Berita Pemkab Muara Enim

Wujudkan Muara Enim Zero TB 2030, Dinkes Muara Enim Luncurkan Program Desaku Libas TB

Dalam rangka percepatan pencapaian target zero kasus Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Ardani Zuhri
FOTO BERSAMA - Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim Hj. Heni Pertiwi Edison, S.Pd didampingi Kadinkes Muara Enim dr Eny Zatilah MKM pada kegiatan Implementasi Desaku Libas TB, Cekling Membara, Pemberian Makanan Tambahan Balita Stunting dan TB di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Kamis (11/9/2025). 

Dalam program ini, Desa diharapkan berperan aktif dalam penanggulangan tuberkulosis yang merupakan program prioritas nasional. Termasuk TP-PKK ikut terlibat aktif melalui kader-kader PKK.

Bantu dampingi masyarakat kita yang sedang dalam pengobatan, sampaikan kepada petugas kesehatan bila ada permaslahan di desa dalam pengobatan pasien, kita damping mereka untuk diobati sampai sembuh.

"Ayo kita ubah kebisaan merokok. Tidak boleh merokok di dalam rumah, apalagi di dalamnya ada balita, ibu menyusui, ibu hamil, atau orang tua yang rentan terkena penyakit. Kita jadikan rumah  kita bebas asap rokok. Ayo mulai dari desa, kita jadikan kecamatan tanjung agung ini sebagai kecamatan bebas tbc dan kecamatan sehat untuk menuju Muara Enim Sehat, MEMBARA," ajak istri orang nomor satu di bumi.Serasan Sekundang ini.

Ditambahkan Kadinkes Muara Enim dr Eny Zatilah MKM, bahwa saat ini, jumlah penderita TB di Kabupaten Muara Enim tahun 2025 sebanyak 1176 orang atau jumlah insiden 259/100 ribu dari jumlah penduduk. Seperti di kecamatan Tanjung Agung  jumlah penderita TB 98 orang dimana 53 orang adalah anak-anak.

"Kita ingin menuntaskan TB juga menuntaskan stunting, sebab keduanya berhubungan erat," tukasnya.

Untuk percepatan memberantas TB, lanjut Kadinkes, selain melakukan Cekling dan pengobatan, juga harus didukung dengan Desaku ciptakan lingkungan bebas asap rokok bebas TB, yang akan dilaksanakan di seluruh desa di Kabupaten Muara Enim.

Karena saat ini, TB ini menjadi program yang harus kita selesaikan secara cepat yang merupakan program nasional dimana Indonesia merupakan negara nomor 2 penderita TB terbesar di dunia. 

"Kita akan terus cari terus penderita TB, semakin banyak berarti semakin bagus sehingga bisa kita tangani secara komprehensif untuk memutuskan rantai penyebaran TB," ujarnya.(ari)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved