Kematian Kacab Bank di Jaktim

Dugaan Warganet Soal Motif Kematian Kacab Bank BUMN di Jaktim, Singgung Kredit Fiktif Rp 13 Miliar

Ada seorang warganet yang seakan-akan mengetahui motif kematian Ilham. Hingga kini, polisi masih belum mengungkap motif sebenarnya.

Editor: Refly Permana
tangkap layar Instagram @warungjurnalis
MOTIF PEMBUNUHAN - Seorang warganet berkomentar di akun Instagram @warungjurnalis seakan-akan mengetahui motif kematian kacab bank salah satu BUMN di Jakarta Timur. Komentar warganet ini masih sebatas dugaan karena hingga Jumat (22/8/2025) malam, aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya belum mengungkap motif yang sebenarnya. 

Keterangan itu memperkuat dugaan bahwa pelaku telah membuntuti korban sejak meninggalkan supermarket usai rapat.

Meski demikian, polisi menegaskan masih terus menggali keterangan lebih lanjut dari keempat pelaku.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui siapa sebenarnya aktor intelektual yang merencanakan penculikan terhadap seorang kepala cabang bank BUMN tersebut.

Sejauh ini, penyidik menduga ada lebih dari empat orang yang ikut serta dalam aksi tersebut.

Oleh karena itu, polisi terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang diduga masih berkeliaran.

"Dia diculiknya itu di parkiran sebuah supermarket di daerah Pasar Rebo, Jakarta timur. Kami sih curiganya dibuntuti dahulu karena posisinya sebelah mobil korban," ungkap adik ipar korban, Intania, di RS Polri Kramat Jati, Kamis (21/8/2025).

Intania menambahkan, korban datang ke lokasi bersama atasannya, namun menggunakan kendaraan berbeda. 

Baca juga: Mata Masih Sembab, Istri Kacab Bank di Jaktim Curhat Pilu Soal Suami : Dia Pria Baik, Kok Tega

"Bersama dengan pimpinannya, cuman memang beda kendaraan. Jadi, masing-masing pada saat korban ke parkiran jadi masing-masing dua mobil," kata Intania. 

Ia menjelaskan, penculikan tersebut tidak diketahui orang sekitar dan baru terungkap melalui rekaman kamera pengawas (CCTV). 

"Istri Almarhum, menelepon bahwa katanya Almarhum itu diculik. Akhirnya kami konfirmasi, dapatlah CCTV yang benar almarhum itu diculik," ucap dia. 

Menurut Intania, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak memiliki musuh, baik dalam pekerjaan maupun di lingkungan tempat tinggal. 

"Enggak ada sih. Jadi, memang semua banyak yang bilang itu beliau itu orang baik. Jadi, selama ini kita enggak pernah dengar beliau punya musuh," ujar dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved