Berita Viral
VIRAL Diduga Kemenag Minta Persetujuan Wali Murid Terima 6 Risiko Program MBG, Termasuk Keracunan
Dalam surat itu, orang tua murid diminta menyetujui enam risiko yang bisa timbul dari program MBG.
SRIPOKU.COM - Baru-baru ini beredar sebuah surat berisikan persetujuan wali murid terkait kondisi program Makan Bergizi Gratis (MBG) berseliweran di media sosial.
Dalam surat tersebut tertulis pernyataan kelemahan dari program MBG yang harus diterima oleh wali murid.
Pada foto yang tersebar, surat itu ditujukan ke wali murid di MTs N 2 Brebes Jawa Tengah.
Dalam surat itu, orang tua murid diminta menyetujui enam risiko yang bisa timbul dari program MBG.

Baca juga: Pelajar Nyaris Telan Ulat Hingga Jangkrik Saat Santap MBG, Dinkes Sebut Bukan Kejadian Luar Biasa
Risiko tersebut antara lain:
1. Gangguan pencernaan, misalnya sakit perut, diare, atau mual.
2. Reaksi alergi terhadap bahan makanan tertentu yang mungkin tidak teridentifikasi sebelumnya.
3. Kontaminasi ringan terhadap makanan akibat faktor lingkungan atau distribusi.
4. Ketidakcocokan makanan dengan kondisi kesehatan pribadi anak.
5. Keracunan makanan yang disebabkan faktor di luar kendali sekolah atau panitia, seperti proses pengiriman atau kelalaian pihak ketiga.
6. Denda Rp80.000 bila tempat makan yang disediakan rusak atau hilang.
Selain mencantumkan risiko, pada bagian bawah surat terdapat dua pilihan:
1. Menerima Makan Bergizi Gratis, atau
2. Menolak Makan Bergizi Gratis.
Surat itu juga menyediakan ruang tanda tangan bermaterai Rp10.000.
Edaran ini langsung mengundang komentar publik.
Salah satu akun X menulis, "Dan ternyata gak hanya di Brebes. Di Kabupaten Tanah Datar Sumbar dan di Cirebon juga," kata @murtadhaone1.
@rab***: Kop surat kantor kementrian agama tapi konsep ny maksa kek komunis
@sot****: anak2 disuruh tanggung resiko akibat program MBG @prabowo?
Hingga kini, pihak Kementerian Agama maupun sekolah terkait belum memberi klarifikasi resmi soal surat pernyataan tersebut.
Namun, beredarnya surat MBG yang meminta orang tua menanggung risiko kesehatan anak memicu pro dan kontra di masyarakat.
Video Program Pemerintah Diputar di Bioskop
Sebelumnya viral sebuah video pendek yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto.
Video tersebut diputar sebelum pemutaran film di sejumlah bioskop.
Isinya menampilkan program-program pemerintah yang sedang berjalan.
Potongan video itu kemudian viral di media sosial Instagram dan TikTok.
Dalam video yang beredar, Presiden Prabowo terlihat menyampaikan perkembangan beberapa program pemerintah.
Di antaranya program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, serta Sekolah Rakyat.
Video itu juga menampilkan momen ketika Presiden blusukan, menjumpai warga, hingga berinteraksi dengan anak-anak yang menjadi penerima manfaat program tersebut.
Tampak pula cuplikan pencapaian pemerintah dalam sektor pangan.
Disebutkan total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 mencapai 21.760.000 ton.
Selain itu, ekspor jagung perdana di tahun 2025 juga ditampilkan dengan angka 1.200 ton.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ikut dijelaskan dalam video itu.
Disebutkan sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program ini telah menjangkau sekitar 20.000.000 penerima manfaat.
Lalu, ada juga informasi mengenai 80.000 kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih yang sudah diluncurkan, serta pembukaan 100 Sekolah Rakyat di berbagai daerah.
Potongan-potongan capaian tersebut dikemas dalam bentuk tayangan singkat berdurasi beberapa menit.
Penayangan video ini di bioskop lantas menuai reaksi beragam dari masyarakat.
Sebagian mengaku terkejut melihat adanya video Presiden sebelum film dimulai, sementara sebagian lainnya membagikan ulang potongan tayangan tersebut di media sosial.
Menanggapi hal ini, pihak Istana angkat bicara.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menilai penayangan video Presiden di bioskop adalah hal yang wajar.
Ia menegaskan selama tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu kenyamanan, penggunaan media publik untuk menyampaikan pesan pemerintah sah-sah saja.
"Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan, maka penggunaan media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah," ujar Prasetyo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/9/2025).
Hingga kini, video penayangan program pemerintah sebelum film dimulai masih ramai diperbincangkan.
Kontennya terus menyebar di berbagai platform media sosial, terutama Instagram dan TikTok.
Artikel ini telah tayang di Tribunmedan.com.
TAMPANG Pemuda yang 'Habisi' 2 Bocah Bersaudara saat Cari Durian di Kebun, Sang Kakak Peluk Adiknya! |
![]() |
---|
KEBERADAAN Desy Yanthi Anggota DPRD Kota Bogor Diduga Makan Gaji Buta 6 Bulan Bolos, Ada Surat Sakit |
![]() |
---|
SOSOK Dosen UIN Malang Dilaporkan Dugaan Pelecehan, Jatuhkan Diri, Berguling hingga Pura-pura Stroke |
![]() |
---|
POLISI Gadungan Pangkat AKP Beraksi Tipu Warga, Sudah Bertahun-tahun, Ada yang Tertipu Rp86 Juta |
![]() |
---|
PENYEBAB 2 Balita Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung di Bengkulu Diungkap Dokter, Kuku Penuh Tanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.