunia, bersama sang istri Briptu Rizka Sintiani (kiri), yang kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap suaminya. Sebelum jadi tersangka, Briptu Rizka ternyata tidak pernah melapor ke siapapun terkait hilangnya Brigadir Esco. 

SRIPOKU.COM - Firasat ibu Brigadir Esco sebelum anaknya ditemukan tewas terungkap, tabiat Briptu Rizka dibongkar mertua 'keras'

Kematian Brigadir Esco Faska Rely anggota intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Terlebih yang membuat kelurga makin terpukul adalah pelaku pembunuh Brigadir Esco adalah istrinya sendiri, Briptu Rizka Sintiyani.

Kini keluarga meyakini jika pelaku yang membunuh Brigadir Esco dengan sadis tak cuma satu orang.

Sebelumnya, Polda NTB telah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco.

Tersangka tak lain adalah istri korban yang juga sesama polisi yakni Briptu Rizka Sintiyani.

Briptu Rizka resmi jadi tersangka dan ditahan pada 19 September 2025 lalu.

POLISI LAKUKAN EVAKUASI - Tim Inafis Polres Lombok Barat saat mengevakuasi jasad Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong yang ditemukan tewas mengenaskan di bukit belakang pemukiman warga di Desa Jembatan Kembar.
POLISI LAKUKAN EVAKUASI - Tim Inafis Polres Lombok Barat saat mengevakuasi jasad Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong yang ditemukan tewas mengenaskan di bukit belakang pemukiman warga di Desa Jembatan Kembar. (Dokumen Polisi)

Baca juga: SOSOK Briptu Rizka Sintiyani, Tersangka Pembunuh Suaminya Brigadir Esco, Tugas Bhabinkamtibmas Desa

Ibu dua anak itu disinyalir jadi pelaku yang menghabisi nyawa Brigadir Esco yang jasadnya ditemukan terikat di kebun di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, pada Minggu, 24 Agustus 2025 lalu.

Atas pengungkapan kasus kematian Brigadir Esco, keluarga tak lantas puas.

Pengacara keluarga belakangan membongkar hal janggal dari kasus tersebut.

Hal ini diungkap Pengacara Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan, keluarga sempat curiga dengan Briptu Rizka sebelum jasad korban ditemukan tewas mengenaskan.

Keluarga heran kenapa Briptu Rizka tidak melaporkan hilangnya Brigadir Esco.

Padahal Brigadir Esco sudah hilang sejak 19 Agustus 2025.

Tapi sampai jasad Esco ditemukan pada 24 Agustus 2025, Rizka tak pernah melapor ke perangkat desa sekalipun atau polisi.

"Hal pertama yang janggal menurut kami, setelah autopsi dilakukan bahwa fiks almarhum Brigadir Esco meninggal dunia akibat pukulan benda tumpul, saat itu istri dari korban atau tersangka tidak mau membuat laporan polisi. Jadi yang membuat laporan polisi atas kematian Brigadir Esco adalah ayah dari (korban)," kata Lalu Anton Hariawan, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube metro tv news, Selasa (23/9/2025).

Sementara Briptu Rizka tak melapor, ibu Brigadir Esco sejatinya sudah punya firasat buruk sejak lama.

Terlebih saat Brigadir Esco mendadak hilang, ibunya sempat berkomunikasi dengan Briptu Rizka.

"Ada kejanggalan, tanggal 19 Agustus kan almarhum dinyatakan menghilang. Pada tanggal 22 Agustus sampai 23 Agustus, ibu korban itu melakukan komunikasi dengan tersangka," ujar Lalu Anton.

Dalam obrolan antara menantu dan mertua, ibunda Esco heran kenapa ponsel anaknya tidak aktif.

Terkait hal tersebut, Briptu Rizka justru mengurai pernyataan mengejutkan.

Bukannya lapor polisi atau perangkat desa, Briptu Rizka malah mendatangi dukun setelah suaminya hilang.

"Hasil komunikasi itu mempertanyakan kenapa HP Brigadir Esco tidak pernah aktif, dihubungi tidak aktif terus. Tersangka menyampaikan ke ibu (korban), saya akan mencoba mencari orang pintar, dukun, setelah saya mencari (katanya) Brigadir Esco ada di pantai Bangko bangko, sekitar 50 kilometer dari TKP," kata Lalu Anton.

Mendengar ucapan sang menantu, ibunda Esco tak lantas percaya.

Ibu korban yakin Brigadir Esco masih ada di dekat rumahnya.

Dan terbukti, firasat ibu korban soal keberadaan Brigadir Esco pun benar.

Sehari setelah ibu korban mengurai firasatnya, Brigadir Esco ditemukan walaupun dalam kondisi tewas.

"Tapi ibu kandung korban menjawab 'saya seorang ibu kandungnya (korban), naluri seorang ibu tidak pernah salah. Saya meyakini anak saya ada di sekitar rumah tersebut. Satu hari setelah mengatakan seperti, jenazah ditemukan," imbuh Lalu Anton.

Tabiat Briptu Rizka Dibongkar Ayah Mertua

SOSOK BRIPTU RIZKA - Potret kolase Briptu Rizka. Kini terungkap sosok Briptu Rizka Sintiyani polwan yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco Faska Relly.
SOSOK BRIPTU RIZKA - Potret kolase Briptu Rizka. Kini terungkap sosok Briptu Rizka Sintiyani polwan yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco Faska Relly. (Kompas.com)

Baca juga: BRIPTU Rizka Tak Terima Dijadikan Tersangka Kematian Suaminya Brigadir Esco, Sebut Ada Kejanggalan!

Ayah Brigadir Esco Rasca Rely, Samsul Herawadi membongkar tabiat menantunya, Briptu Rizka Sintiyani.

Menurut Samsul, sosok Briptu Rizka dikenal sebagai orang yang keras dalam kesehariannya.

Namun Samsul tidak menyangka menantunya itu dengan tega menghabisi nyawa Brigadir Esco.

Selama berumah tangga dengan Brigadir Esco, Briptu Rizka memang beberapa kali kerap cekcok.

Setiap kali ada masalah, ia dan suaminya pasti akan curhat kepada ayah mertunya.

Bahkan setelah membunuh suaminya, Briptu Rizka juga sempat curhat ke Samsul.

Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan pada 24 Agustus 2025, di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Lokasi penemuan Brigadir Esco ini hanya sekitar 12 meter dari rumahnya.

Brigadir Esco ditemukan setelah menghilang sejak tanggal 13 Agustus 2025 lalu.

Setelah hampir satu bulan ditemukan, polisi akhirnya menetapkan istrinya yang juga seorang polwan, sebagai tersangka pembunuhan.

Dia ditahan di Rutan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda NTB sejak Sabtu (21/9/2025).

"Hasil gelar perkara penyidik menetapkan istrinya menjadi tersangka," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Mohammad Kholid.

Hasil otopsi terungkap bahwa Brigadir Esco Faska Rely tewas akibat hantaman benda tumpul.

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Briptu Rizka sempat merasa tersudutkan.

Ia meminta bantuan Samsul karena penyidik mengarahkan dirinya jadi tersangka.

Kepada Samsul, Briptu Rizka juga sempat meminta tolong melalui chat.

"Pernah dia bilang saya 'gak bisa ke sana bawa cucu, jengukin makam, karena saya diperiksa, saya bingung muaranya orang-orang, penyidik tuduhannya ke saya. Bagaimana ini pak?'," kata Samsul menirukan ucapan Rizka.

Belum menaruh rasa curiga, Samsul pun meminta agar menantunya itu jujur.

"Saya bilang, kenapa pusing? Jawab jujur, iya iya tidak tidak," ujarnya.

Bahkan ia pun meminta Rizka untuk bicara saja padanya jika memang ia pelakunya.

"Kalau iya pelakunya jujur saja, atau ke sani (bilang). Dia memohon ke saya, saya suruh bilang jujur," katanya lagi.

Menurut Samsul, menantunya itu tipe orang yang cukup keras.

"Memang kita tahu karakter istrinya, memang keras," ucap Samsul.

Namun meski begitu, Samsul selama ini memperlakukan menantunya itu seperti anak sendiri.

Apalagi Brigadir Esco dan Briptu Rizka selalu curhat pada Samsul jika ada masalah apapun.

"Tapi sehari-hari setiap ada masalah, dua-duanya curhat ke saya. Tapi saya damaikan, gak saya marahi dua-duanya. Bagaimanapun kalian sudah satu hati, saya tidak berhak ikut campur rumah tangga kalian," ucap Samsul.

Kecurigaan Rizka sebagai pembunuh Brigadir Esco, kata Samsul, dikarenakan adanya barang bukti berupa bercak darah milik korban.

Bercak darah itu ditemukan di beberapa benda di dalam rumah Rizka.

"Ditemukan ada bercak darah di handuk anak korban, yang ditemukan di ruang anak korban, diduga darah korban," tutur Samsul.

Ia pun mengaku kaget dengan adanya temuan tersebut.

"Saya kaget dan terdiam, kok bisa ada bercak darah. Terus ada gunting, bercak darah di belakang pintu anak korban, di tissue, dan banyak lagi," katanya.

Samsul mengatakan kalau saat itu ia belum mencurigai menantunya.

"Saya bingung, kok bisa ada hal-hal begitu," tandasnya.


Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved