TERKUAK Motif Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu, Bermula Sewa Mobil, Bayi Ditenggelamkan Dalam Bak

Terkuak akhirnya polisi beberkan motif pembunuhan satu keluarga di Indramayu dibunuh secara keji oleh dua pelaku bermula sewa mobil

Editor: adi kurniawan
Kolase Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
TAMPANG PELAKU PEMBUNUHAN - Jajaran Polres Indramayu bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar berhasil mengungkap kasus pembunuhan berencana yang sempat menghebohkan masyarakat di Indramayu. (Kolase Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama 

"Ada perlawanan hingga akhirnya kami lakukan tindakan tegas terukur kepada keduanya," ujar dia.

Insiden pembunuhan ini diketahui berawal saat jenazah lima orang yang merupakan satu keluarga tersebut ditemukan terkubur dalam satu liang yang sama di rumah mereka pada Senin (1/9/2025).

Identitas para korban adalah H Sahroni (75), Budi (45) anak Sahroni, Euis (40) istri Budi, dan kedua anak Budi dan Euis yang diperkirakan berusia 6 tahun serta bayi 8 bulan.

Kelimanya pun saat ini sudah dimakamkan di pemakaman keluarga di Blok Nyi Resik, Desa/Kecamatan Sindang, Indramayu, pada Rabu (3/9/2025).

Pelaku Rekayasa Fakta Cari Kambing Hitam

Fakta baru dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diungkap oleh karyawan yang pernah bekerja pada korban.

Evan (30), mantan karyawan korban Budi, mengaku sempat dijebak oleh kedua pelaku hingga beredar isu di tengah masyarakat bahwa dia adalah pelaku pembunuhan tersebut.

Di tengah proses penyelidikan yang berlangsung, Evan juga sempat diamankan di Mapolres Indramayu selama kurang lebih satu pekan.

Di sana, dia mendapat banyak pertanyaan dari penyidik.

Hal ini karena sehari sebelum mayat kelima korban ditemukan, Evan adalah orang terakhir yang berkomunikasi via WhatsApp dengan mantan bosnya (Budi).

"Asal mulanya itu tentang perihal mantan bos saya, dia minta bantuan saya untuk menggadaikan mobil," ujar dia saat ditemui di Kompas.com, Selasa (9/9/2025).

Evan kala itu tidak menaruh curiga apa pun.

Setelah berhasil menggadaikan mobil tersebut, ia menghubungi lagi nomor mantan bosnya untuk memberikan uang hasil gadaian.

Anehnya, Budi tidak mau mengangkat telepon dan meminta komunikasi via chat saja.

Kala itu, nomor tersebut meminta uang ditransfer ke dompet digital Dana atas nama korban.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved