Brigadir Esco Ditemukan Tewas Terikat, Keluarga Desak Penyidik Gerak Cepat Kalau tak Mau TKP Dibakar

Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong, ditemukan tewas. Keluarga mengaku masyarakat setempat sudah emosi.

Editor: Refly Permana
Tribun Lombok
PENEMUAN JASAD POLISI - Pihak kepolisian Polres Lombo Barat saat olah TKP kematian Brigadir Esco, anggota Polres Lobar yang ditemukan tewas di kebun yang berada tak jauh dari rumahnya di Desa Jembatan Ganatung, Kabupaten Lombok Barat, Senin (25/8/2025). 

Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menyebut pihak kepolisian langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) begitu menerima laporan dari warga.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa itu bermula sekitar pukul 11.30 Wita. 

Amaq Siun (50), seorang warga setempat, pergi mencari ayam miliknya yang hilang di bukit belakang rumahnya. 

Saat pencarian, ia dikejutkan oleh penemuan sosok laki-laki tergeletak terlentang di bawah pohon.

Ketika didekati, ternyata laki-laki tersebut sudah tidak bernyawa dengan leher terikat tali. 

Kondisi wajahnya rusak dan tubuhnya membengkak.

Sontak, Amaq Siun segera memberi tahu warga sekitar dan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun Nyiur Lembang, sebelum akhirnya diteruskan ke anggota jaga SPKT Polsek Lembar.

Tak lama berselang, petugas Polsek Lembar tiba di lokasi dan memastikan kebenaran laporan. 

Selanjutnya, informasi diteruskan ke Unit Inafis Polres Lombok Barat.

Baca juga: Ada Lebam dan Luka di Tubuh Zakaria yang Ditemukan Tewas Terikat di Perbatasan Palembang-Banyuasin 

Sekitar pukul 15.20 Wita, Tim Inafis Polres Lombok Barat bersama petugas lainnya tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP sekaligus mengevakuasi jenazah.

Kombes Pol Syarif Hidayat sebelumnya mengatakan, korban tewas diduga dianiaya yang berujung meninggal dunia. 

Hal ini berdasarkan hasil autopsi jenazah Brigadir Esco, di mana ditemukan luka di sekujur tubuh akibat kekerasan. 

"Ada dugaan kekerasan, iya (penganiayaan) mengakibatkan meninggal dunia," kata Syarif, Jumat, (29/8/2025). 

Terkait dugaan pembunuhan berencana, Syarif mengatakan pihaknya masih mendalami terkait hal tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved