Kematian Kacab Bank di Jaktim
OBROLAN Terakhir Kacab Bank BUMN Sebelum Tewas Dibunuh, Siang Sempat Telepon sang Kakak 'Biasa Gitu'
Kini kasus kematian Mohamad Ilham Pradipta, Kacab Bank BUMN di Jakarta ini meninggalkan keanehan bagi keluarga.
SRIPOKU.COM - Berikut obrolan terakhir Mohamad Ilham Pradipta atau Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN di Jakarta bersama sang kakak sebelum tewas dibunuh.
Obrolan ini terjadi beberapa jam sebelum kejadian Ilham diculik oleh beberapa orang lalu dihabisi.
Sebelumnya, Ilham diculik sejumlah orang menggunakan mobil putih di parkiran supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).
Jasadnya kemudian ditemukan di Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, pada pukul 05.30 WIB pada Kamis (21/8/2025).
Kondisi Ilham saat ditemukan yakni tangan dan kakinya terikat.
Kini kasus kematian Mohamad Ilham Pradipta, Kacab Bank BUMN di Jakarta ini meninggalkan keanehan bagi keluarga.
Pasalnya, tidak ada gelagat aneh yang ditunjukan Ilham sebelum kejadian.
“Terakhir kontekan sama kakaknya itu cuman ngobrolin makanan. Hari kejadian itu. Kakanya waktu itu lagi di Surabaya, dan ilham pun sempat kerja di Surabaya,” kata Juru Bicara Keluarga Ilham, Widodo Bayu Ajie kepada TribunnewsBogor.com, Senin (25/8/2025) malam.
Ilham saat itu menjelaskan beberapa makanan di Surabaya kepada kakaknya.
Tidak ada beban sama sekali yang ditunjukan oleh Ilham.

Baca juga: PEMBELAAN Empat Penculik Kacab Bank BUMN Pasca Otak Pelaku Dibekuk, Ngaku Kalau Tahu Dibunuh Tak Mau
“Kalau orang mungkin kalau ada pikiran yang berat itu mungkin dia cerita. Dia jelasin aja biasa gitu,” ujarnya.
Sang Kakak tidak menyangka pada sore hari Ilham diculik dan ditemukan tewas di Bekasi.
“Mangkanya kakaknya tidak menduga ada kejadian seperti ini. H- beberapa jam siang harinya soalnya masih telponan sama kakaknya,” tandasnya.
Di sisi lain, sosok Ilham sendiri ternyata sudah belasan tahun berkarir di Bank BUMN sampai akhirnya diangkat sebagai Kepala Cabang.
Sejak lulus kuliah, ia langsung bekerja di bank dengan posisi marketing.
“Dia di BRI itu sudah 13-14 tahun kurang lebih. Yang saya tahu itu,” kata Juru Bicara keluarga Ilham, Widodo Bayu Ajie saat dijumpai TribunnewsBogor.com di Dramaga, Senin (25/8/2025) malam.
Selama berkarir, ia sempat bertugas di beberapa wilayah.
“Sempat di Surabaya. Di Bandung juga pernah. Tapi pindah ke Jakarta itu sih belum lama ya,” ujarnya.
Namun, selama itu, sambung Bayu, Ilham tidak pernah bercerita jika ada masalah atau tidak dipekerjaannya.
Bahkan, sebelum kejadian pun, Ilham tidak menceritakan kejanggalan apapun.
“Saya juga ngobrol Dengan kakaknya, dengan istrinya itu. Dia tidak pernah bercerita ada satu problem ya. Kalau bercerita mungkin habis dari sini, dari situ, Itu kan hal yang biasa. Tapi ada problem besar itu dia tidak pernah cerita,” ujarnya.
Pembelaan Empat Penculik Kacab Bank BUMN Pasca Otak Pelaku Dibekuk

Baca juga: SOSOK Otak Pembunuh Kacab Bank BUMN, Kelahiran Lahat Sumsel Motivator Ternama, Sering Beri Beasiswa
Berikut pembelaan empat pelaku penculik Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta setelah otak pelaku ditangkap.
Diketahui para pelaku yang menculik Ilham Pradipta yakni berinisial AT, RS, RAH, dan RW alias Eras.
Tiga penculik Ilham yakni AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sedangkan satu lagi berinisial RW alias Eras ditangkap di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setelah keempat penculik itu ditangkap, polisi kembali menangkap empat tersangka.
Keempatnya merupakan otak atau aktor intelektual penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradipta.
Mereka adalah DH, YJ, AAm dan C.
Tiga pelaku yakni DH, YJ, dan AA ditangkap di wilayah Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (23/8/2025).
Sementara satu pelaku lain yakni C ditangkap polisi sedang berada di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Minggu (24/8/2025) sekira pukul 15.30 WIB.
Kuasa Hukum tersangka Eras Musubawo, Adrianus Agal mengatakan kliennya hanya berperan sebagai penculik Ilham Pradipta.
"Pertama yang saya mau sampaikan permohonan maaf kami kepada keluarga korban. Semoga persoalan ini penyidik Polda Petro Jaya segera mengungkap motif dan pelaku utamanya," kata Adrianus dikutip dari Youtube Warta Kota, Selasa (26/8/2025).
Ia menuturkan, Eras yang merupakan terduga penculikan terhadap Kepala Cabang Bank BUMN itu hanya diminta untuk menjemput paksa korban.
"Adik kami, Eras ini diminta untuk menjemput paksa," kata dia.
Setelah menculik Ilham Pradipta, Eras dan tiga pelaku lainnya diminta untuk mengantarkan korban ke daerah Jakarta Timur.
Ia menyebut sosok yang memerintahkan Eras yakni berinisial F.
"Di mana pada saat adik kami Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, setelah penjemputan dengan cara paksa itu dilakukan, ada perintah dari oknum yang namanya F itu untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," jelasnya.
Usai menyerahkan korban, kata Adriantus, para pelaku yang berperan sebagai penculik ini pun selesai menjalankan tugasnya.
"Setelah diserahkan keempat pelaku penjemputan paksa ini mereka sudah selesai tugas, dan mereka pulang," kata dia lagi.
Saat sudah pulang, keempat pelaku ini kembali dihubungi untuk mengantar korban pulang.
Namun saat itu, kata dia, para penculik baru mengetahui kalau korban telah meninggal dunia.
"Mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban. Nah, pada saat waktu ketemu lagi, di situlah bahwa mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi," katanya.
Ia pun beralasan, para pelaku akhirnya mau membuang jasad korban karena berada di bawah tekanan para otak pelaku.
"Mereka juga dalam tekanan itu, dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," jelas Adrianus lagi.
Dirinya pun menegaskan kalau Eras dan tiga pelaku lainnya tidak terlibat dalam pembunuhan.
"Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka seperti itu," katanya.
Ia pun menegaskan kalau para pelaku tidak tahu korban akan dibunuh setelah diculik
Para pelaku mengaku menerima tawaran itu karena kebutuhan ekonomi dan diimingi bayaran yang besar.
"Jadi intinya kami dari keluarga kami memohon maaf terhadap keluarga korban, bahwa adik-adik kami juga menerima pekerjaan ini karena diiming-iming sesuatu, karena ada tekanan ekonomi juga," jelas dia.
Adrianus pun mengatakan, para pelaku tidak akan mau menculik korban jika tahu pelaku akan menghabisinya.
"Kalau mereka tahu bahwa pekerjaan ini sampai terjadi mengakibatkan kematian, saya yakin sebagai orang yang beragama dan kami juga sebagai orang Katolik pasti kami menolak pekerjaan seperti ini," tuturnya.
Mohamad Ilham Pradipta merupakan Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Ia tinggal di Jalan Rimba, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Ilham diculik sejumlah orang menggunakan mobil putih di parkiran supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).
Jasadnya kemudian ditemukan di Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, pada pukul 05.30 WIB pada Kamis (21/8/2025).
Kondisi Ilham saat ditemukan yakni tangan dan kakinya terikat.
Ilham juga masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat ia diculik.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com.
PENGACARA Penculik Beberkan Hal Ini, Usai Dijemput Paksa Kacab Bank Diserahkan ke Kelompok Eksekutor |
![]() |
---|
PEMBELAAN Empat Penculik Kacab Bank BUMN Pasca Otak Pelaku Dibekuk, Ngaku Kalau Tahu Dibunuh Tak Mau |
![]() |
---|
Pernah Partner dengan Hotman Paris, Otak Pembunuh Kacab Bank BUMN Jadi 'Pahlawan' Korban Rudapaksa |
![]() |
---|
Pengakuan Blak-blakan Pelaku Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Diimingi Uang Puluhan Juta Habisi Korban |
![]() |
---|
Pengusaha Kelahiran Sumsel Otaki Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sempat Heboh Beli Helikopter Pribadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.