Nelangsa Tiara, Wanita Muda Rela Jauh dari Ortu Demi Dekati Pacar, Kini Berakhir Tewas Dimutilasi

Nasib Tiara, gadis muda yang baru lulus kuliah hidup jauh dari ortu. Nyawanya berakhir secara tragis di tangan pacarnya.

Editor: Refly Permana
Polres Mojokerto cia tribunjatim.com
DITANGKAP - Pelaku Alvi Maulana ditangkap Satreskrim Polres Mojokerto pada Minggu (7/9/2025) diduga terkait kasus mutilasi. 

SRIPOKU.COM - Tiara Angelina Saraswati (24) ditemukan tewas mengenaskan pada Sabtu (6/9/2025).

Wanita muda yang kabarnya baru lulus kuliah ini tewas dimutilasi oleh pria yang diduga pacarnya sendiri, Avi Maulana (24).

Sebelum tewas mengenaskan, Tiara sudah beberapa waktu tidak tinggal bersama orangtuanya di Kabupaten Lampongan.

Ia memilih ngekos di Surabaya, di tempat itu pula Avi menetap.

Baca juga: Tampang Pria Asal Sumut Pelaku Mutilasi Wanita Muda, Tinggal Satu Kos dengan Korban, 5 Tahun Pacaran

Tiara diduga dihabisi di sebuah kamar kos berukuran 3x4 meter persegi milik Budiono di Lidah Wetan Surabaya mendadak ramai jadi perhatian polisi dan warga.

Minggu sore (7/9/2025), sejumlah polisi dari Mojokerto tampak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kos milik Budiono.

Warga sekitar pun berkerumun, sebagian masih tak percaya kos kecil di gang sempit itu terseret dalam kasus mutilasi.

"Rumah yang diduga tempat eksekusi dihuni laki-laki namanya Alvi, masih muda orangnya," tutur Budiono.

Ia masih ingat jelas, Alvi mulai menempati kamar kos sejak April lalu.

Pemuda itu mengaku berasal dari Sumatera Utara dan mengetahui kosnya dari media sosial.

Tanpa banyak basa-basi, ia langsung mengirim uang muka meski belum pernah meninjau kamar.

“Katanya mau tinggal sama istri sirinya,” tambah Budiono.

Setelah mendapat pembayaran uang sewa, Budiono menitipkan kunci kamar untuk Alvi melalui penghuni kos lain.

Sejak itu, aktivitas Alvi hampir tak pernah diawasi.

Namun, ada hal yang terus mengganjal di hati Budiono. 

Setiap kali ia meminta identitas, Alvi selalu alasan masih dalam proses pengurusan.

Sampai akhirnya ada kasus mutilasi di Pacet, Mojokerto kos Budiono diduga menjadi tempat eksekusi korban.

"Saya sampai tiga kali saya minta, nggak pernah dikasih. Jawabannya selalu sama masih ngurus," ucapnya.

Baca juga: Identitas Wanita Muda Korban Mutilasi Terkuak dari Pergelangan Tangan, Polisi Curigai Orang Dekat

Gelagat Tiara

Beberapa tetangga orang tua TAS di RT/RW 003, Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, menjelaskan bahwa TAS sudah beberapa bulan tidak pulang kampung.

"Setahu kami, ia (TAS) pernah kuliah di (UTM) Trunojoyo," kata Ketua RT 003, Sukirno kepada SURYA, Minggu (7/9/2025).

Namun, Sukirno tidak tahu pasti kemana Tiara setelah lulus kuliah.

Ia mendengar bahwa Tiara lebih banyak berada di Surabaya.

"Beberapa bulan ini ia tidak pernah tahu Tiara pulang. Informasinya di Surabaya," kata Sukirno yang rumahnya hanya beberapa meter dari rumah orang tua korban.

Sedangkan Setiawan Darmadi, ayah korban termasuk warga yang aktif mengikuti kegiatan RT meski setiap hari bekerja.

Sampai sejauh ini kedua orangtua korban tidak diketahui, karena belum juga pulang setelah pergi sejak Subuh.

Ketua RW 003, Sukendro memastikan bahwa Setiawan dan istrinya berangkat ke Mojokerto sejak pagi.

"Adik korban yang masih berada di rumah, katanya orang tuanya berangkat ke Mojokerto naik sepeda motor," kata Sukendro.

rumahtiara
RUMAH SEDERHANA - Warga melihat rumah pasutri di Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, yang merupakan orangtua dari wanita diduga korban pembunuhan yang ditemukan di Mojokerto, Minggu (7/9/2025). Orangtua korban hidup sederhana, tetapi bisa menyekolahkan sang anak hingga tingkat kuliah.

Dan diketahui, TAS merupakan anak pertama dari dua bersaudara. 

Perempuan itu memiliki adik bernama Rani yang sekarang masih duduk di bangku kelas II SMA Negeri di Lamongan. 

Sedangkan orangtua korban juga dari keluarga sederhana karena sehari-harinya berjualan sempol di depan Masjid Agung Lamongan. 

"Ia pernah berjualan es tebu, kemudian ganti berjualan sempol," kata Ketua RT 003 Desa Made, Sukirno, Minggu (7/9/2025).

Meski berjualan sempol di jalanan, Setiawan sangat bertanggungjawab pada pendidikan dua putrinya. 

Dari berjualan itu ia bisa membiayai kedua anaknya, dan TAS bisa kuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan sampai lulus.

Sementara sejak adanya informasi kejadian yang yang menimpa kakaknya, Rani diketahui seorang diri di rumah karena kedua orangtuanya berangkat ke Mojokerto.

Baru sekitar pukul 16.00 WIB, Rani dijemput seseorang bernama Teguh yang juga pamannya. 

"Saya ajak ke rumah. Saya ini pamannya," kata Teguh saat berpapasan dengan SURYA, Minggu (7/9/2025) petang.

Saat bertemu orang, Rani lebih banyak diam dan bergegas mengunci pintu rumahnya kemudian pergi dibonceng motor pamannya.

Artikel ini telah tayang di surya.co id berjudul : Kisah Tiara Korban Mutilasi Asal Lamongan, Lulus Kuliah Berkat Kerja Keras Ayahnya Jualan Sempol dan Gelagat Tiara Alumnus UTM Bangkalan Sebelum Jadi Korban Mutilasi di Pacet, Sering di Surabaya

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved